Berita Wisata

Abrasi Meluas, Pedagang Pantai Kuta Bergegas

Kondisi Pantai Kuta yang kembali bopeng akibat abrasi, Senin (31/10/2022)

KUTA – Pantai pantai Kuta kembali mengalami abrasi. Akibatnya, terpantau Senin (31/10/2022), kawasan pedagang pantai semakin sempit.

Salah satu pedagang, Kadek Widi, mengatakan abrasi kembali terjadi belakangan ini. Tepatnya pada Jumat malam (28/10/2022), saat air laut mengalami pasang hingga jalan aspal di depan Kantor Pengelola Pariwisata Pantai Kuta.

“Pada pagi hari, banyak sampah yang dibawa pergi. Dan tempat ini bopeng seperti sekarang ini,” katanya.

Mengamankan area tempat ia membuka stand, ia mengaku melakukan tindakan swadaya dengan menggunakan alat seadanya. Namun tentunya ke depan diharapkan pemerintah mengambil tindakan tegas, agar penampilan Pantai Kuta semakin baik dan meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung.

“Memang berkali-kali ada wisatawan yang menanyakan kondisi ini. Tapi apa boleh buat, yang namanya alam pasti tidak bisa menolak,” ujarnya.

Saat ini, Pantai Kuta dipengaruhi oleh langkah struktural dari Pemerintah Kabupaten Badung. Namun, dia mengaku tidak yakin menata kembali area kiosnya menjadi salah satu hal yang akan dilakukannya.

“Saya tidak tahu nanti diperbaiki di sini atau tidak. Bentuk perbaikannya seperti apa, saya juga tidak tahu,” akunya.

Selain itu, selaku kontraktor proyek penataan pantai Samigita (Seminyak, Legian, Kuta), Tunas Jaya Sanur (TJS) – Project Manager KSO Kincir Ria, Nyoman Agus Sandika mengungkapkan bahwa masalah Abrasi sebenarnya adalah Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida. ). Dengan kata lain, tidak ada pekerjaan penanganan abrasi di proyek pembangunan pantai Samigita yang dilakukan pihaknya.

Ditanya soal pemasangan batu besar di sisi utara pos jaga Balawista (sekitar gerbang utama Pantai Kuta), ia menjelaskan bahwa itu adalah tanggul pembatas pejalan kaki. Fungsinya sebagai penyangga penempatan pejalan kaki.

“Kita hanya akan melakukan itu di kawasan ini. Makanya mendukung kawasan pedestrian di dekat Balawista. Lokasinya dari pos jaga Balawista di utara, sampai ujung dekat gerbang masuk Hard Rock,” jelasnya. .

Jika batu tidak dipasang, kata dia, konstruksi liner saat ini berpotensi mubazir. Karena tidak menutup kemungkinan, jika pada suatu saat air pasang dapat menarik pasir yang ada.

“Karena berdasarkan peninjauan MK, hal itu dinilai berisiko di sana. Maka di situlah dilakukan perkuatan berupa pelapisan. Awalnya direncanakan akan dilakukan dengan batu kali. Namun kemudian diganti dengan batu kali. batu-batu besar seperti yang sudah terpasang di lokasi,” jelasnya.(adi/jon)

Seperti itu:

Saya suka memuat…

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button