Berita Wisata

Pengusaha Sawit Sambut Perpanjangan Pembebasan Pajak Ekspor CPO – Talk

JAKARTA (BICARA) – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyambut baik perpanjangan pembebasan pajak ekspor minyak sawit mentah (CPO) hingga akhir tahun.

Dengan dibebaskannya bea masuk, diyakini produk sawit Indonesia akan lebih berdaya saing di pasar internasional.

Sekjen Gapki, Eddy Martono, mengatakan saat ini permintaan minyak sawit dunia mengalami penurunan. Memang, ketika Indonesia memberlakukan larangan ekspor dari 28 April 2022 hingga 23 Mei 2022, banyak negara beralih ke minyak nabati lain. Akibatnya, harga CPO saat ini masih mengalami pelemahan.

Pada Jumat (28/10/2022), minyak sawit berjangka Malaysia turun 3,86% menjadi MYR 3,997/ton (USD 844,7/ton) dan menjadi penurunan terbesar sejak 29 September 2022. Bahkan, sepanjang pekan lalu, harga reksa dana mengalami penurunan. terkoreksi sebesar 2,78 poin persentase/ptp.

“Penurunan permintaan karena adanya larangan ekspor ketika pasar beralih ke minyak nabati lain, butuh waktu untuk pulih dan ternyata minyak nabati lain produksinya bagus. Ini menyebabkan pasokan tinggi, sehingga harga juga tertekan, ” dia berkata. kata, Senin (31/10/2022).

Eddy mengatakan pasar HPB didominasi oleh ekspor karena permintaan dalam negeri jauh lebih rendah daripada produksi. Untuk mendongkrak ekspor, kata dia, perlu dilakukan pencegahan agar importir yang sudah ada tidak beralih ke negara lain atau produk lain dengan memastikan kepastian pasokan dan terus mencari pasar baru.

“Pemerintah berharap dengan situasi global yang kurang kondusif ini, diperlukan kebijakan yang menguntungkan industri sawit. Sekarang cukup baik untuk tidak menerapkan EP [pungutan ekspor] Ini akan membuat produk sawit kita lebih kompetitif,” katanya.

Sementara itu, pemerintah telah memberlakukan kembali Bea Keluar (EP) sebesar US$0/MT yang berlaku mulai 15 Juli 2022 hingga akhir 2022. Kebijakan ini berakhir hari ini, 31 Oktober 2022.

Kebijakan pembebasan PE dilakukan karena harga indeks pasar (HIP) biodiesel lebih tinggi dari HIP solar, sehingga tidak ada pembayaran insentif untuk biodiesel. Oleh karena itu, harga PE 0 USD/MT telah diperpanjang hingga harga referensi CPO berada di atas 800 USD/MT.

“Insentif ini kami pertahankan, tarif 0 USD/MT diperpanjang hingga harga referensi lebih besar atau sama dengan 800 USD/MT. Karena sekarang harganya masih di sekitar 713 USD/MT, jadi PE rate 0 USD/MT berlaku sampai Desember. Tapi begitu harganya mencapai 800 USD/MT, tarif PE 0 USD/MT tidak akan berlaku,” kata Menko Perekonomian dalam keterangan resminya, Senin (31/10/2022).

Untuk saran dan memberikan informasi kepada CAKAPLAH.com, silahkan hubungi melalui email: [email protected]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button