Berita Wisata

Mesir memutuskan hubungan dengan Turki, kacau karena eksplorasi minyak dan gas lepas pantai Libya

SERAMBINEWS.COM, ANKARA – Pemerintah Mesir telah menghentikan pemulihan hubungan dengan Turki karena kebijakan teritorial dan energinya di Libya.

Sebelumnya, ada tindakan keras Ankara baru-baru ini terhadap jurnalis di negara-negara yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin, kata para analis.

Krisis meletus ketika Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, dalam sebuah wawancara dengan TV Al-Arabiya, mengungkapkan kesepakatan Skhirat yang ditengahi PBB.

Dimana, mendesak semua pihak untuk berurusan dengan pemerintahan Fathi Bashagha.

Turki, bagaimanapun, lebih memilih untuk mendukung pemerintah persatuan nasional yang berbasis di Tripoli dan dipimpin oleh Abdel Hamid Dbeibah.

Dbeibah menandatangani nota kesepahaman tentang energi dan minyak dan gas dengan Ankara pada awal Oktober 2022.

Baca juga: PBB kutuk pembunuhan keji 15 migran oleh penyelundup di perairan Libya

Mesir menyatakan bahwa mandat pemerintah Dbeibah, yang didirikan di bawah proses perdamaian yang dipimpin PBB, telah berakhir.

Dia menambahkan bahwa pemerintah tidak berwenang untuk menandatangani perjanjian eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai Libya.

Kesepakatan seperti itu, Kairo memperingatkan, akan memicu ketegangan di kawasan kaya energi itu.

Sejauh ini, Kairo dan Ankara telah mengadakan dua putaran pembicaraan tingkat wakil menteri luar negeri untuk menormalkan hubungan bilateral yang terputus.

Ini termasuk mencapai pemahaman bersama tentang isu-isu regional.

Namun, tidak ada perbaikan di tingkat diplomatik, karena kedua negara masih diwakili oleh pengacara.

Sami Hamdi, direktur The International Interest, sebuah perusahaan intelijen dan manajemen risiko global yang berbasis di London, mengatakan Kairo menuduh Turki menghadapi masalah di dalam negeri.

Bahkan, Kairo percaya bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan hanya mencari rekonsiliasi karena dia memiliki masalah di rumah.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button