Berita Wisata

Sekali lagi, Korea Utara menembakkan rudal balistik di lepas pantai timur Korea Selatan

TEMPO.CO, Jakarta – Militer Korea Selatan melaporkan pada hari Rabu, 9 November 2022 bahwa Korea Utara telah menembakkan rudal balistik di lepas pantai timurnya. Sejauh ini, belum ada informasi lain terkait peluncuran rudal Korut, seperti jarak terbang proyektil tersebut.

Baca juga: Korea Utara Uji Rudal ICBM, Seperti Apa Rudal Balistiknya?

Korea Utara telah memecahkan rekor uji coba rudal dalam satu tahun. Pekan lalu, negara itu menembakkan lebih dari 80 rudal, termasuk rudal balistik jarak pendek (SRBM) terbaru.

Pyongyang juga menguji varian baru rudal balistik antarbenua (ICBM), yang sejauh ini paling banyak diluncurkan oleh Korea Utara dalam waktu singkat.

Langkah Korea Utara menuai kritik dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Jepang. Hal ini juga menimbulkan spekulasi bahwa negara tersebut dapat bersiap untuk melanjutkan pengujian senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017.

Peluncuran Sabtu, 5 November 2022, misalnya, datang saat Amerika Serikat dan Korea Selatan menyelesaikan latihan “Vigilant Storm” yang mereka mulai Senin lalu. Seoul mengatakan rudal itu menempuh jarak sekitar 130 kilometer, mencapai ketinggian sekitar 20 kilometer.

Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, latihan sekutu melibatkan sekitar 240 pesawat militer dan dua pembom strategis B-1B AS, serta empat pesawat tempur F-16 dan empat F-35A.

Saat pertukaran balas dendam berlanjut sepanjang minggu, Washington mengadakan pertemuan publik Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Jumat. Washington menuduh Rusia dan China memberikan “perlindungan” kepada Korea Utara terhadap tindakan lebih lanjut oleh Dewan Keamanan PBB.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara mengeluarkan pernyataan Jumat malam yang memperingatkan bahwa “provokasi yang berkelanjutan pasti akan diikuti oleh tindakan balasan yang berkelanjutan,” kata media pemerintah KCNA.

Dalam beberapa tahun terakhir, Dewan Keamanan PBB telah terpecah tentang bagaimana menangani Korea Utara. Pada bulan Mei, China dan Rusia memveto upaya AS untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi PBB sebagai tanggapan atas peluncuran rudal Korea Utara.

Baca juga: Semenanjung Korea memanas, apakah Korea Utara dan Korea Selatan akan kembali berperang?

Reuters

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button