Berita Wisata

Bertahun-tahun tidak ada solusi untuk mengatasi sampah dan bau tak sedap di pantai Losari

Terkini.id, Makassar – Sampah yang terapung di Pantai Losari menjadi pemandangan sehari-hari. Angin sepoi-sepoi sesekali membawa bau sampah yang membusuk.

Minimnya sirkulasi air akibat pembangunan tanggul membuat air laut menjadi hitam dan menimbulkan bau busuk. Pemkot Makassar sejauh ini belum ada solusi.

Kondisi ini menghancurkan ikon Kota Makassar. Salah satu pengunjung yang ditemui di lokasi kejadian, Nastiti, mengaku cukup tidak nyaman dengan banyaknya sampah dan kotoran yang berserakan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Wali Kota Makassar Tanggapi Aksi Warga Maricaya Selatan dengan Pemecatan Paksa Pj Ketua RT

“Saya bersama adik (adik ipar), saat kami jalan-jalan, pinggirnya agak kotor”, kata warga Jalan Emmy Ceylan ini.

Menurutnya, kondisi anjungan secara umum cukup bersih, namun untuk wilayah laut sebaliknya. Ia menilai banyak pengunjung luar yang sengaja menyempatkan diri untuk datang ke lokasi.

“Seperti sekarang saya membawa ipar yang merupakan orang Ciamis, menurut saya kurang baik,” lanjutnya.

Baca Juga: Anggaran RS Jumpandang Baru 2022 Belum Direalisasi, Dinas Kesehatan Makassar: Banyak Kendala

Masih banyak sampah dan bau tak sedap yang kemudian ditanggapi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (DP2), OPD yang diketahui bertanggung jawab atas kebersihan pantai ini, DP2 mengaku pihaknya hanya ingin melakukan pembersihan. tim malam ini.

“Jadi saya cek dulu, mungkin teman saya belum turun Pak (jadi kotor),” kata kepala bagian personalia Laode Zamiluddin.

Dia mengatakan banyak pekerjaan yang dilakukan oleh petugas kebersihan. Selain itu, tim tidak bisa jatuh seperti itu. Tergantung kondisi laut, tim harus menunggu air agak naik.

Saat ini air sedang surut, sehingga cukup sulit bagi kapal nelayan untuk menebar jala untuk menangkap sampah.

Baca Juga: Dispar Makassar Gelar Lomba Musik Lorong Anak Tingkat Kabupaten Kota Makassar

“Kalau airnya surut tidak bisa karena kandas,” sambungnya.

Ia mengatakan, pihaknya terus bekerja lebih keras untuk mengatasi masalah sampah ini bahkan hingga tengah malam. Namun masalah sampah ini selalu muncul kembali. Penyebabnya bukan hanya air yang surut, tapi juga arus yang membawa sampah dari luar.

Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat sekitar untuk tidak membuang sampah sembarangan.

“Kita juga tidak bisa, karena kan tempat umum, biasanya kita peringatkan (jangan buang), kadang Satpol juga,” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah sampah ini, dia menilai perlu anggaran yang besar. Diperlukan rekayasa khusus agar sampah tidak masuk dan air tidak mengendap sehingga berbau tidak sedap.

“Makanya kami ingin bicarakan dulu,” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button