Berita Wisata

Tidak terlibat dalam langkah pengelolaan blok migas, nilai-nilai pemerintah Simeulue tidak adil

ORANG ACEH | SIMULUS – Kabupaten Simeulue, tidak pernah dilibatkan sejak awal dalam tahap perencanaan hingga penentuan pemenang tender Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) minyak dan gas bumi (Migas) di perairan laut lepas pantai barat daya, Provinsi Aceh.

Pengumuman pemenang lelang Conrad Asia Energy Ltd memenangkan dua blok migas di lepas pantai Aceh Conrad Asia Energy Ltd yang ditetapkan sebagai pemenang lelang di dua blok migas di Offshore North West Aceh (Meulaboh) dan Offshore Aceh Barat Daya (Singkil) yang terletak di pesisir barat daya, untuk mencapai perairan laut Simeulue.

Dengan komitmen tegas selama 3 tahun pertama mencapai total 30 juta dollar AS atau setara Rp 470,4 miliar baik di blok migas, atas komitmen Conrad Asia energy Ltd di blok migas WK ONWA Meulaboh, dengan bonus tanda tangan sebesar US$50.000 dan komitmen akhir sebesar US$15 juta dan untuk blok migas OSWA Singkil WK dengan bonus tanda tangan sebesar US$50.000 dan komitmen akhir sebesar US$15 juta.

Dengan tidak dilibatkannya sejak awal dalam pengelolaan blok migas sehingga memicu dan mengobarkan kekecewaan masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRK) dan Pemerintah Kabupaten Simeulue, sependapat dengan pemerintah provinsi. Aceh dan pemerintah pusat menjadi “tidak adil”.

“Pemkab Simeulue tidak dilibatkan dalam tahapan pengelolaan migas, hingga ada penawar yang berhasil. Hal ini menimbulkan kekecewaan seluruh masyarakat, lembaga dewan dan pemerintah daerah, sehingga kami kompak menilai pemerintah Aceh dan pemerintah pusat sangat tidak adil,” kata Irwan Suharmi, Ketua DPRK Simeulue, di dailyrakyataceh.com, Jumat, November. 11. , 2022.

Irwan Suharmi menyampaikan suara masyarakat di 138 desa di 10 kecamatan serta pemerintah daerah menuntut dan meminta kepada pemerintah Aceh dan pemerintah pusat untuk tidak selektif memotong dan mengabaikan dan yang terpenting beliau sangat penting agar Kabupaten Simeulue menjadi terlibat dalam pengelolaan blok migas yang dimenangkan oleh perusahaan asing, yakni Conrad Asia Energy Ltd, yang diumumkan Direktur Jenderal Migas, Prof Ir Tutuka Ariadji MSc, PhD, Selasa, 8 November 2022.

“Inilah suara kekecewaan seluruh masyarakat di Simeulue, mohon ditanggapi pemerintah Aceh dan pemerintah pusat. Jangan menganggap Simeulue tidak ada, disingkirkan atau diabaikan dalam pengelolaan migas, sebagaimana penelitian sudah banyak dilakukan. kali jumlah cadangan migas terbesar ada di perairan laut Simeulue, jadi mungkin itu yang akan mereka kelola adalah bagian dari rembesan cadangan migas dari wilayah kita,” tambahnya.

Hal senada juga disampaikan Ahmadliyah SH, Pj Bupati Simeulue yang dihubungi dailyrakyataceh.com pada Jumat, 11 November 2022. Kecewa karena Simeulue tidak terlibat dalam pengelolaan migas. Karena selama ini masyarakat kita tahu bahwa cadangan migas terbesar ada di wilayah kita,” kata Ahmadlyah.

Eka Sastra (37), warga Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue yang diwawancarai dailyrakyataceh.com, Jumat 11 November 2022, juga mengaku sangat kecewa setelah mengetahui pengelolaan migas sudah final. dan memikirkannya adalah keanehan supranatural karena dia tidak menyiratkan dan menemukan kalimat nama Simeulue, setelah pengumuman lelang di dua blok minyak dan gas oleh pemerintah pusat.

“Aneh, siapa yang tidak kecewa, karena kami tidak menemukan satu pun nama Simeulue di cabang migas yang dimenangkan perusahaan asing itu. Padahal pemerintah pusat sudah berkali-kali melakukan survei dan penelitian, dan itu dia. Disebutkan juga cadangan migas terbesar di dunia salah satunya di wilayah laut Simeulue, terdengar seperti menantu dan anak kandung,” kata Eka Sastra.

Sebelumnya, pemerintah dan peneliti menyebutkan bahwa awal dilakukannya survei untuk mengkaji keadaan dasar laut di perairan Simuelue, pascagempa (linon) dan tsunami (smong) yang mengguncang Aceh pada tahun 2004, menemukan potensi minyak dan cadangan gas. dalam jumlah besar di cekungan busur depan Simeulue.

Informasi ini diungkap oleh pemerintah, terbukti dengan perjalanan pulang pergi tim peneliti datang ke Pulau Simeulue yang memiliki potensi cadangan minyak dan gas yang sangat besar, yang diperkirakan mencapai 320 miliar barel, sehingga angka ini dramatis dibandingkan ke Arab Saudi yang memiliki cadangan hanya 264,21 miliar barel dan diharapkan penemuan itu bisa menggantikan cadangan minyak Arun di Aceh Utara. (Oh)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button