Berita Wisata

Covid-19 Meningkat, Pemkab Kulonprogo Tetap Yakin Target PAD Pariwisata Tercapai

Harianjoga.com, KULONPROGO – Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melalui Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo optimistis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) delapan destinasi wisata yang dikelola pemerintah di kabupaten itu akan tercapai tahun ini, meski kasus Covid-19 saat ini terus meningkat dan terus meningkat. diharapkan. puncaknya pada bulan Desember.

“Selama ini PAD sektor pariwisata dari target Rp 5,2 miliar hanya sekitar Rp 700 juta. Kalau kondisi normal sampai akhir tahun atau tidak ada pembatasan karena Covid-19, Kami optimistis target itu bisa tercapai,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito, Minggu (13/11/2022).

Joko menyebutkan target PAD sektor pariwisata setiap tahun sebesar Rp 5,2 miliar. Target tersebut memang rendah dibandingkan jumlah destinasi wisata Kulonprogo yang mencapai 42 titik.

Namun, kebanyakan destinasi di Bumi Menoreh adalah wisata masyarakat (BST) atau berbasis masyarakat dan dikelola masyarakat.

Sedangkan destinasi yang dikelola Pemkab Kulonprogo hanya delapan titik. Delapan destinasi tersebut adalah Pantai Glagah, Waduk Sermo, Pantai Congot, Pantai Trisik, Kebun Teh Nglinggo, Wisata Alam Tritis, Kawasan Menoreh Barat dan Gua Kiskendo. “Di antara delapan destinasi wisata yang menghasilkan PAD terbesar adalah Pantai Glagah dan Waduk Sermo,” kata Joko.

BACA JUGA: Mahasiswa asing ikut Posyandu di Kulonprogo

Untuk itu, untuk mendongkrak kehadiran delapan destinasi wisata tersebut, pihaknya menggelar berbagai acara acarasalah satunya digelar di Pantai Glagah pada Minggu (13/11/2022) menampilkan Ndarboy Gang.

Sebelumnya di tempat yang sama juga berlangsung Penghargaan Desa Wisata 2022, tepatnya di Muara Pantai Glagah September lalu. Lalu ada juga Glagah Tropicolor Run.

“Berbagai acara memang orientasi sebagai objek wisata yang pada akhirnya dapat meningkatkan PAD,” kata Joko.

Ditanya soal jumlah kasus Covid-19 yang terus bertambah, Joko tak memungkiri bahwa pandemi masih berlanjut dan kasus aktif di Bumi Menoreh yang belakangan ini sedang tren.

Meski begitu, dia memastikan tidak akan ada penutupan tempat wisata karena sejauh ini belum ada instruksi penutupan destinasi wisata dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah DIY. “Namun, kami tetap waspada dan selalu mengingatkan pejabat pariwisata dan pengunjung atau wisatawan,” ujarnya.

Dispar Kulonprogo, kata Joko, selalu melibatkan aparat kepolisian dan TNI untuk mengingatkan protokol kesehatan di destinasi wisata. “Kami bersama instansi lain dan juga TNI-Pori yang merupakan bagian dari Satgas Penanganan Covid-19 akan selalu mengingatkan pentingnya protokol kesehatan termasuk di destinasi wisata,” jelasnya.

Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo, Muhtarom menambahkan, Kulonprogo saat ini sedang memulihkan perekonomiannya setelah lebih dari dua tahun pandemi, sehingga ketika Covid-19 kembali mewabah, tidak perlu menutup destinasi wisata. Yang perlu dilakukan, kata dia, adalah pentingnya pengetatan kembali protokol kesehatan.

“Selain mengingatkan pejabat pariwisata dan wisatawan untuk menghormati protokol kesehatan. Juga perlu penguatan vaksinasi, terutama vaksin dosis ketiga atau penguat”, dia berkata.

Baca lebih banyak berita dan artikel di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button