Berita Wisata

Kisah negara fiksi Poyais, penipuan jenderal perang

Jakarta

Pada tahun 1820, Gregor MacGregor datang ke London mengaku sebagai pahlawan perang dan “Pangeran du Pays Poyais”. Setelah beberapa bulan, MacGregor berhasil memindahkan lebih dari 200 orang Inggris dan Skotlandia ke “negara Poyais” di Amerika Tengah.

Yang tidak diketahui para emigran adalah bahwa Poyais adalah negara fiksi. Alih-alih memiliki istana, gedung parlemen, gereja, koloni mewah, dan gunung emas seperti yang dikatakan MacGregor, mereka akan menemukan rawa-rawa kosong di Pantai Nyamuk, seperti dikutip dari Cerita hari ini.

pantai nyamuk

Baru Granada dan Angkatan Darat Venezuela Mayor Jenderal Gregor MacGregor menemukan Pantai Nyamuk, Nikaragua pada tahun 1820 setelah Perang Amerika Tengah ketika ia berusia 30 tahun.

Pada saat itu, penguasa setempat memberikan wilayah itu kepada McGregor dengan imbalan rum dan perhiasan

Pantai Nyamuk merupakan pantai berawa yang tidak berpenghuni yang memiliki banyak nyamuk dan rawan penyakit, meskipun pemandangan pantainya bagus. Daerah ini hanya dihuni oleh suku asli Amerika dan budak Afrika yang pindah, sebagai kota Ensiklopedia Britannica.

Nama Poyais diambil oleh MacGregor dari nama penduduk asli setempat yaitu masyarakat Poyer yang mendiami daerah sumber air Sungai Hitam di tepi kawasan pantai Nyamuk.

Poyais menginginkan lokasi terpencil ini menjadi tempat rekolonisasi. Dia kemudian berangkat ke Inggris untuk mencari dana dan orang-orang yang mau tinggal di sana.

Di Inggris, pemuda asal Skotlandia itu mendapat simpati dari bangsawan Inggris setelah mengaku sebagai pahlawan perang. Dia juga mengaku diberikan tanah dan kekuasaan di “Pays du Poyais”, dan menyandang gelar Yang Mulia Gregory I, Pangeran Berdaulat Negara Bagian Poyais dan Dependensinya, dan Cazique dari Bangsa Poyer.

Dia juga membuat peta, dokumen hibah, bendera, dan dokumen negara palsu yang terlihat seperti dokumen kerajaan untuk membuktikan identitasnya dan keberadaan Poyais di Pantai Nyamuk.

Berita tentang karir cemerlang MacGregor dalam perang Amerika Tengah dan hubungan dekat dengan bangsawan Inggris membuat warga London mempercayai apa yang dia katakan, termasuk ketika dia menggambarkan Poyais. Saat itu, orang Inggris belum pernah mendengar tentang buku Memoar Gregor M’Gregor ditulis oleh Letnan Kolonel Michael Rafter, yang merinci bagaimana MacGregor dua kali meninggalkan pasukannya ketika diserang di Amerika Tengah oleh Spanyol. Dalam insiden ini, saudara Rafter yang juga anggota pasukan MacGregor tewas.

Menurut akun MacGregor, Poyais adalah negara dengan musim panas sepanjang tahun. Tanahnya subur, ada emas untuk ditambang dengan kapak di gunung dan batu mulia di lereng bukit.

Lukisan Pelabuhan Sungai Hitam, Poyais oleh pelukis dengan nama samaran Thomas Strangeways.  Lukisan ini ditujukan untuk calon pemukim di Poyais.Pelabuhan Sungai Hitam, Poyais oleh pelukis dengan nama samaran Thomas Strangeways. Lukisan ini ditujukan untuk pemukim Poyais di masa depan. Foto: Wikimedia Commons

Ada juga jalan raya yang dinaungi pepohonan, perkebunan gula, kopi, kapas dan nila. Ada kawanan ternak di padang rumput dan buah-buahan liar berlimpah. Ada gunung besar, hutan berhutan, dan sungai.

Jalan-jalan ibu kota negara bagian Poyaisian dikatakan penuh dengan pepohonan. Ada Istana Kerajaan, Istana Parlemen untuk tiga majelis legislatif, Gedung Opera dan Katedral. Ada juga rumah-rumah mewah, bank dan rumah pedagang grosir, gudang dan dermaga pelabuhan.

MacGregor datang ke Inggris pada waktu yang menguntungkan. Penduduk setempat berjuang untuk hidup setelah 20 tahun perang benua yang memiskinkan negara. Orang-orang tergoda oleh tawaran MacGregor untuk berhenti dari kehidupan pascaperang.

Sementara itu, kartografi atau ilmu peta masih jauh dari sempurna. Penyeberangan lintas benua dengan kapal juga memakan waktu berbulan-bulan, sehingga sulit untuk memverifikasi keakuratan Poyais.

Kemudian Inggris berangkat ke Poyais>>>

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button