Berita Wisata

Tempat Wisata di Jambi, 16 Objek Wisata Ini Wajib Dikunjungi

Tertarik piknik di Provinsi Jambi? Tak ada waktu untuk mengabaikan sejumlah tempat wisata di Jambi yang sangat dianggap sebagai tempat persinggahan. Dimana saja tempat wisata di Jambi?

Tempat wisata Jambi yang penting untuk dikunjungi sangat beragam. Ada objek wisata gunung, air terjun, taman bunga, peternakan Sumatera, hingga benda-benda monumental lainnya. Tempat wisata di Jambi yang selalu diminati wisatawan lokal maupun mancanegara adalah Gunung Kerinci, Candi Muaro Jambi, Taman Rimba dan Makam Banyak Raja.

Mau tahu apa saja jenis tempat wisata di Jambi? Di sini, Datiak.com lebih banyak bercerita tentang tempat wisata Jambi yang masih terkenal dan penting untuk dikunjungi.

1. Candi Muaro Jambi

Candi Muaro Jambi adalah tempat wisata yang terkenal di Jambi. Tempat wisata di Jambi ini bisa dibilang situs terbesar dan paling monumental di Jambi. Terletak di sebelah Sungai Batang Hari, sungai terpanjang di Sumatera.

Tempat wisata Jambi yang terkenal ini merupakan situs sebuah kota kuno di Sumatera. Candi yang konon merupakan peninggalan Hindu-Budha ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Luasnya 12 kmĀ² atau 8x luas Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

2. Taman Hutan

Jambi memiliki taman mini sendiri yang menjadi tempat wisata terkenal yaitu Jungle Park. Dengan luas 10 ha, taman ini menjadi rumah bagi hewan pandemi yang sangat langka. Tempat wisata Jambi juga memiliki rumah adat untuk masing-masing wilayah/kabupaten provinsi Jambi. Jungle Park terletak di Jl. Sunaryo, Kabupaten Jambi Selatan. Hotel ini berjarak 7 km dari pusat kota dan 500 m dari bandara Sultan Taha.

3. Geopark Merangin

Wisata alam di Jambi yang terus tenar terdapat di Kabupaten Merangin. Geopark Merangin tidak hanya menawarkan arung jeram, tetapi keunikan fosil flora berusia 350 juta tahun ini juga menjadi magnet tersendiri.

Tempat wisata Jambi yang sangat terkenal ini masih dikelilingi oleh hutan lebat dengan berbagai macam tumbuhan. Dibutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai posisi tempat wisata Jambi yang terus terkenal itu, menggunakan mobil dari Jambi, ibu kota provinsi Jambi.

4. Masjid Seribu Tiang

Masjid Seribu Tiang atau Masjid Agung Al-Falah merupakan tempat wisata di Jambi yang juga terkenal. Seperti Candi Muaro Jambi, masjid ini terletak di tepi Sungai Batang Hari. Bedanya, Masjid Seribu Tiang berdiri di jantung Kota Jambi.

Masjid ini adalah kunjungan Jambi yang patut dilihat. Terletak di Jalan Sultan Thaha Syaifuddin No. 60 di Desa Legok. Masjid ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1980. Posisinya cukup dekat dengan Bandara Sultan Thaha, Jambi. Hanya sekitar 20 menit.

Berdiri di atas lahan seluas 2,7 hektar, tempat wisata Jambi yang terkenal ini mampu menampung 10.000 peminat. Di sekitar masjid terdapat sejumlah tempat yang monumental. Ini termasuk Pasar Angsoduo tradisional, Menara Air Warisan Belanda dan Museum Gulat Jambi.

5. Tango Rajo

Tanggo Rajo juga merupakan tempat wisata populer di Jambi yang menawarkan panorama Sungai Batang Hari. Selain pemandangan sungai dan sunset yang indah, tempat wisata Jambi ini juga asyik untuk menikmati berbagai kuliner yang ada di tenda-tenda kawasan wisata ini.

Tanggo Rajo berada di area depan Gedung Kantor Gubernur Jambi, Jl. Sultan Taha, Kecamatan Pasar Jambi. Kawasan wisata terkenal di Jambi ini kerap menjadi tujuan piknik keluarga.

6. Kuil Hok Tek

Candi Hok Tek merupakan tempat wisata di Jambi yang sudah berumur tua. Tempat wisata di Jambi ini terletak di Jalan Husni Thamrin, Desa Beringin, Kecamatan Pasar, Kota Jambi. Pada papan nama, usia bangunan ini adalah 154 tahun.

Bangunan candi Hok Tek menghadap ke timur laut, terbukti dengan adanya altar di dalam bangunan. Bentuk atap dimana fasad bangunan adalah pelana dan pelana (hsuan shan). Sedangkan alun-alun penting dan sisi atap tempat wisata Jambi yang terus terkenal ini berbentuk pelana berdinding (ngang shan).

Kelenteng Hok Tek pernah menjadi subyek pemeliharaan, diklasifikasikan pada tahun 1931 dan 1970. Sejak 4 Februari 1984, candi ini tidak digunakan kembali sebagai tempat upacara, tetapi penampilannya masih dipertahankan. Pada tahun 1997, candi diperbaiki dengan tetap mempertahankan bentuk aslinya.

Source: www.datiak.com

Related Articles

Back to top button