Berita Wisata

Bebaskan destinasi wisata Lombok dari kurungan sampah

Rabu 23 November 2022 – 10:06 WIB

VIVE nasional – Pulau Lombok merupakan kawasan yang memiliki destinasi prioritas super nasional. Lombok memiliki pesona pesona pantai dengan keindahan bawah laut yang memukau. Keindahan dan kebaikan masyarakatnya juga mampu menarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke berbagai destinasi wisata.

Namun, popularitas Lombok sebagai destinasi wisata bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi bermanfaat bagi pemerintah daerah maupun bagi penduduk karena menjadi pendapatan daerah. Namun di sisi lain, kurangnya persiapan pengelolaan pariwisata seperti pengelolaan sampah di destinasi wisata menimbulkan permasalahan baru yaitu sampah yang tidak dikelola dengan baik sehingga mengurangi keindahan alam Pulau Lombok.

Di tahun 2021 saja, salah satu pantai tersibuk di Lombok yaitu Pantai Senggigi mampu menghasilkan 1,4 ton sampah per hari. Data Dinas Lingkungan Hidup Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan, timbulan sampah di Provinsi NTB mencapai 3.388 ton per hari, hampir setengah dari timbulan sampah di Bantar Gebang, Bekasi yang merupakan tempat pembuangan akhir (TPA) terbesar. ) di Asia Tenggara, yaitu 7.400 ton setiap tahun.

Kegiatan pembersihan pantai dilakukan oleh Yayasan Aksi Berkelanjutan Indonesia.

Kegiatan pembersihan pantai dilakukan oleh Yayasan Aksi Berkelanjutan Indonesia.

Sebagai bentuk kepedulian, Yayasan Aksi Berkelanjutan Indonesia (Ddorocare) membuat program bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk bekerja sama mengatasi masalah sampah di destinasi wisata melalui kegiatan bersih pantai (BERANTAI).

BERANTAI dipilih sebagai nama kegiatan mengingat permasalahan sampah merupakan mata rantai dari permasalahan yang saling berhubungan. Oleh karena itu, kita harus mengatasinya bersama-sama. Limbah dari bumi yang berakhir di laut dan pantai mencemari alam, mengganggu ekosistem, menyebabkan krisis iklim, menghilangkan nilai estetika alam dan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi masyarakat yang bergantung pada sektor pariwisata.

Aksi BERANTAI ini dimulai dari Pantai Seulg Belanak, Loang Baloq, Gading, Labuhan Haji, Tanjung Luar, Senggigi, Kecinan, Nipah, Sekotong, hingga Pantai Kuta Mandalika dengan penutupan pada Minggu 20 November 2022.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button