Berita Wisata

Kondisi cuaca ekstrem telah memperparah abrasi pantai di Padang Pariaman

Parik Malintang (ANTARA) – Kondisi cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat selama dua pekan terakhir memperparah abrasi pantai yang terjadi di Pasie Baru, Nagari Pihole, Kecamatan Sungai Limau.

“Selain gelombang pasang yang terjadi dalam tiga hari terakhir, gelombang kuat akibat cuaca buruk juga memperparah kondisi abrasi,” kata tokoh masyarakat setempat Imsarlim (70) di Sungai Limau, Kamis.

Ia mengatakan, akibatnya, pada Rabu (23/11) malam, dapur sebuah rumah di sana ambruk karena dasarnya tergerus air laut yang menerjang.

Ia mengatakan, kondisi abrasi yang terjadi beberapa tahun terakhir ini telah menghabiskan sekitar 80 meter lahan pesisir yang akhirnya berdampak pada rumah warga.

“Sampai saat ini sudah empat rumah dan puluhan tempat pengolahan ikan yang terdampak,” katanya.

Jika kondisi ini dibiarkan terus, kata dia, abrasi akan berdampak pada ratusan rumah lainnya di kawasan tersebut.

Dikatakannya, saat ini untuk meredam deburan ombak, warga memasukkan karung berisi pasir.

Menurutnya, meski tidak bertahan lama, hal itu cukup membantu mengurangi dampak abrasi.

“Ribuan kantong mungkin sudah digunakan untuk memecah ombak, tapi tidak efektif dan bertahan lama,” katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, warga berharap pemerintah segera menambahkan batu cengkeram di kawasan tersebut agar bisa melindungi permukiman warga di kawasan tersebut.

Senada dengan itu, warga yang rumahnya terkena abrasi Eliwarnim (53) menuturkan, di belakang rumahnya dulu terdapat sejumlah pohon dan gubuk produksi ikan, namun kini sudah lapuk karena abrasi.

Hingga saat ini, ia masih tinggal di rumah tersebut karena tidak memiliki tempat tinggal lain dan merasa tidak bisa tinggal karena memiliki empat orang anak.

Sebelumnya, Pemkab Padang Pariaman di Sumbar mencatat ada tiga lokasi abrasi pantai di wilayah tersebut yang perlu penanganan serius oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V.

“Abrasi pantai sedang ditangani oleh BWS Sumatera V, jadi kami hanya bisa mendesak BWS untuk segera menanganinya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Padang Pariaman (BPBD) Budi Mulya di Parit Malintang.

Ia mengatakan, lokasi abrasi adalah pantai dekat makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan Ulakan Tapakis, lalu Pasie Baru, Kecamatan Sungai Limau, dan Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button