Berita Wisata

Wow! Solo Untold Story mengungkap profil potensi wisata yang belum ada di Wikipedia – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Buku Solo Untold Story diluncurkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo di Hotel Cakrawala Aziza, Solo. Kamis (24/11/2022). (Solopos/Windar Pratama Gigih)

Solopos.com, SOLO — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata atau Disbudpar Kota Solo telah meluncurkan buku profil potensi wisata bertajuk Kisah Tak Terungkap Solo: Melampaui Apa yang Anda Lihat. Isi buku tersebut merangkum potensi wisata yang dianggap kurang dikenal masyarakat atau dikunjungi sebagai tempat wisata di Kota Solo.

Bahkan, konon isi buku tersebut belum ada di halaman Wikipedia. Peluncuran buku setebal 100 halaman ini digelar di Hotel Horison Aziza, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo pada Kamis (24/11/2022). buku yang diharapkan Kisah pemain tunggal yang tak terhitung Hal ini dapat mempresentasikan profil pariwisata di Kota Bengawan.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat Gantung Unik Punya Menu Wedang Jokowi

Dalam sambutannya, Tourism Destinations and Marketing Manager Disbudpar Solo, Gembong Hadi Wibowo, berharap peluncuran buku Solo Untold Story ini dapat menjadi gambaran pariwisata di Kota Solo dan menjangkau kalangan milenial.

“Saya berharap peluncuran buku ini dapat menceritakan aspek-aspek menarik dari pariwisata kota Solo, menjangkau generasi milenial dan lebih mengenalkan budaya kota Solo,” ujarnya.

dalam buku-buku Kisah pemain tunggal yang tak terhitung Terdapat lima chapter yang masing-masing berisi profil tempat wisata di kota Solo, mulai dari event, situs sejarah, ruang publik, kuliner hingga aneka barang. Pada bab acara dibahas tentang acara Sekaten, tradisi Adang Sega, bubur Samin masyarakat Banjar, dan Bersih-bersih desa Mbah Meyek.

Baca juga: Live Chat di Peta Perjalanan, Berikut 10 Fitur Unggulan Aplikasi Let’s Go To Solo

Sedangkan pada bab tempat bersejarah terdapat beberapa tempat yang menonjolkan sejarah seperti Lokananta, Museum Radya Pustaka, Mamba’ul Ulum di Ndalem Jayakusuman. Sedangkan di ruang publik ada Ngebrusan Ponten, Taman Jurug dan Stasiun Jebres.

Pada bab kuliner dibahas sejarah tengkleng, dari nasi liwet sampai sate kere, ada juga tradisi minum teh dan angkringan di kota Bengawan. Sedangkan pada bab terakhir membahas berbagai artikel mengenai sejarah kapal Rajamala, desa Kemalyan, Villapark Banjarsari hingga museum Samanhudi.

Tantangan dalam Menyusun Buku Cerita Solo yang Tak Terungkap

Menurut penulis dan penyusun buku tersebut Kisah pemain tunggal yang tak terhitung, Heri Priyatmoko, buku tersebut mengangkat berbagai potensi wisata yang utuh di Kota Solo. Entah itu dari segi sudut pandang atau hal unik lainnya.

Baca Juga: Wajah Baru Wisata Kota Solo, dari Masjid Agung Sheikh Zayed hingga Lokananta

“Saya ingin menceritakan Kota Solo lebih detail dan mengambil hal-hal yang tidak ada di Wikipedia atau buku pelajaran. Karena jika masyarakat umum tidak melihat Kota Solo sebagai sesuatu yang unik bagi masyarakat dan ingin menunjukkan bahwa kisah-kisah tersebut memiliki relevansi yang bisa disampaikan kepada masyarakat,” jelasnya Solopos.com.

Menurut dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta itu, berbagai tantangan ia lalui saat menyusun buku tersebut. Karena mengambil dari sumber primer, menurut Heri, diperlukan pemilihan tema yang ketat dan juga relevansi dengan peristiwa terkini.

“Tantangannya adalah menentukan tema terlebih dahulu, pada akhirnya kita mencari sesuatu yang mendesak dan disajikan dalam bentuk relevansi, misalnya ketika [pandemi] Tema kita untuk Covid-19 adalah stasiun Jebres yang dulunya merupakan tempat pertama kali wabah pes masuk ke kota Solo,” jelasnya.

Baca Juga: Anak Gaul Solo Wajib Coba, Ada Tempat Nongkrong Baru Seru Dekat Balekambang

Mengenai kapan buku itu akan dirilis secara luas, kata Heri, masih dalam pembahasan. Menurutnya, masih ada beberapa revisi yang harus dilakukan.

“Kami belum tahu kapan mulai pengirimannya karena masih ada beberapa revisi mengenai desain atau beberapa hal seperti menggunakan angkringan atau hik dan detail lainnya,” tutupnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button