Berita Wisata

Minimnya rambu penunjuk jalur evakuasi bencana di Pantai Pangandaran

Pangandaran

Kabupaten Pangandaran merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang rawan bencana hidrometeorologi atau bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, banjir, tanah longsor dan angin topan.

Dirjen BPBD Pangandaran Kustiman mengatakan, pihaknya mengakui Pangandaran sebagai daerah rawan bencana alam masih minim rambu-rambu evakuasi tsunami.

“Untuk jalur evakuasi, titik kumpul dan penghubung dengan tsunami sudah siap, itu pekerjaan rumah kita ya, karena saya akui sepanjang 91 kilometer sepanjang pantai belum selesai seluruhnya”, ujar Kustiman. detikJabarKamis (24/11/2022).

Menurutnya, ketiadaan jalur evakuasi akan mempengaruhi pemahaman warga atau wisatawan saat terjadi bencana alam seperti tsunami. Tetapi sejumlah tindakan akan diambil untuk menghindari masalah ini.

“Jadi masih sangat minim. Tapi akan kita upayakan, nanti akan kita koordinasikan dengan SKPD terkait, terutama dengan desa-desa pesisir,” ujarnya.

pengawasan detikJabar di beberapa lokasi objek wisata Pantai Pangandaran, rambu jalur evakuasi mulai rusak dan rusak. Beberapa warga bahkan menggunakannya sebagai jemuran atau tiang penyangga.

Selain rambu-rambu evakuasi, Pangandaran belum memiliki banyak early warning system (EWS), ujarnya. “SAP merupakan sistem yang akan memberikan peringatan dini jika terjadi gempa atau tsunami,” ujarnya.

Dikatakannya, saat ini Pangandaran baru memiliki 3 EWS yang tersebar di Pantai Bojong Salawe, Pantai Pangandaran dan di depan blok pelabuhan Politeknik Maritim Pangandaran di Cikidang.

“Insya Allah ke depannya akan lebih banyak lagi. Untuk satu alat EWS harganya bisa mencapai Rp 1,4 miliar,” ujarnya.

BPBD Pangandaran mengimbau jika terjadi bencana di laut, apa yang harus dilakukan. Kustiman mengatakan peta jalur evakuasi ada di posko Balawista dan di pesisir timur Pangandaran.

“Saat terjadi bencana di laut, yang pertama harus diperhatikan adalah Early Warning System (EWS) yang padam selama 3 menit berulang kali di Pangandaran, artinya ada bencana alam,” jelas Kustiman.

Kemudian tindakan yang dilakukan antara lain, jangan panik, identifikasi jalur evakuasi, ikuti jalur menuju lokasi evakuasi, ikuti instruksi petugas, hindari sungai dan jembatan, TES sementara lokasi evakuasi.

“Tempat pengungsian sementara yang siap menampung antara lain hotel-hotel besar dan cagar alam,” ujarnya.

Rute evakuasi sementara ada di Jalan Bulak Laut Blok Pasar Wisata. Namun kapasitasnya hanya mampu menampung 6.000 orang.

Sedangkan jalur evakuasi sementara yang dapat ditempati antara lain Cagar Alam, Hotel Horison, Hotel Blue Sea, Hotel D Billz, Hotel Pantai Indah, Hotel Fortuna, dan Hotel Krisna. Sedangkan nomor penting yang bisa dihubungi jika terjadi bencana BPBD Pangandaran 02657500155 dan WhatsApp 081221535995.

(orb/orb)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button