Berita Wisata

Final Sepak Bola Pantai Porprov XV Bali, Badung Terdampar, Denpasar Kembali Raih Medali Emas

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG – Tim Sepak Bola Pantai Badung gagal meraih emas setelah langkah mereka ke final digagalkan oleh Tim Sepak Bola Pantai Denpasar.

Laga yang berlangsung di Pantai Tanjung Benoa ini berlangsung tensi tinggi dan kedua tim saling bertukar gol.

Dipandu sejumlah pemain timnas sepak bola pantai Indonesia, mereka tak mampu membawa Badung meraih medali emas karena perlawanan sengit dari Denpasar.

Anak angkat pelatih Ida Bagus Mahayasa dan Agus Suteja itu dipaksa mengakui keunggulan Denpasar setelah adu penalti 4-4 (7-4).

Sepanjang pertandingan, Denpasar sudah menunjukkan juaranya, meski mental suporter tim tuan rumah terus menekan, tidak membuat tim Denpasar ambruk.

I Kadek Merdiasa justru membawa Badung unggul pada menit ke-7 dan kemudian Denpasar membalas dengan gol I Made Agus Dwipayana pada menit ke-13.

Komang Agus Yogi Arta Wardana membuat Denpasar unggul pada menit ke-19.

Namun pada menit ke-29, Gede Gery Mardiastra dan Angga Pratama Wicaksana kembali membawa Badung.

Baca Juga: Porprov XV Bali, KONI Pusat serukan momentum atlet Bali jadi tulang punggung Indonesia

Brace I Made “Mucin” Antha Wijaya pada menit ke-30 dan 34 membuat Denpasar mengejar, namun kapten Badung I Nyoman Widnyana tidak membiarkan timnya tertinggal karena mereka juga mencetak gol.

Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti, tiga pemain Badung gagal mencetak gol. Sedangkan tiga pemain Denpasar sudah lolos.

Menanggapi kekalahan tersebut, pelatih tim sepak bola pantai Porprov Badung Ida Bagus Mahayasa mengatakan, timnya hanya kurang beruntung karena dari segi kemampuan ia melihat anak-anak timnya lebih baik dari Denpasae.

“Kami kurang beruntung. Kami kecewa setelah kekalahan itu. Saya tidak bisa menyalahkan siapa pun setelah gagal merebut emas. Ini juga adu penalti,” kata Mahayasa usai pertandingan.

Meski begitu, Mahayasa mengakui kurangnya ketenangan timnya yang merupakan rekor kebobolan timnya di waktu normal.

“Pertahanannya kurang dan terlalu terburu-buru. Seharusnya kami lebih sabar karena hanya tersisa satu menit. Tapi pada akhirnya kami juga kebobolan di menit-menit terakhir,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button