Berita Wisata

Ajak mahasiswa perangi kerusakan alam, wisudawan Prasmul menanam 1.404 bibit mangrove

Ajak mahasiswa lawan kerusakan alam, wisudawan Prasmul menanam 1.404 bibit mangrove

Ajak mahasiswa perangi kerusakan alam, wisudawan Prasmul menanam 1.404 bibit mangrove

HAI-Online.com – Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan wisuda tahun 2022, Universitas Prasetiya Mulya melakukan aksi nyata melalui gerakan menanam bibit mangrove sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan kelestarian bumi.

Seperti kita ketahui, mangrove merupakan tumbuhan dengan sejuta manfaat yang keberadaannya akan menjadi alternatif upaya pemulihan bumi. Hutan mangrove dapat berperan dalam mengurangi polutan dari aliran sungai ke laut, mangrove juga menyerap karbondioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi oksigen (O2)_udara segar.

Keberadaan hutan mangrove juga dapat mengurangi dampak abrasi pantai oleh gelombang. Oleh karena itu, keberadaan hutan mangrove menjadi penting sebagai upaya pencegahan gelombang tsunami dan abrasi yang dapat mengakibatkan hilangnya daratan pesisir akibat kenaikan muka air laut serta dapat membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar dan menjaga kelestarian lingkungan.

Melihat peran penting hutan mangrove, Universitas Prasetiya Mulya memulai gerakan penanaman total 1.454 bibit mangrove di kawasan mangrove Pulau Harapan dan Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.

“Di HUT kampus, kali ini saya memperkenalkan istilah fundamental reset, salah satunya adalah pergeseran dari homosentrisme dimana apapun yang dilakukan hanya menguntungkan manusia dan menimbulkan banyak kerusakan, misalnya global warming, menjadi organic village. dimana manusia adalah bagian dari tanah, bukan pemilik tanah,” ujar Prof. Djisman S. Simandjuntak selaku Rektor Universitas Prasetiya Mulya yang ingin mahasiswa sadar akan pemulihan kebaikan alam dan mengantisipasi kerusakannya.

Mengenai mangrove, beliau menyampaikan bahwa 1 dari 5 hutan mangrove dunia ada di Indonesia dan untuk itu beliau ingin menjadikannya sebagai rumah bagi tanaman mangrove.

Gerakan menanam ribuan bibit mangrove akan menambah wawasan luas kawasan hutan di Indonesia. Guru. Djisman pun menilai langkah ini akan menjadi upaya kampus untuk turut mengedukasi kita tentang kelestarian lahan dan mangrove yang begitu luar biasa perannya dalam ekosistem yang kompleks.

“Tanpa mangrove, abrasi bisa terjadi dan ombak akan pecah, dan pada akhirnya kita bisa kehilangan banyak hal penting dari lingkungan sekitar kita.

“Oleh karena itu, saya berharap civitas akademika Universitas Prasetiya Mulya tidak hanya sukses dalam karir tetapi juga menjadi life aware atau green living professional dalam bekerja sehingga dapat membantu melindungi dan menjaga kelestarian bumi untuk masa depan semua. makhluk hidup,” tambah Prof. Dr., Djisman lagi

Selain sebagai bagian dari rangkaian acara wisuda Universitas Prasetiya Mulya tahun 2022, penanaman bibit mangrove ini juga merupakan bagian dari Dies Natalis ke-40 Universitas Prasetiya Mulya dengan tema “Embark on the fundamental reset”.

Tema ini menandakan kesadaran akan perlunya menata kembali berbagai aspek kehidupan manusia demi menjamin masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Salah satu pembangunan kembali ini terkait dengan pertanyaan tentang keberlanjutan bumi dan titik kritis pemanasan global, yang dampaknya, jika terlampaui, tidak dapat dibalik lagi.

“Bekerja sama dengan Carbon Ethics dalam penyelenggaraan kegiatan ini, Universitas Prasetiya Mulya akan menanam 1.454 bibit mangrove, dimana 1.404 bibit tersebut merupakan jumlah lulusan Universitas Prasetiya Mulya tahun 2022 yang akan ditanam di kawasan Mangrove Pulau Harapan, Pulau Seribu dan 50 Bibit Mangrove lainnya akan ditanam di Taman Wisata Alam Mangrove Angke, Kapuk, Jakarta.

“Selain bibit mangrove, 25 wisudawan berprestasi juga akan mendapatkan baby coral untuk diadopsi di situs CarbonEthics Bali,” ujar Sandy Harianto, Ketua Panitia Wisuda Prasmul 2022.

Selain itu, dalam upaya menjaga dan melestarikan bumi, Universitas Prasetiya Mulya telah dan akan terus melakukan berbagai program keberlanjutan.

Misalnya, area kampus Universitas Prasetiya Mulya ditanami berbagai tanaman yang mencerminkan keanekaragaman tumbuhan Indonesia, sampah di area kampus akan dipilah menjadi sampah yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang, dan proses pembelajaran di berbagai program studi yang telah memasukkan tema keberlanjutan dalam mata kuliah yang ditawarkan.

“Kami menyadari penanaman bibit mangrove hanyalah sebagian kecil dari upaya mewujudkan bumi yang layak huni bagi berbagai makhluk hidup hingga generasi penerus anak cucu. Namun, Universitas Prasetiya Mulya juga berharap program ini dapat menjadi salah satu upaya untuk memperjelas bahwa tindakan sekecil apa pun untuk menyelamatkan bumi bermanfaat dan layak dilakukan,” pungkas profesor itu. Djisman.

PROMOSI KONTEN

video yang berhubungan

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button