Berita Wisata

UIN UIN: Rakyat merdeka dalam hidup – ANTARA News Yogyakarta

Yogyakarta (ANTARA) – Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abdur Rozaki mengatakan, manusia memiliki kemandirian dalam hidup, tidak dijamin oleh lembaga atau perusahaan untuk menjalankan kehidupannya.

“Jadi masyarakat harus bekerja untuk bertahan hidup, karena tidak digaji oleh siapapun,” ujarnya saat memberikan sambutan pada peluncuran sarana, prasarana dan sarana laboratorium Alam UIN Suka di Dusun Bendosari, Kabupaten Sleman, DIY, dikutip dengan pernyataan yang ditulis oleh Humas UIN Yogyakarta. , selasa.

Ia mengatakan, seperti halnya kelompok tani yang mengelola kebun Bendosari Eduwisata, tanpa bersusah payah mengembangkan kebun agar dapat berbuah lebat dan memiliki nilai jual, mereka tidak akan memperoleh penghasilan.

“Kelompok tani Bendosari merupakan potensi yang dapat membawa kesejahteraan jika dikembangkan dengan benar. Kuncinya adalah solidaritas antara kelompok tani, pengawas lapangan dan mahasiswa yang senantiasa melaksanakan program KKN,” ujarnya.

Selain itu, kelompok tani Bendosari menanam buah-buahan, seperti jambu kristal, mangga, alpukat, jeruk lemon, jeruk bali, dan rumput gajah. Kemudian ikon Bendosari, Gapura di area budidaya, area meeting point, area vegetasi buatan, spot foto, area petik buah karya mahasiswa KKN yang diluncurkan.

Menurutnya, dengan sentuhan teknologi tepat guna, pengetahuan pemupukan dan pengelolaan kendala yang berkesinambungan dari kalangan akademisi dan mahasiswa KKN, Kebun Bendosari dapat berkembang secara optimal sebagai wahana pendidikan dan pariwisata yang menjanjikan kesejahteraan bagi kelompok tani dan masyarakat. komune sekitarnya.

“Profesor dan mahasiswa juga mendapatkan wahana yang lebih bermanfaat untuk mengembangkan ilmunya, bukan hanya duduk manis di bangku kuliah. Dari sinilah di Laboratorium Alam Kebun Bendosari dapat terbentuk sinergi kebersamaan yang saling bersinergi”, ungkapnya.

Dikatakannya, kerjasama dengan kelompok tani ini tidak hanya akan menghasilkan karya fisik dalam rangka pengembangan edutourism. Namun juga membentuk jejaring sosial dan pemaknaan, promosi dan pemasaran yang dapat meningkatkan nilai jual produk taman.

“Juga mengembangkan penelitian berbasis eksplorasi alam, yang selanjutnya mendukung pengembangan akademik,” ujarnya.

Ia berharap berbagai program pengembangan akademik yang bersinergi dengan kehidupan masyarakat mendapat perhatian yang lebih besar dari pemerintah melalui instansi terkait, didukung dengan anggaran yang memadai, sehingga potensi yang dimiliki desa dapat memberikan nilai lebih bagi kesejahteraan masyarakat. dan untuk pengembangan akademik universitas.

Dikatakannya, apalagi saat ini desa bukan lagi tempat budaya, tetapi juga tempat ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tempat investasi.

“Kalau itu bisa dilakukan, akan banyak orang pintar di negeri ini yang akan memilih membangun ilmunya di desa, tidak lagi lari ke kota. Pandemi COVID-19 memberi kita pengalaman kembali ke basis pertanian kita. ,” dia berkata.

Source: jogja.antaranews.com

Related Articles

Back to top button