Bima, IDN Times – Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki obyek pantai yang indah. Salah satunya pantai Toro Cendana yang terletak di kawasan pesisir desa Sampungu, kecamatan Soromadi.
Potensi wisata yang terbengkalai ini memiliki tebing berlapis yang indah. Termasuk menyimpan jejak sejarah, berupa tiga lubang gua peninggalan tentara Jepang saat berperang melawan rakyat Bima.
Jika ingin berkunjung, lokasi pantai ini relatif terpencil. Dari pusat Kota Kabupaten Bima membutuhkan waktu sekitar dua jam perjalanan darat melintasi jalan provinsi di jalan lingkar utara.
1. Memiliki keindahan tebing berlapis
Sejumlah pengunjung memanjat tebing (Dok/Spesial)
Keindahan pantai ini, pasti tidak akan didapatkan wisatawan di daerah lain. Karena di sini memiliki ciri khas pantai dengan kombinasi tebing yang bertumpuk dan tertata rapi.
Kemudian, dari atas tebing, wisatawan bisa duduk-duduk di bawah pohon rindang sambil menikmati segarnya udara pantai. Kemudian melihat ke arah laut yang langsung terhubung dengan Selat Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca Juga: 10 Tahun Tinggal Ilegal di Bima, WNA Akhirnya Dideportasi ke Malaysia
2. Diiringi deburan ombak yang menghantam karang
ilustrasi gelombang (IDN Times/Mardya Shakti)
Karena berhadapan langsung dengan laut lepas, maka pantai ini memiliki ombak laut yang tinggi, tak heran jika menikmati keindahan pantai pengunjung akan ditemani suara deburan ombak yang menghantam bebatuan.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa berenang di air lautnya yang jernih. Kemudian Anda bisa memancing di terumbu karang di sekitar kawasan pantai.
Jika ingin memancing di tengah laut, pengunjung bisa menyewa perahu nelayan setempat. Biayanya relatif murah dan tidak mahal, namun tergantung keikhlasan pengunjung.
3. Ada tiga gua peninggalan Jepang
unsplash/valentine-lacoste
Selain menawarkan keindahan yang eksotis, di Pantai Toro Cendana juga terdapat jejak sejarah masa lampau berupa tiga gua. Dari sejarah masyarakat setempat, konon lubang tersebut merupakan tempat persembunyian tentara Jepang saat berperang melawan masyarakat Bima.
Salah seorang warga Sampungu, kata Riki, salah satu lubang di goa itu cukup dalam. Dengan kedalaman sekitar 100 meter dari bibir pantai Toro Cendana.
“Lubang dalam gua itu lebih besar dari yang lain. Menurut cerita turun-temurun, lubang itu ditinggalkan oleh militer Jepang,” ujarnya kepada IDN Times, Rabu (30/11/2022).
Meski cantik, Pantoi Toro Cendana, kata Riki, luput dari perhatian pemerintah daerah (Pemda) Bima. Padahal pantai setempat terkenal memiliki potensi wisata yang cukup tinggi.
Selain panorama alam yang ditawarkan, lokasinya juga tidak jauh dari jalan lintas provinsi. Tentunya dengan kondisi tersebut dinilai menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung.
Baca juga: Sakit, TKW Bima Meninggal Di Sewa Malaysia
Source: news.google.com
