Berita Wisata

Peringatan KLHK Pemerintah daerah menjaga pariwisata Pulau Labengki dari ancaman aktivitas penambangan nikel di Konawe Utara

TRIBUNEWSSULTRA.COM, KONUT – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memperingatkan pemerintah daerah tentang aktivitas penambangan nikel di Konawe Utara (Konut).

Memang, menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kegiatan penambangan nikel ini merupakan ancaman nyata bagi kawasan Taman Wisata Alam Teluk Lasolo, khususnya Pulau Labengki.

Hal itu diungkapkan Kasubdit Penguatan Fungsi dan Pengembangan Strategis Kawasan Konservasi, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Toni Anwar.

“Selain pengembangan pariwisata, di sini juga ada tambang, saya kira perlu diperhatikan, jangan sampai diganggu,” kata Toni Anwar di Pulau Labengki, Sabtu (3/12/2022).

Untuk itu, Toni meminta pemerintah daerah tunduk pada analisis dampak lingkungan yang sangat ketat.

Baca Juga: Komunitas Jetski Kendari Tiba di Pulau Labengki, Jalani Laut 1 Jam dari Masjid Al Alam

Memang, dampak lingkungan dari kegiatan pertambangan akan mempengaruhi alam itu sendiri.

“Seperti sedimentasi di laut, penghilangan noda di sini. Jadi perlu keseimbangan antara Pemda dan KSDA untuk pengembangan pariwisata,” ujarnya.

Meski saat ini kegiatan pertambangan dan pengembangan pariwisata berjalan beriringan, namun belum memberikan dampak yang signifikan.

Kasubdit Penguatan Fungsi dan Pengembangan Strategis Kawasan Konservasi, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Toni Anwar (tengah) didampingi oleh Kepala Balai Konservasi Kawasan Konservasi 2, BKSDA Sulawesi Tenggara, La Ode Kaida .Kasubdit Penguatan Fungsi dan Pengembangan Strategis Kawasan Konservasi, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), KLHK, Toni Anwar (tengah) didampingi oleh Kepala Balai Konservasi Kawasan Konservasi 2, BKSDA Sulawesi Tenggara, La Ode Kaida . (TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)

“Walaupun sudah banyak pengembangan untuk menyediakan mineral nikel, harapannya bisa seimbang, semoga tidak mengganggu kondisi alam,” ujarnya.

(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button