Berita Wisata

UKM Seni UNIPMA Program PPK Ormawa Jadikan Puntukdoro sebagai Desa Pengembangan Wisata

TIMESINDONESIA, MADIUN – Puntukdoro, salah satu desa yang terletak di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, merupakan desa tuan rumah program PPK Ormawa UKM seni Universitas PGRI Madiun (UNIPMA). Situasi anak-anak dan remaja yang bergantung pada gadget untuk mengubah perilaku menjadi individu, jarang bersosialisasi, membuat tim kesenian PPK Ormawa UKM memutuskan untuk menjadikan desa tersebut sebagai desa yang ramah.

Selain itu potensi Desa Puntukdoro yaitu kerajinan bambu dan masakan tradisional (walangan, cenil) yang belum dikembangkan dari segi inovasi produk dan pemasaran menambah daya tarik tim PPK Ormawa.

Keindahan alam dan wisata juga mendukung konteks program.

Berdasarkan permasalahan dan potensi yang ada di desa Puntukdoro, tim PPK Ormawa membuat desa inovatif dan program seni dengan tujuan melestarikan kearifan lokal dan mengembangkan desa wisata Puntukdoro Kabupaten Magetan dan berhasil mendapatkan pendanaan dari Belmawa Kemristekdikti.

UNIPMA-b.jpgProses membangun permainan dan seni. (Foto: Tim PPK TIMES Indonesia)

Rangkaian kegiatan program PPK diawali dengan sosialisasi program kepada masyarakat desa. Respon masyarakat sangat baik dan mendukung program ini. Tim PPK Ormawa bersama aparat desa dan warga bersinergi menyusun konsep pembangunan kampung dolanan dan seni serta merumuskan program-program selanjutnya.

Tim PPK Ormawa bersama masyarakat dan ahli bangunan bergotong royong membangun lokasi, mulai dari pembagian tanah yang merata, hingga panggung berdiri untuk permainan dan kesenian.

Tim PPK Seni PPK Ormawa UKM juga memberikan pelatihan tari tradisional, musik dan permainan untuk anak-anak dan remaja. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan seni anak, menanamkan kecintaan terhadap kearifan lokal dan mengurangi intensitas bermain gadget.

Puntukdoro memiliki potensi UMKM kerajinan bambu, namun selama ini baru dihasilkan kerajinan bambu seperti tumbu, kukusan kasat mata dan gesper. Tim PPK Ormawa memberikan pelatihan pengembangan kerajinan bambu menjadi tas Hampers yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat untuk bingkisan lebaran dan souvenir hari raya. Tim juga memberikan pelatihan pemasaran online melalui e-commerce.

Usai pelatihan, dolanan dan kampung seni diresmikan oleh camat, lurah dan disaksikan para mitra binaan. Rombongan anak-anak dan remaja menampilkan berbagai karya seni seperti tari, musik dan permainan tradisional. Kampung Dolanan dibuka dan kesenian tersebut diedarkan ke masyarakat luar hingga kedatangan pengunjung dari kepolisian Malaysia.

Berbagai atraksi seni, kerajinan bambu dan kuliner tradisional ditampilkan dalam acara tersebut. Dolanan kampung dan tempat kesenian buka setiap hari untuk bermain dan pada hari Minggu digunakan untuk senam pagi. Banyaknya kegiatan tersebut mendatangkan banyak pedagang kesana dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

UNIPMA-c.jpgPertunjukan tari oleh anak-anak pada pembukaan kampung dolanan dan kesenian (Foto: Tim PPK TIMES Indonesia)

Di penghujung acara PPK Ormawa, tim kesenian UKM mendapat undangan untuk didatangi langsung oleh Belmawa. Kunjungan dilakukan secara daring dan pada akhirnya tim kesenian UKM berhasil lolos menjadi finalis Abdidaya tahun 2022. PPK Ormawa UKM Seni masuk dalam daftar 42 finalis Abdidaya dari PTN PTS se-Indonesia. Abdidaya 2022 akan diselenggarakan di IPB pada 6-11 Desember 2022. Tim PPK UKM Seni Ormawa masuk dalam kategori Tim Pelaksana dan telah mengirimkan 4 perwakilan mahasiswa untuk berkompetisi di tingkat nasional.

**) Ikuti berita terbaru KALI Indonesia di berita Google

Klik link ini dan jangan lupa follow.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button