Jakarta –
Jembatan Barelang merupakan jembatan ikonik milik kota Batam. Jembatan Barelang menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik yang berkunjung ke Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Ada anekdot yang berkembang di kalangan masyarakat Batam yaitu “Tidak bisa dikatakan sudah sampai di Batam kalau belum mengunjungi Jembatan Barelang”.
Nama Barelang pada jembatan ikonik itu sendiri berarti Batam, Rempang dan Galang. Ada enam jembatan yang menghubungkan Island Watch, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang, dan Pulau Galang Baru.
IKLAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Keenam Jembatan Barelang tersebut memiliki nama tersendiri seperti Jembatan 1 Tengku Fisabilillah. Jembatan ke-2, jembatan Nara Singa. Jembatan ke-3 diberi nama Raja Ali Haji. Jembatan ke-4 disebut Jembatan Sultan Zainal Abidin, jembatan ke-5 disebut Jembatan Tuanku Tambusai dan jembatan ke-6 disebut Raja Kecik.
Jembatan ikonik di Kota Batam ini diprakarsai oleh Presiden ke-3 BJ Habibie. Pembangunan jembatan selesai pada tahun 1988 dengan partisipasi ratusan insinyur nasional. Tujuan dibangunnya jembatan tersebut adalah untuk kepentingan pengembangan industri di kawasan kota Batam.
 Penampakan Jembatan Barelang Kota Batam Foto: Alamudin Hamapu/detikSumatra |
Jarak dari Jembatan Barelang ke Bandara Hang Nadim Batam sendiri sekitar 28 km dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Jembatan yang paling populer untuk dikunjungi adalah Jembatan I Tengku Fisabilillah.
Jembatan I banyak dikunjungi orang karena bentuknya yang unik dengan pola gaya kabel yang biasa dibandingkan dengan Jembatan Golden Gate di San Francisco.
Sesampainya di Jembatan Barelang, Anda bisa melihat pemandangan apakah itu pulau kecil dan hamparan hutan hijau atau laut yang jernih. Selain itu, jembatan ini juga digunakan oleh beberapa pengunjung untuk menikmati keindahan saat matahari terbit dan terbenam.
Selain menikmati pemandangan dan bersantai di tempat ini. pengunjung biasanya mengabadikan momen dengan mengunjungi jembatan tersebut. Spot foto yang biasa dipilih ada di jembatan atau di Dataran Melayu Dendang yang berada di sisi kiri jembatan.
Jika Anda ragu dengan hasil jepretan ponsel Anda, di sekitar Jembatan Barelang banyak jasa fotografer yang bisa mencetak langsung. Biayanya sendiri sekitar Rp20.000.
 Liburan di Batam Foto: Yurizkha Aditya/d’Traveler |
Jangan takut lapar atau haus saat berada di tempat ini, karena banyak penjual makanan dan minuman di kawasan ini. Mulai dari olahan seafood hingga makanan ringan seperti jagung bakar dan air kelapa muda dengan harga yang cukup terjangkau.
Saat mengunjungi Jembatan I Barelang, tidak disarankan untuk memarkir kendaraan bermotor di jembatan tersebut karena terdapat larangan parkir. Untuk memarkir kendaraan di dataran Dendang Melayu, Anda hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp5.000.
Nur Filzah (28), seorang pengunjung asal Malaysia, mengaku sangat senang bisa berkunjung ke kota Batam, apalagi dibawa ke Jembatan Barelang. Dia mengatakan, kunjungan ini merupakan yang kedua kalinya.
“Ini kedua kalinya saya ke tempat ini. Kunjungan pertama saya dengan rekan kerja. Sekarang saya bersama keluarga,” kata Filzah, Sabtu (12/4/2022).
Turis asal Malaysia itu menjelaskan, dirinya mengunjungi tempat itu dua kali karena pemandangan yang indah di sore hari.
“Saya suka panoramanya. Saat matahari terbenam, bagus. Kami berencana untuk mengambil foto keluarga sehingga saya dapat mempostingnya di akun pribadi saya,” katanya.
Andriyansyah (24), warga Bengkong yang juga ditemui di sana, mengaku ke sana untuk menghilangkan penat setelah beraktivitas.
“Santai aja ngeliat sunset. Ngomong-ngomong, aku datang sama pacarku. Karena hari sabtu kerja setengah hari, aku jalan-jalan ke sini,” ucapnya.
Selain ramai dikunjungi untuk rekreasi, Jembatan Barelang menjadi penghubung beberapa destinasi wisata tepi laut dan juga destinasi wisata lainnya di kawasan kabupaten Galang.
—
Artikel ini diterbitkan pada detikSumatra.
Simak video “Jembatan Barelang, Bervesparia hingga ikon megah kota Batam”
[Gambas:Video 20detik]
(sim/sim)
Source: news.google.com
