Berita Wisata

Sandiaga menemui Menteri PUPR untuk membahas toilet di tempat wisata

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berjanji akan memperbaiki infrastruktur dasar tempat wisata.

Saat ini, menurut Sandiaga, toilet di tempat wisata masih perlu diperbaiki.

Dia mengatakan, toilet di tempat wisata mana pun harus memiliki standar yang sama seperti di Bali saat KTT G20 pada November 2022.

“Standar harus seperti Bali. Pak Luhut (Menko Maritim dan Investasi) bilang kebersihan toilet harus standar G20,” kata Sandiaga dalam The Weekly Brief bersama Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (5/ 12/2022).

Pemerintah berencana merevitalisasi toilet di tempat-tempat wisata. Program revitalisasi telah mendapat perhatian langsung dari Presiden Jokowi dan akan menjadi kerja sama antar kementerian.

“Parkir dan toilet memang infrastruktur dasar, tapi kami akan bekerja sama dengan Kementerian PUPR karena itu arahan dari presiden,” kata Sandiaga Uno.

Terkait rincian anggaran untuk revitalisasi toilet di tempat wisata, pihaknya akan membicarakannya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

“Minggu ini kami ajukan ke Kementerian PUPR. Saya sedang mengatur jadwal dengan Pak Bas,” ujarnya.

“Tapi intinya, selain lima destinasi super prioritas itu, masih banyak destinasi lain yang perlu dukungan infrastruktur dasar. Karena saya berkunjung ke desa wisata, kita juga perlu memperhatikan itu (infrastruktur dasar),” ujar Sandiaga.

Sebelumnya, Sandiaga Uno mengatakan pelayanan prima di destinasi wisata merupakan semangat bersama.

Menurut Sandiaga, khususnya desa wisata yang menjadi simbol kebangkitan ekonomi sektor pariwisata sekaligus pembukaan tabir baru dalam pengembangan pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan dan inklusif, meski menghadapi tantangan era resesi global.

“Saya yakin desa wisata kita mampu memberikan solusi bagi pemulihan ekonomi kita,” kata Sandiaga, Kamis (12/1/2022).

Pasca pandemi Covid-19, terjadi pergeseran tren pariwisata menuju wisata berbasis pengalaman dan wisata alternatif.

“Untuk itu, desa wisata memiliki potensi yang sangat baik untuk memenuhi kebutuhan tersebut, karena menawarkan alternatif destinasi wisata alam dan budaya, melalui pengalaman berkesan bagi wisatawan,” ujarnya.

Desa wisata juga dapat menghadirkan keunikan dan ciri khas produk lokal, daya tarik budaya daerah dan pelayanan yang berkualitas.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Martini Mohamad Paham mengatakan, pengembangan desa wisata membutuhkan ketersediaan sumber daya manusia untuk mengaktifkan potensinya.

“Yang tidak kalah penting adalah penyiapan sumber daya manusia yang memiliki standar kualitas pelayanan dan kemampuan di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Artikel ini pernah dimuat di Tribunnews.com

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button