Berita Wisata

Jangan lewatkan! Festival Sejuta Cumi siap digelar di Pantai Batudaa

GOPOS.ID, GORONTALO – Warga Desa Langgula, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo bersama Universitas Negeri (UNG) Gorontalo menyelenggarakan “Festival Sejuta Cumi”. Kegiatan yang berlangsung dari Rabu (7/12/2022) hingga Rabu (14/12/2022) itu merupakan bentuk pengembangan Desa Langgula sebagai Desa Cumi.

Rektor Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Eduart Wolok mengatakan, keterlibatan UNG dalam pengembangan Desa Langgula bertujuan untuk menjadikannya sebagai laboratorium alam, khususnya bagi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNG.

Komitmen tersebut, menurut Eduart, untuk menginisiasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Teluk Tomini yang berbasis pedesaan. Gagasan ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak.

Komitmen UNG lainnya untuk pembangunan desa terus diperkuat dan ditunjukkan dengan beberapa kegiatan spektakuler seperti Desa Pancasila di Desa Banuroja, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato dan Desa India, inovasi teknologi di Dusun Tumba, Desa Tamaila Utara, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo.

Eduart mengatakan Amanat Pembangunan Desa UNG didasarkan pada Nota Kesepahaman antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Universitas Negeri Gorontalo nomor 25/M/HK. 07.01/IX/2020 dan nomor 402/UN47/HK. 07.00/2020 sebagai wali desa untuk mewujudkan kawasan ekonomi khusus pedesaan di kawasan Teluk Tomini.

“Yayasan ini memperkuat posisi UNG sebagai pemimpin bagi desa-desa tidak hanya di Gorontalo tetapi juga desa-desa di Teluk Tomini,” ujar Rektor UNG.

Sebagai salah satu desa di pesisir Teluk Tomini, Desa Langgula memiliki potensi bahari dan perkebunan yang perlu dikembangkan.

Melalui kegiatan tersebut Desa Cumi terbentuk dari pernyataan bersama dan menjadikannya sebagai brand image Desa Langgula. Laboratorium Perikanan Desa Langgula Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNG.

Selain itu, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Desa Langgula khususnya produk makanan cumi dan komitmen masyarakat Desa Langgula untuk membangun desa dengan produk yang inovatif dan kreatif.

Kepala Desa Langgula Fadli Otoluwa mengatakan, Festival Sejuta Cumi diselenggarakan untuk lebih memeriahkan HUT Desa Langgula ke-12 tahun 2022.

Kegiatan ini bukan sekedar upacara, namun menjadi tonggak lain bagi desa Langgula untuk ditetapkan sebagai desa Cumi.

“Kumi Cumi ini baru dan belum ada, baik di Indonesia maupun di dunia, sehingga menjadi nilai strategis bagi desa Langgula untuk membangun brand image sebagai Kampung Cumi,” kata Fadli.

Desa Langgula awalnya merupakan dusun dari Desa Tontayuo yang mengalami pemekaran dan menjadi desa berpemerintahan sendiri pada tanggal 14 Desember 2010.

Desa ini memiliki luas 450 hektar yang terdiri dari daratan, pegunungan dan perairan pantai. Desa Langgula memiliki potensi perikanan, kelautan dan perkebunan. Di bidang perikanan, unggulan desa ini adalah cumi-cumi dengan hasil tangkapan rata-rata 450 kg per bulan atau 15 kg per hari.

Sedangkan pada sektor perkebunan, kelapa dan aren memiliki potensi tersendiri yang selama ini belum tergarap. Belum lagi jika ditambah dengan kemampuan masyarakat untuk mengubah daun lontar menjadi bahan baku anyaman selain bambu.

Ciri topografi perairan pesisir Desa Langgula yang memiliki kedalaman relatif dalam berpotensi menjadi salah satu lokasi penyelaman. Hal ini juga didukung dengan keanekaragaman biota laut yang hidup di terumbu karang.

Selain itu, desa ini memiliki dermaga kecil yang biasa digunakan nelayan untuk bongkar muat hasil tangkapan. Meski saat ini dermaga perlu dikembangkan dan direvitalisasi.

Saat ini jumlah penduduk Desa Langgula sebanyak 643 jiwa yang tersebar di Dusun Dulamayo, Dusun Tumba dan Dusun Molawahu. (muhajir/rls/gopos)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button