Berita Wisata

Tidak semua pemandu wisata kembali ke “tempat”

Jakarta

Pandemi COVID-19 berdampak pada pekerjaan pemandu wisata. Hampir 3 tahun pandemi, masih ada pemandu wisata yang belum kembali ke sektor pariwisata.

Hal itu disampaikan Presiden Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Imam Widodo, usai ditemui dalam Musyawarah Daerah (Musda) DPD VIII DPD Jakarta HPI tahun 2022. Imam menjelaskan masih ada destinasi wisata yang tutup, yang itu sebabnya semua pemandu wisata aktif seperti sebelum pandemi.

“Menurut data semua (belum dikembalikan) karena belum semua tempat wisata dibuka,” ujarnya, Jumat (12/9/2022) di gedung Blok G balai kota provinsi Jakarta.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Sekitar 90% (kembali). Teman-teman pengusaha kembali karena pariwisata mulai bergerak,” katanya.

Selama tempat wisata ditutup dan mobilitas masyarakat dibatasi, Imam menjelaskan banyak tour guide yang akhirnya melakukan virtual tour. Tujuannya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat, khususnya pelanggan setia sirkuit, agar selalu diingat.

“Di masa pandemi, teman-teman saya juga aktif di dunia maya. Nyatanya dunia maya itu bukan jualan tapi hanya mengingatkan untuk stay tune bersama kami,” jelasnya.

Menurut Imam, pandemi COVID-19 membuat banyak pemandu wisata belajar. Mereka dituntut untuk lebih kreatif dan proaktif dalam menumbuhkan pasar, bukan hanya menunggu wisatawan seperti biasanya.

Selain itu, Imam juga memastikan kualitas pemandu wisata tetap terjaga meski tidak absen di awal pandemi. Apalagi dengan munculnya tempat wisata baru yang modern, kemampuan pemandu wisata perlu ditingkatkan.

“Sumber daya manusia kita akan kita tingkatkan saat ini, termasuk mengembangkan wisata berbasis pengalaman yang sekarang sedang tren dan sedang digarap di Jakarta, Yogyakarta dan daerah lainnya.
Kami akan terus menjaga standar SDM pelayanan nasional,” ujarnya.

Tidak berhenti sampai di situ, pemandu wisata juga diharapkan mampu melakukan perjalanan terorganisir berdasarkan tema tertentu. Misalnya, di Jakarta ada wisata sejarah yang berfokus pada kota tua.

Kemudian, pemandu wisata juga diharapkan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi. Saat ini, wisatawan sudah melek digital, yang perlu diimbangi dengan pemandu wisata yang terampil.

“Kemudian komputasi, jadi kita dorong teman-teman untuk menguasainya,” ujarnya.

Untuk Jakarta sendiri, pemandu wisata diharapkan bisa memanfaatkan konsep city tourism. Idenya adalah mengajak wisatawan untuk menikmati keindahan kota Jakarta menggunakan jalur pejalan kaki, angkutan umum, dan sepeda yang ada.

Simak video “Selamat! Gelar Miss Indonesia Tourism 2022 jatuh kepada Tania Saputra”
[Gambas:Video 20detik]
(bulan/bulan)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button