Berita Wisata

Waspada gelombang tinggi, Basarnas DIY mengimbau wisatawan untuk tidak berenang di pantai selatan

Waspada gelombang tinggi, Basarnas DIY mengimbau wisatawan untuk tidak berenang di pantai selatan

“Sehingga ketika ada wisatawan yang terlalu jauh di pusat, langsung dipanggil kembali,” ujarnya.

Selasa, 13 Desember 2022 | 23:35 WIB – Ragam
Pengarang : Issatul Haniah. Penerbit: Fauzi

KUASAKATACOM, Yogyakarta – Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional DIY (Basarnas) mengimbau wisatawan untuk tidak berenang atau mandi di laut, pantai, dan garis pantai saat berwisata ke pantai selatan.

Pipit Eriyanto, Humas Basarnas DIY di Yogyakarta, Senin (12/12), mengeluarkan peringatan tersebut menyusul peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan tinggi gelombang di Laut Selatan DIY bisa mencapai 2,5 meter hingga 4 meter dari 12 hingga 13 Desember 2022.

BERITA TERKAIT:
Waspada gelombang tinggi, Basarnas DIY mengimbau wisatawan untuk tidak berenang di pantai selatan
Update gempa Cianjur: korban meninggal 323 orang
Jumat pagi, Basarnas menemukan empat korban gempa Cianjur
Basarnas mengevakuasi tiga korban tewas gempa Cianjur
Hujan deras mengguyur Gunungkidul menyebabkan tanah longsor, dua orang hilang terkubur

“Jadi di sepanjang Pesisir Selatan DIY, tidak disarankan bermain air atau mandi,” kata Pipit.

Selain mengupdate informasi dari BMKG, ia meminta wisatawan untuk mematuhi semua arahan dari petugas HRH Linmas yang bersiaga di sepanjang pantai selatan DIY. Menurut Pipit, petugas Linmas SAR tersebar di lima wilayah pesisir DIY, yakni Pantai Sadeng, Pantai Baron, Pantai Parangtritis, Pantai Baru, dan Pantai Glagah.

“Sehingga ketika ada wisatawan yang terlalu jauh di pusat, langsung dipanggil kembali,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa kasus wisatawan tersapu ombak yang terjadi di pantai selatan terutama karena tidak mengindahkan peringatan dari petugas atau mengabaikan rambu peringatan yang sudah dipasang di beberapa tempat di pantai.

Menurutnya, banyak wisatawan yang menganggap pantai selatan sama dengan pantai utara sehingga peringatan zona bahaya sering diabaikan.

Padahal, kata Pipit, di sepanjang pesisir selatan DIY, baik di Gunungkidul, Kulon Progo, maupun Bantul, terdapat banyak palung berbahaya.

“Linmas SAR memang sudah memasang rambu-rambu larangan bermain di air. Biasanya dipasang di sekitar palung air. Namun terkadang wisatawan tidak mengikuti aturan sehingga hanyut terbawa ombak, sehingga terkadang ditertibkan karena bermain di air. zona rendah,” katanya.

Berdasarkan peringatan dini BMKG yang dirilis pada Senin (12/12), gelombang tinggi di Samudera Hindia, Laut Selatan Yogyakarta diperkirakan terjadi pada 12-13 Desember dengan ketinggian berkisar 2,5 hingga 4 meter.

Ketua Kelompok Data Analis Prakiraan BMKG Yogyakarta Romadi menjelaskan gelombang tinggi dipicu oleh pola tekanan tinggi di barat daya Australia. Meski harus diwaspadai, menurut Romadi, potensi gelombang tinggi tidak mungkin mencapai pesisir pantai selatan Yogyakarta.

“Di laut lepas memang tinggi, tapi tidak mungkin mencapai pantai,” ujarnya.

***

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button