Berita Wisata

Menparekraf memprediksi wisata penyembuhan akan lebih diminati pada tahun 2023

KOMPAS.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memprediksi pariwisata sembuh, sebagai anggota dari wisata kesehatan (wisata kebugaran), akan semakin diminati sepanjang tahun 2023.

Ini karena pergeseran paradigmapergeseran paradigma) perjalanan, di mana wisatawan sebenarnya memprioritaskan kegiatan rekreasi untuk kesehatan mental dan pikiran mereka.

Baca juga :

wisata kesehatan tiba-tiba meningkat, orang ingin sembuh. sembuh ini untuk memperbaiki perasaan (perasaan) sementara menyegarkan (cool off) yang tidak menguras kantong,” kata Sandiaga saat sesi webinar bertajuk “Paradigma Baru Tren Industri Pariwisata Indonesia 2023” pada Selasa (13/12/2022).

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ni Wayan Giri Adnyani. retret kesehatan menjadi salah satu tren wisata yang akan muncul di tahun 2023.

Tren ini mendorong orang untuk melakukan perjalanan untuk membawa kesehatan bagi pikiran, tubuh dan jiwa mereka.

Baca Juga: Pulih Fisik dan Mental, Intip Itinerary Wellness Tour Korea Selatan 5 Hari 4 Malam

“Wisatawan akan melakukan aktivitas untuk mencari ketenangan dan kesenangan, termasuk cara-cara yang kurang konvensional (umum) untuk merasakan kebahagiaan,” kata Ni Wayan.

Selain itu, tahun depan masyarakat juga akan cenderung melakukannya bekerja dari tujuan atau bekerja dari destinasi wisata seperti Bali, Batam, Bintan dan Labuan Bajo yang menjadi destinasi favorit negara tersebut.

Wisatawan ingin lebih dekat dengan alam dan merasakan budaya baru

Kecenderungan ini juga diikuti dengan munculnya perjalanan off-griddi mana semakin banyak pelancong menginginkan aktivitas yang berhubungan kembali dengan alam.

“Diperkirakan hingga 60% wisatawan ingin berwisata secara privat dicabut (tidak ada hubungannya gadget). Berkemah, ekowisata, dan glamping (perkemahan glamor) akan tetap populer,” jelas Ni Wayan.

Baca juga :

Ditambahkannya, pada tahun 2023, wisatawan juga semakin ingin merasakan budaya baru (pengalaman budaya) Dalam perjalanan.

“Mereka ingin merasakan budaya kuliner, bahasa baru, dan bepergian ke tempat baru diremehkan (sering diremehkan),” ujarnya.

Dengan demikian, simpulnya, faktor utama dalam menentukan keputusan perjalanan ke depan adalah faktor kualitas terkait. perhatian (keadaan seseorang yang menyadari sesuatu), perubahan perasaan (perubahan rasa), perendaman budaya (pencelupan budaya) dan perjalanan berkualitas.

Baca juga: Karya Bali dinilai berdampak positif bagi pariwisata Lombok

Dapatkan pembaruan berita terpilih dan berita Baru setiap hari di Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link lalu gabung. Pertama, Anda perlu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button