Berita Wisata

Khawatir gempa dan tsunami, warga Pantai Amal Tarakan mendirikan tenda swadaya

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN – Mendapat kabar akan terjadi gempa dan tsunami, sejumlah warga Pesisir Pantai Amal, Tarakan, Kalimantan Utara langsung mendirikan tenda di kawasan perbukitan tersebut.

Puluhan warga Pantai Amal yang resah dengan kabar gempa dan tsunami di Tarakan, akhirnya bertahan di tenda-tenda yang mereka buat dan dirikan sendiri, sejak Rabu (15/1/2022) lalu.

TribunKaltara.com mewawancarai salah satu warga yang ikut evakuasi dan membangun tenda evakuasi yang terletak di pintu masuk bukit belakang MKI, Binalatung Pantai Amal.

Sahar, salah satu warga RT 13 yang mengungsi di Kelurahan Pantai Amal, mengaku mengungsi karena mendapat laporan gempa dan tsunami.

Baca juga: Dapat Kabar Gempa dan Tsunami di Media Sosial, Puluhan Warga Pantai Amal Tarakan Mengungsi ke Perbukitan

“Kami hanya datang ke sini satu malam, tenda sudah berdiri selama dua hari. Bangun tenda biaya sendiri, beli sendiri,” kata Sahar kepada TribunKaltara.com, Jumat (16/12/2022).

Lanjutnya, karena sudah mendapat penjelasan, hari ini ia memutuskan pulang ke rumah masing-masing. Hal itu setelah BPBD dan BMKG mendatangi lokasi pengungsian warga dan memberikan edukasi terkait gempa dan tsunami.

“Sepertinya pulang. Kami bisa menerima penjelasan BMGK dan BPBD dan bisa dimaklumi. Karena kami orang biasa, informasi yang kami cerna kemarin berbeda. Kami takut, tidak khawatir, apalagi berkeluarga,” ujarnya. dikatakan.

Baca juga: Tarakan Punya Sesar Lokal, Berikut Penjelasan BMKG Proses Terjadinya Tsunami

Menurutnya, informasi diperoleh melalui jejaring sosial dan informasi dari mulut ke mulut bahwa akan ada gempa dan kemudian tsunami. Nah inilah yang membuat masyarakat pesisir beberapa RT di Desa Pantai Amal panik.

“Dia lari ke sini dan kemudian ada berita gempa dan itu sangat besar,” katanya.

Ia melanjutkan, tak bisa dipungkiri keluar rumah memang cukup mengganggu, namun di sisi lain, ia juga gemar panik untuk melakukan penyelamatan dini.

Warga RT 13 Pantai Amal Tarakan 01 16122022Sahar, warga RT 13, Kelurahan Pantai Amal, diwawancarai di lokasi pengungsian, Jumat (16/12/2022) siang tadi. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH

“Lebih baik kita kabur kita tidak tahu tiba-tiba, kalau hujan, maka pakai payung itu tidak baik. Jadi sebelum hujan, siapkan payung, antisipasi,” katanya.

Sampai hari ini, sudah dua hari sejak saya melakukan pekerjaan sehari-hari. Ia mengaku pekerjaannya adalah menjaring dan membudidayakan rumput laut.

“Kami di tenda-tenda di sini cukup banyak. Adik saya juga punya orang tua, semua anggota keluarganya ada di sini,” jelasnya.

Ditambahkannya, terpikirnya membuat tenda di sebuah tempat di kawasan perbukitan belakang MKI Binalatung karena sebelumnya pernah mengalami gempa tahun 2015 lalu.

Baca Juga: Siapkan Mitigasi, Kepala BPBD Tarakan Sebut Ada Persamaan Persepsi tentang Antisipasi Gempa dan Tsunami

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button