TEMPO.CO, Jakarta -Lurah Hujan Sumarno bercerita soal pemecatan ketua RW 016 Pantai Muara, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Ia membenarkan Ketua RW 016 Santoso Halim telah dicopot dari jabatannya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua RW 016 Pantai Muara dicopot dari jabatannya setelah membongkar kasus pungli yang dilakukan anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Sumarno mengatakan, pemberhentian tersebut dilakukan setelah beberapa pertimbangan dan mengikuti prosedur yang diatur dalam Pergub nomor 22 tahun 2022 tentang RT/RW. Ia menyebut salah satu stop sundulan RW adalah soal performa Santoso.
“Prosesnya tidak hanya dilihat dari SK penghentian, tapi banyak kejadian masa lalu yang menjadi pertimbangan,” kata Sumarno saat dihubungi, Senin, 17 Desember 2022.
Proses pemecatan Santoso sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Santoso mendapat teguran, teguran lisan bahkan surat teguran terkait kinerja dan perilakunya. Namun, Santoso dan pengurus RW tidak pernah menanggapi teguran tersebut.
“Selain itu, mayoritas warga dan pengurus RT di RW 16 sudah tidak percaya lagi dengan kinerja pengurus RW,” ujarnya.
Baca Juga: Dipecat Usai Ungkap Tudingan Pungli oleh Afiliasi Jakpro, Ketua RW Ungkap Kejanggalan
Sumarno mengatakan hal itu dibuktikan dengan adanya mosi tidak percaya yang ditandatangani sejumlah warga.
Jika pengurus RW menilai ada kesalahan dalam proses pemecatan, Sumarno mempersilakan Santoso menempuh jalur hukum.
“Jika RW dan pengurusnya merasa ada kekeliruan dan proses pencopotan, bisa melalui mekanisme peradilan tata usaha negara,” ujarnya.
Terkait dakwaan yang dilakukan Santoso terkait pungutan liar atau pungli, Lurah Pluit juga meminta untuk dilaporkan ke polisi. “Kalau RW menemukan atau ada bukti pemerasan, laporkan ke pihak berwajib,” ujarnya.
Baca juga: Saat Mencoba Melarikan Diri, Seorang Terduga Penyerang Meninggal Usai Tabrak Truk di Pluit
Source: news.google.com
