Berbagai media sosial yang tercipta selama ini memang bebas digunakan oleh siapa saja. Meski ada batasan usia tertentu, media sosial tidak pernah membatasi penggunanya pada kalangan tertentu. Setiap orang bebas memiliki akun apa pun di jejaring sosial.
Namun, tidak jelas sejak kapan para ibu lebih suka menggunakan Facebook dibandingkan media sosial lainnya. Mungkin sama seperti jodoh, Bunda dan Facebook memiliki banyak kecocokan yang membuat mereka enggan untuk berpisah. Berawal dari sotoyan tersebut, kali ini Hipwee Entertainment akan menebak-nebak apa saja alasan yang membuat Facebook begitu cocok untuk para ibu.
1. Masa sekolah atau kuliah ibu sudah lewat. Reuni, ya lewat Facebook
Rapat | Kredit: Facebook
Sebagian besar hari-hari sekolah atau kuliah mereka hilang. Berstatus istri dan ibu otomatis mengurangi lingkaran pertemanan ibu-ibu. Kadang aku juga kangen main sama teman lama, padahal susah banget cari waktu yang cocok. Jika diperhatikan, bisa dibilang Facebook adalah media sosial yang paling banyak digunakan sebagai tempat berkomunikasi dengan teman lama. Cukup klik “Tambah Teman”, dan kedepannya ibu-ibu sudah bisa mulai berbagi kabar melalui unggahannya masing-masing.
2. Entah itu undangan, liburan, masakan, para ibu hampir selalu ingin mengabadikan momen tersebut. Unggah banyak foto ke Facebook, tidak masalah~
Setiap saat berharga | Kredit: Facebook
Facebook memang tempat terbaik untuk memahami kebiasaan para ibu yang tetap ingin eksis di jejaring sosial. Untuk itu, Facebook memfasilitasi para penggunanya agar bisa mengunggah hingga lebih dari 10 foto sekaligus. Berbeda dengan Instagram yang selama ini hanya bisa mengunggah maksimal 10 foto, dan Twitter yang maksimal 4 foto dalam satu tweet.
Apakah mereka benar-benar suka berpose atau tidak, wanita sepertinya selalu memiliki keinginan untuk mengabadikan setiap momen di tempat yang berbeda. Saat berlibur, postingan foto liburan pasti akan muncul dengan caption, “Unity beauty enjoy the vacation with my family.” Setelah acara arisan selesai, belum lengkap rasanya jika foto bersama BFF kalian diberi caption “Siang ini seru”. Karena setiap momen berharga, mereka tidak mau melewatkan satu momen pun di media sosial. Akibatnya sebuah unggahan dirilis dengan lebih dari 10 foto dan hampir semua pose yang sama hehe.
3. Tak cukup curhat ke tetangga, ibu-ibu juga sering curhat di jejaring sosial
Bicara tentang itu, nona~ | Kredit: Facebook
Menjadi seorang ibu tentu ada suka dan dukanya. Mulai dari anak yang susah diatur, hingga harga kebutuhan yang semakin mahal, hingga tingkah laku sang suami yang membuatnya mengelus-elus dadanya. Selain masalah pribadi dan keluarga, komentar ibu seringkali meluas ke topik lain seperti pilihan politik dan isu terkini.
Facebook mendorong penggunanya untuk menulis status dengan kalimat “Bagaimana menurut Anda?” Misalkan setting bahasa di Facebook kebanyakan menggunakan bahasa Indonesia, maka mereka akan diminta untuk menulis apa yang mereka pikirkan. Mengetahui bahwa renungan para ibu tidak pernah ada habisnya, “ajakan” tersebut tentu saja disambut dengan semangat.
4. Saat ini, menonton sinetron tidak hanya bisa dilakukan di televisi. Ladies tidak perlu khawatir ketinggalan jam tayang karena bisa menonton melalui Facebook
Ibu dan sinetron | Kredit: TikTok @bungafitrianr
Namun ibu dan sinetron sudah menjadi dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Sinetron masih menjadi juara bertahan di kategori hiburan yang diminati oleh sebagian besar ibu-ibu. Tidak ada jenis hiburan lain yang bisa menggantikan sinetron yang duduk di hati mereka. Totalitas mereka untuk mengikuti setiap episode tidak tanggung-tanggung. Selain rutin menonton TV, ibu-ibu ini juga memiliki media alternatif agar tidak ketinggalan naskah sinetronnya jika harus melewatkan waktu tayang. Ibu-ibu ini akan dibawa ke Facebook, di mana banyak akun fanpage sinetron membagikan tautan ke episode atau streaming sinetron.
Itulah mengapa Facebook adalah media sosial terbaik untuk para ibu. Itu tidak berarti Anda tidak dapat menggunakan jejaring sosial lain, oke? Hanya saja, tentu saja, selalu ada yang terbaik dari yang baik. Bukan begitu, Bu?
Source: news.google.com
