Berita Wisata

Kepulauan Sombori, “miniatur Raja Ampat” di tenggara Morowali

Keindahan pulau-pulau karang kecil yang dilatarbelakangi oleh birunya laut dan keindahan alam bawah laut menjadi daya tarik Raja Ampat. Pesona keindahan tersebut terdapat di Kabupaten Morowali di Sulawesi Tengah.

Morowali di Sulawesi Tengah (Sulteng) dikenal luas dengan pertambangan nikelnya. Namun dibalik itu, kabupaten dengan luas 3.037,00 kmĀ² ini hanya berpenduduk 162.098 jiwa (sensus jiwa 2021), menyimpan beberapa destinasi yang cocok untuk penyebaran pemikiran.

Kepulauan Sombori adalah daya tarik utama Morowali. Letaknya yang strategis di perbatasan dua provinsi. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara (Sultra), di sebelah timur dengan Kabupaten Luwu Timur di Sulawesi Selatan dan Kabupaten Morowali Utara di Barat Daya, keduanya terletak di Sulawesi Tengah.

Jarak pusat Kota Morowali dengan Palu, ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah, mencapai 535,1 km dengan waktu tempuh 12 jam perjalanan darat. Sedangkan jarak dari Kota Kendari di Sulawesi Tenggara adalah 299,4 km. Tak heran jika destinasi wisata Morowali lebih dikenal di Sulawesi Tenggara daripada di Sulawesi Tengah.

Destinasi utama Morowali adalah Kepulauan Sombori yang kini mulai dikenal wisatawan. Pesona pulau-pulau kecil di gugusan pulau ini mirip dengan Raja Ampat di provinsi Papua Barat, itulah sebabnya pulau-pulau ini sering dijuluki “miniatur Raja Ampat”.

Tidak hanya disebut Raja Ampat, Kepulauan Sombori juga dikatakan mirip dengan Pulau Phi Phi (Phi Phi Island) di Thailand. Faktanya, Kepulauan Sombori seharusnya jauh lebih baik daripada tempat petualangan di negeri gajah putih.

Secara administratif Kepulauan Sombori terletak di Desa Mbokita, Kecamatan Menui, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah, namun faktanya dengan luas 41.342 hektar yang meliputi 30 pulau, Desa Mbokita tidak hanya sebagian kecil dari wilayah Kabupaten Sombori. pulau. . Pulau-pulau di sini dihuni oleh para nelayan dari suku Bajo dan selebihnya merupakan pulau-pulau yang tidak berpenghuni.

Meskipun Kepulauan Sombori berada di Sulawesi Tengah, cara termudah untuk menuju ke sana adalah melalui kota Kendari di Sulawesi Tenggara. Dari Bandara Internasional Haluole, perjalanan ke Bandara Maleo, Morowali.

Dari Bandara Maleo, Anda bisa naik mobil ke Bungku, ibu kota Kabupaten Morowali selama setengah jam, dilanjutkan dengan naik speedboat (kapal cepat).

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam, menyisir pesisir pulau Sulawesi, Anda akan segera tiba di pulau-pulau tersebut. Gugusan pulau ini menawarkan hamparan pasir putih dan pulau-pulau karang yang menjulang tinggi, laut yang biru dengan gradasi warna pirus hingga biru.

Pulau-pulau karang kelabu di sini seolah menyambut wisatawan. Selain itu, ombak kecil yang melintasi gugusan itu seolah menyambut pengunjung di sana. Airnya yang jernih membantu visibilitas di atas terumbu karang di bawahnya.

Baca juga:

Unik! Menyajikan berbagai menu baru, Kimaya Sudirman Yogyakarta by Harris menghadirkan sosis olahan ukuran 70cm

Menawarkan banyak kegiatan

Dengan area yang sangat luas, Kepulauan Sombori menawarkan banyak kegiatan kuliner. Salah satu aktivitas yang menarik di sini adalah berenang atau bermain air di perairan dangkal yang tenang, atau membenamkan diri dalam keindahan bawah laut melalui aktivitassnorkelingdanmenyelam.

Sombori memiliki Tugassnorkelingdanmenyelam. Satu dari tempat Salah satu yang paling terkenal adalah Pulau Kokoh, pulau terbesar di wilayah ini. Biota laut berupa ikan dengan berbagai spesies, karang yang sehat dan terumbu karang yang indah menjadi primadona bagi pecinta lanskap bawah laut.

Sedangkan Pulau Kayangan yang memiliki panjang pantai 20-50 meter merupakan pulau berbatu berupa tebing batu yang menjulang tinggi. Jalurnya berbatu dan sedikit licin, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit dari puncak bukit, wisatawan bisa melihat pemandangan pantai, pulau dan lautan biru yang luas.

Pulau Kayangan adalah titik terbaik untuk mengambil foto untuk mengabadikan kehadiran Anda di pulau ini. Puncaknya adalah di Kayangan Resort, sebuah bangunan yang memiliki delapan rumah kayu dengan dua kamar tidur. Harga sewa kamar 600.000 rupiah.

Pesona lain dari Kepulauan Sombori adalah Goa Allo. Di dalam goa terdapat kolam alami air payau dengan diameter 30 meter. Termasuk dalam kelas goa basah, pengunjung bisa berenang sambil menikmati pemandangan tebing-tebing dengan stalaktit menyerupai kristal gantung yang indah.

Gua ini dikelilingi oleh lautan. Pencampuran air hujan di dalam goa membuat air kolam menjadi payau. Untuk menjelajahi gua ini perlu membawa lampu khususlampu depansendiri karena keadaan gua cenderung gelap. Dengan lampu, menjelajahi gua dapat menemukan salah satu hewan laut berupa teripang hitam.

Gua lainnya adalah Gua Berlian, yang memiliki stalaktit yang berkilau seperti berlian saat terkena sinar matahari. Untuk memasuki goa, pengunjung terlebih dahulu harus mendaki tebing dengan kemiringan hingga 70 derajat. Jalurnya berupa bebatuan dan akar pohon. Oleh karena itu kita harus ekstra hati-hati.

Jika datang pada pagi hari, pengunjung akan menikmati pemandangan sinar matahari yang memasuki celah-celah lubang dan kemudian memanjang yang biasa dikenal dengan pancaran sinar.Sinar cahaya). Momen ini sangat cocok sebagai latar belakang untuk potret diri. Postingan di media sosial dijamin beragamSebagaidan komentar.

Dari Gua Berlian, penjelajahan dapat dilanjutkan ke Gua Tengkorak. Gua ini terletak di ketinggian 40 meter di atas permukaan laut.Seperti namanya, di dalam gua tersebut terdapat banyak tengkorak manusia yang tidak diketahui asal usulnya.

Ada tempat yang agak unik di Pulau Sombori dengan rumah Nenek. Memang, secara harfiah, rumah tersebut dihuni oleh seorang nenek, yang biasa dipanggil nenek Indong. Rumah itu terbuat dari kayu dan berdiri kokoh di atas laut.

Rumah ini terbuka untuk turis. Dahulu, wisatawan sempat mengobrol dengan Almarhum Nenek Indong yang suka bercerita tentang kehidupannya di tempat ini, bahkan pada zaman Belanda dan Jepang. Nenek yang gemar bercerita itu meninggal dunia pada Januari 2020.

Terletak di Sulawesi Tengah, Kepulauan Sombori saat ini banyak diakses dari Sulawesi Tenggara. Destinasi ini sering dibundel dengan Kepulauan Labengki Sulawesi Tenggara yang memiliki pesona serupa. Tak heran, meski pesona pulau ini luar biasa, masih jarang yang menginap di Kayangan Resort. Mereka masih tinggal di Kepulauan Labengki.

Memang banyak paket yang ditawarkan, berupa: bepergian Labengki-Sombori. Cara termurah adalah dengan menggunakan layananperjalanan terbukaKabupaten Konawe di Sulawesi Tenggara. Harganya antara 1 hingga 1,5 juta rupiah per orang. Untuk rute dan durasi, dari Konawe Utara berlayar ke Pulau Labengki sekitar 2 jam, kemudian ke Pulau Sombori selama 1 jam. Durasi perjalanan terorganisir ini adalah dari 3 hari 2 malam hingga 4 hari 3 malam. hai/N-3

Lihat kekayaan flora dan fauna endemik

Keindahan Kabupaten Morowali tidak hanya di laut, jika wisatawan melewati Bungku, ibu kota Kabupaten Morowali, mereka dapat dengan bebas menikmati destinasi wisata di daratan.

Destinasi wisata di Morowali yang sangat menarik adalah Cagar Alam Morowali yang terletak di kawasan yang cukup luas, antara lain Kecamatan Soyo, Kabupaten Jaya, Kabupaten Bungku Utara. Kawasan hutan Morowali pertama kali dinyatakan sebagai hutan suaka pada tahun 1977. Luas cagar alam ini sekitar 209.400 hektar sesuai dengan SK Menteri Kehutanan tahun 1999.

Komposisi hutan di Cagar Alam Morowali adalah hutan bakauhutan rawa, hutan aluvial, hutan bukit dan gunung, hutan lumut dan hutan sekunder. Cagar Alam Morowali merupakan rumah bagi beberapa jenis flora yang tumbuh di sana, yaitu mangrove, Bruguierateruntum, tengar, coropa, pakis gajah, pandan, beringin dan cemara laut.Di alam ini terdapat hutan rawa dan hutan bambu yang ditumbuhi mentega coklat, sawo kecik, tanjung, calophyllum, Panirani corymbosa, Haplolobus celebicuspinang dan rotan.

Beberapa jenis fauna yang hidup di sana adalah babi rusa, anoa, yaki, musang Sulawesi, couscous, rusa, babi hutan, dan tikus. Selain itu, ada juga jenis burung, seperti elang laut, bebek, ular pecuk, dan bangau merah. Beberapa hewan endemik Sulawesi. Misalnya, dari 156 jenis burung, 49 di antaranya endemik Sulawesi.

Beberapa hewan yang ada juga termasuk hewan yang dilindungi dan termasuk hewan yang terancam punah, seperti babi rusa yang sering diburu. Cagar Alam Morowali, rumah bagi flora dan fauna endemik Sulawesi, menyimpan potensi destinasi wisata dengan keindahannya. Cagar alam ini juga merupakan habitat suku Wana, suku asli Sulawesi Tengah.

Baca juga:

Nikmati keindahan Kota Pangkalpinang dengan kamar yang nyaman hanya di Swiss-Belhotel Pangkalpinang

Destinasi lainnya adalah Baho Pombine, lautan air payau yang dikelilingi keindahan alam berupa hutan bakau, pohon sagu dan pemandangan gagah Gunung Mateantina. Terletak di kawasan Bungku Timur, tempat ini menawarkan pemandangan yang menghijau di sekitar pulau.

Tempat wisata air payau ini dilengkapi dengan jembatan yang terlihat imut sebagai tempat untuk berfoto selfie. Jembatan yang membentang di tempat favorit untuk berfoto dengan latar belakang hijau yang menghiasinya.

Alam hijau yang asri terlihat memukau saat bercermin di air payau. Dengan tiket masuk 5.000 rupee, tempat ini sangat cocok untuk sekedar merenung dan menenangkan diri, serta rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.

Kabupaten Morowali memiliki desa wisata dengan nama desa wisata rumah sakit, di pusat kecamatan Bungku. Tempat ini merupakan desa wisata alam, khususnya wisata air, dengan sungai dan air terjun, pegunungan dan hutan.

Puncak Fafo Baho adalah tujuan menarik di era jejaring sosial. Dari sini, pengunjung dapat memamerkan potret diri dan keindahan pemandangan dari atas bukit. Terletak di desa Lamberea di pusat kecamatan Bungku, puncaknya sendiri memiliki ketinggian sekitar 200 meter di atas permukaan laut.

Di ketinggian ini, pengunjung bisa merasakan sejuknya udara Kota Bungku. Burung pelatuk menyajikan berbagai tempat untuk berfoto selfie.

Jika ingin menikmati kesejukan air di hari yang panas, air terjun Baho Umumpa adalah pilihannya. Terletak di desa Bete-bete, kecamatan Bahodopi, air terjun ini merupakan destinasi wisata lokal yang masih alami. Keunikan air terjun ini setelah jatuh di atas bebatuan mengalir langsung ke laut lepas di bawahnya.

Pemandangan di sekitar air terjun sangat menakjubkan dengan rimbunnya pepohonan hijau yang terlihat belum terjamah oleh tangan manusia. Perpaduan air terjun dengan pemandangan tebing hijau dan laut lepas utara Morowali. hai/N-3


Editor : Marcellus Widiarto

Penulis : Haryo Brono

Source: koran-jakarta.com

Related Articles

Back to top button