Berita Wisata

Suaminya tenggelam di pantai Waibalun, Eti Koten terdiam dalam duka

Laporan wartawan TRIBUNFLRES.COM, Paul Kebelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA-Sejumlah ibu-ibu asal Kecamatan Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur menangis menanti Marianus Tamo Ama (37) tenggelam di perairan setempat, Kamis, 29 Desember 2022.

Kadang-kadang mereka menyebut nama korban yang meninggalkan istri dan dua anaknya yang masih kecil. Om Melky, sapaan Marianus Tamo Ama, dikabarkan tenggelam saat mengangkut perahu motor 3 GT bersama tetangga dan kedua anaknya, Kamis 29 Desember 2022 kemarin.

Eti Koten, istri Om Melky tak bisa berkata-kata karena tak kuasa menelan kesedihan suaminya yang meninggalkannya. Ia menggendong anak bungsunya yang menunggu di tepi penghalang ombak.

Tatapan matanya memudar. Dia melihat sebuah perahu sekitar 75 meter dari pantai. Ini adalah kapal yang ditumpangi suaminya sebelum dilaporkan hilang.

Baca Juga: Pria Tenggelam di Waibalun, Flores Timur, Belum Ditemukan, Kapal Motor Terjebak

Eti mengenakan sarung tenun berwarna merah pudar. Dia masih muda, tidak jauh berbeda dengan suaminya. Tubuh mungilnya dibalut baju merah lengan pendek bertuliskan Kwarda En Te Te. Matanya sembab tapi tidak ada air mata yang keluar.

Menurut seorang warga yang tidak mau disebutkan identitasnya, Eti tidak bisa berbicara setelah kejadian naas di rumah tangganya.

“Sejak kemarin dia menangis. Susah bicara. Rumahnya di pinggir pantai,” kata seorang pria gendut sambil menunjuk rumah korban.

Di hadapan wartawan, Eti tampak pucat dalam balutan busana sederhana. Dia menggendong anak keduanya dengan rambut tergerai tetapi diikat dengan sanggul abu-abu.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Warga Waibalun Dikabarkan Tenggelam di Perairan Larantuka, Flores Timur

Sementara itu, warga yang didominasi anak muda bekerja keras membantu tim SAR Maumere mencari korban. Angin kencang dan gelombang besar menghambat proses pencarian. Warga menggunakan kacamata selam yang biasanya digunakan untuk menembak ikan. Ada dua warga yang berenang di sekitar perahu atau tempat kejadian perkara (TKP).

Tim SAR masih menerjunkan tujuh orang dengan menggunakan truk Kansar dan perahu karet yang tiba di Larantuka pagi ini.

“Kita sudah sampai di pelabuhan Larantuka. Segera cari korban yang hilang,” kata Kepala Biro Maumere Basarnas Lalu Wahyu Efendy dalam keterangan tertulisnya.

Ia menyebutkan, alat bantu yang digunakan para penyelam untuk mencari lokasi korban adalah satu set Dive Palsar ditambah satu set Air Palsar. Sedangkan alat komunikasi menggunakan telepon seluler, tiga buah Motorola HT dan sebuah Ruggear.

Baca juga: 60 anggota Tagana Sikka akan diterjunkan ke beberapa lokasi bencana

Dengan fasilitas yang ada, ia berharap korban cepat ditemukan meski cuaca saat ini sedang tidak baik. Pencarian sebelumnya telah dilakukan oleh Kepala Desa Waibalun bersama warga sekitar namun belum membuahkan hasil.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button