Berita Wisata

Pertamina Tanjung Wangi menanam 1000 bibit pohon cemara di kaki Gunung Ijen Banyuwangi

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA- PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melalui Terminal Terpadu Banyuwangi menanam 1.000 bibit cemara di kaki Gunung Ijen.

Kegiatan bertema Gerakan Seribu Tanam (Rana Sewu) untuk bibit Cemara Gunung (Casuarina Junghuhniana) ini dilakukan bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Banyuwangi Wilayah V dan Himpunan Pramuwisata Khusus (HPKWI) Ijen.

Muhammad Naufal Aditya Fahmi, supervisor HSSE mewakili Manajer Terminal Terpadu Tanjung Wangi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemulihan lahan Taman Wisata Alam (TWA) Ijen.

“Juga sebagai aksi nyata untuk melakukan restorasi lahan di kaki Gunung Ijen yang terjadi kebakaran lahan seluas 600 hektare,” kata Naufal, Jumat (30/12/2022).

Kerja sama yang dilakukan Terminal Terpadu Pertamina Tanjung Wangi dengan BKSDA Banyuwangi ini juga merupakan bentuk komitmen keberlanjutan Pertamina untuk mengatasi masalah lingkungan, termasuk sebagai upaya menjaga keanekaragaman hayati yang bertujuan melestarikan kekayaan flora dan satwa liar di Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk melaksanakan program CSR Green Pertamina dalam program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang sejalan dengan komitmen Pertamina terhadap keberlanjutan dengan mengatasi masalah lingkungan,” ujar Naufal.

Seperti diketahui, pada tahun 2019 lalu, TWA Ijen mengalami kebakaran hutan dan untuk pemulihannya diperlukan penanaman kembali sesuai dengan tanaman asli yang hidup di kaki Gunung Ijen.

“Saya berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi alam dan meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup,” harap Naufal.

Melihat hal tersebut, Kepala Seksi Konservasi BKSDA Banyuwangi Wilayah V Purwantono menambahkan, kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi ekosistem setempat.

“Saya mewakili Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur mengapresiasi kegiatan Rana Sewu yang telah dilakukan melalui penanaman seribu pohon Cemara Gunung (Casuarina Junghuhniana) sebagai wujud nyata Terminal Terpadu PT Pertamina Patra Niaga Tanjung Wangi. kontribusi dalam rangka ikut serta dalam pelestarian kawasan TWA Ijen beserta keanekaragaman hayatinya,” jelas Purwantono.

Meski baru ditanam seribu bibit, namun diharapkan dapat mendukung program KLHK Folu Net Sink 2030 yang merupakan syarat yang harus dicapai dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan yang tingkat penyerapannya setara dengan atau lebih besar dari tingkat emisi.

Bentuk kegiatannya bersifat partisipatif dengan melibatkan masyarakat setempat sebagai pelaku wisata di Kawah Ijen, khususnya yang tergabung dalam HPKWI (Himpunan Pemandu Wisata Khusus Wisata Ijen).

“Atas nama BBKSDA Jawa Timur kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pertamina atas peran dan kontribusinya terhadap Kawasan Konservasi TWA Kawah Ijen dengan menanam pohon cemara gunung. cara-cara yang membawa manfaat nyata bagi ekosistem setempat, dan ke depan dapat terjalin kerja sama yang lebih baik untuk mendukung kelestarian Kawasan Konservasi Kawah TWA Ijen dan keanekaragaman hayatinya,” jelas Purwantono.

Manager Regional Communications and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menambahkan, pelaksanaan program CSR Pertamina sejalan dengan implementasi tujuan lingkungan, sosial dan tata kelola (ESG) dan pembangunan berkelanjutan (SDG).

Pertamina selalu berusaha seimbang dalam mengelola urusan perusahaan.

Untuk menjaga keberlangsungan kegiatan perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program-program CSR khususnya di sekitar wilayah operasional perusahaan.

“Program penanaman pohon ini telah menjadi rangkaian kegiatan Pertamina Green yang rutin dilaksanakan Pertamina dalam komitmennya menjaga keanekaragaman hayati khususnya di sekitar wilayah operasional perusahaan. Semoga dengan hubungan kerjasama antara dunia usaha, pemerintah, lembaga dan masyarakat sekitar ini, kita dapat segera realisasikan Net Sink in Forestry and Other Land Use (Folu) 2030 yang akan membawa Indonesia pada pemenuhan komitmen untuk berkontribusi dalam pengurangan emisi yang ditetapkan secara nasional pada tahun 2030,” pungkas Deden.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button