Jumat, 6 Januari 2023 | 21:54 WIB
| Penulis:
Penerbit: Kusnadi
Banda Aceh, InfoPublik – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Migas Nasional Aceh (Hiswana Migas), Nahrawi Noerdin mengungkapkan, disparitas atau selisih harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi menjadi faktor utama terjadinya antrean panjang di sejumlah SPBU ini. daerah.
Menurut Nahrawi, selisih harga yang sangat besar ini memicu migrasi konsumen ke BBM bersubsidi. Tentu saja migrasi ini tidak hanya dipicu oleh persoalan harga, tetapi juga oleh kondisi ekonomi yang sulit saat ini.
“Dan menginspirasi masyarakat untuk mencari alternatif belanja yang lebih hemat,” kata Nahrawi dalam keterangannya, Jumat (6/1/2023).
Harus diakui faktor ekonomi, migrasi karena disparitas harga, penyesuaian kuota subsidi dan masa adaptasi konsumen terhadap penggunaan aplikasi My Pertamina berpengaruh terhadap antrean panjang ini.
“Selain itu, rangkaian acara terjadi di akhir tahun, sehingga kota-kota yang menjadi tujuan wisata atau yang dilalui untuk menuju tempat wisata akan mengalami peningkatan jumlah kendaraan dari pelanggan yang datang berlibur. ini akan meningkatkan kebutuhan BBM,” lanjut Nahrawi.
Ia merasa semua pihak menaruh perhatian besar terhadap masalah ini. Pemerintah Aceh juga telah mengambil beberapa kebijakan, salah satunya dengan mengeluarkan Surat Edaran dari Gubernur Aceh yang mengatur kuota BBM bersubsidi untuk masyarakat.
Di sisi lain, kata Nahrawi, polisi juga terus memantau situasi. Selain itu, pemilik SPBU juga melakukan upaya luar biasa untuk melayani.
“Mudah-mudahan BPH Migas melalui Pertamina segera menambah kuota BBM bersubsidi untuk Aceh. Sehingga menjelang akhir liburan antrian di SPBU bisa segera normal kembali. Mudah-mudahan,” tandasnya. (mc/02)
Anda dapat memposting ulang, menulis ulang, dan/atau menyalin konten ini dengan menyebutkan sumbernya. infopublic.id
Source: news.google.com
