Berita Wisata

Rute dan Harga Tiket Masuk Bukit Sanghyang Dora Majalengka

Majalengka

Obyek wisata Bukit Sanghyang Dora banyak dicari pengunjung karena keindahan alamnya. Wisata yang berlokasi di Desa Leuwikujang, Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka ini memiliki pemandangan yang mirip dengan Raja Ampat yang berada di Papua.

Pemandangan perbukitan yang tersebar di sekitar kawasan ini sering membuat Sanghyang Dora disamakan dengan Raja Ampat. Namun yang membuat perbedaan adalah luasnya medan. Bukit Raja Ampat dihiasi hamparan laut jernih, Bukit Sanghyang Dora dikelilingi pepohonan rindang.

Di sana pengunjung juga akan disuguhkan pemandangan Gunung Ciremai dari kejauhan. Hal itu membuat Bukit Sanghyang Dora semakin syahdu dan menawan.

Pihak pengelola Bukit Sanghyang Dora, Otang mengatakan, wisata ini dibuka selama 24 jam sehingga pengunjung dapat mengunjungi objek wisata ini kapan saja. Harga tiketnya juga relatif murah.

“Senin sampai Jumat tarif kami Rp 10.000. Sedangkan Sabtu sampai Minggu atau weekend Rp 15.000,” kata Otang dalam wawancara. detikJabar beberapa waktu lalu.

Adapun untuk dapat melewati sirkuit ini pengunjung dapat menempuh dua jalur arteri yaitu Majalengka-Cirebon dan Kadipaten-Cirebon. Berikut rutenya:

Jalan arteri Majalengka-Cirebon

Jika datang dari pusat kota Majalengka, pengunjung harus menghabiskan waktu sekitar 30-40 menit. Dari sini pengunjung bisa mengambil jalan utama KH Abdul Halim menuju Bundaran Cigasong.

Dari bundaran Cigasong, terus lurus mengikuti jalan utama Cigasong-Rajagaluh. Jadi jika sudah sampai di pasar tradisional Rajagaluh, belok kiri dari pertigaan, terus ikuti jalan lurus sekitar 5-7 menit, pengunjung harus sampai di jalan utama kawasan desa Leuwikujang.

Sesampainya di sana, belok kanan dan tancap gas hingga sampai di balai desa Leuwikujang. Dari situ belok kiri, lanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di Bukit Sanghyang Dora.

Rute di atas juga bisa dilalui bagi pengunjung yang berkendara dari Jalan Raya Sumber, Cirebon. Jadi jika sudah sampai di pasar tradisional Rajagaluh belok kanan dari pertigaan, lalu ikuti rute seperti di atas.

Jalan arteri Kadipaten-Cirebon

Bagi pengunjung yang ingin melintasi jalan raya Kadipaten-Cirebon diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 35-45 menit. Dari bundaran Kadipaten, arahkan kendaraan menuju tugu bundaran Jatiwangi. Dari tugu bundaran Jatiwangi, terus lurus ke bundaran Panjalin.

Dari bundaran Panjalin, lalu belok kanan. Terus lurus ke jalan raya Leuwimunding-Rajagaluh. Patokan di jalan ini terlihat alun-alun Leuwimunding. Jika sudah sampai disana, jalan lurus sekitar 2-3 menit, pengunjung harus sampai di kawasan jalan utama desa Leuwikujang.

Setelah sampai di kawasan tersebut, belok kiri dan tancap gas hingga sampai di Balai Desa Leuwikujang. Dari situ belok kiri, lanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di Bukit Sanghyang Dora.

Jalur ini juga bisa dilalui bagi pengunjung yang datang dari arah jalan raya Palimanan, Cirebon. Pengunjung hanya perlu lurus ke depan dan mengikuti jalan raya menuju bundaran Panjalin. Dari sini belok kiri lalu ikuti rute seperti gambar di atas.

Sedangkan dari segi fasilitas, di pos pertama terdapat camping ground (pengunjung bisa menggunakan tempat tersebut untuk tempat perkemahan atau untuk pertemuan keluarga), toilet, kafe, spot foto, mushola dan lainnya.

Layaknya mendaki gunung, tempat wisata ini juga memiliki sejumlah pos pendakian. Untuk mencapai puncak, pengunjung akan melewati lima pos pendakian antara lain Pos Bukit Enjoy, Pos Bukit Kayas, Pos Bukit Krapyak, Pos Bukit Panangisan, dan Pos Bukit Lebak Lutung.

Untuk fasilitas di atas tentunya disuguhkan dengan pemandangan yang indah untuk diabadikan pengunjung aliran Instagram. Namun, air terbatas, jika pengunjung ingin buang air kecil atau besar, mereka dapat meminta izin menggunakan toilet dari pemilik stan atau UMKM.

“Sepeda motor dan mobil sampai Elf bisa masuk tempat penampungan. Rangkaian kita harus dimulai dari trip pertama yaitu pendakian. Butuh sekitar satu setengah jam dari awal tempat penampungan di atas,” kata Otang.

(iqk/iqk)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button