Berita Wisata

Mencapai emas 5 kali adalah pendekatan Adaro terhadap lingkungan dan masyarakat

Jakarta – PT Adaro Indonesia, anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro), kembali meraih penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan PROPER ini merupakan yang kelima kalinya diraih sejak tahun 2012.

Penghargaan PROPER Emas 2022 diserahkan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin kepada Direktur Utama PT Adaro Indonesia Priyadi di Istana Wakil Presiden, Kamis (29/12/2022). Penghargaan ini juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Sebagai informasi, peringkat PROPER yang disusun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2022 didasarkan pada standar yang lebih ketat terkait kinerja pengelolaan lingkungan dan sosial yang diikuti oleh 3.200 perusahaan.

Sebagai penghargaan lingkungan tertinggi, peringkat ini merupakan indikator komitmen dan keberhasilan perusahaan dalam mewujudkan keterpaduan pengelolaan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. . Salah satu kriterianya adalah Future Fit Society yang menekankan pentingnya menghubungkan visi, misi dan strategi perusahaan dengan operasi yang berkelanjutan.

Adaro menyadari pentingnya transformasi bisnis untuk masa depan yang berkelanjutan. Hal ini juga diupayakan dengan diversifikasi bisnis yang lebih ramah lingkungan. Dengan semangat “Membangun Adaro yang Lebih Besar dan Lebih Hijau”, bisnis Adaro telah berkembang dari delapan pilar menjadi tiga pilar bisnis, yaitu Adaro Energy, Adaro Minerals dan Adaro Green. Pilar Adaro Green berfokus pada pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Sementara itu, dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Adaro memiliki tanggung jawab yang seimbang terhadap pembangunan ekonomi, keunggulan lingkungan dalam proses produksi dan pelaksanaan kegiatan yang beretika untuk kepentingan masyarakat dan negara.

Tidak hanya itu, Adaro juga melakukan penilaian siklus hidup (Penilaian Siklus Hidup-ACV) dengan ruang lingkup dari buaian sampai liang lahat mulai dari penambangan, transportasi hingga penggunaan di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Nantinya, hasil kajian LCA akan diwujudkan melalui inisiatif eco-innovation yang meliputi aspek efisiensi energi, pengurangan emisi, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 dan non B3, efisiensi air dan keanekaragaman hayati.

Eco-inovasi yang dipimpin Adaro terdiri dari penggantian sumber energi tertentu dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dilengkapi dengan teknologi inverter pintar untuk memenuhi kebutuhan listrik di wilayah operasional terminal khusus Adaro di Kelanis, Kalimantan Tengah, serta mentransformasi air limbah tambang menjadi air bersih yang digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan dan masyarakat sekitar.

Adaro juga bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan untuk mengembangkan Pulau Bakut sebagai tempat wisata alam sekaligus untuk konservasi bekantan. (Pelestarian Masyarakat dan Ekowisata) yang berhasil meningkatkan populasi bekantan menjadi 122 ekor dari sebelumnya 67 ekor.

Eco-inovasi lainnya adalah Ada-Bambu di mana Adaro telah menanam lebih dari 30.000 batang bambu di tepi sungai. Selain meningkatkan kelangsungan hidup berbagai jenis burung bambu, mencegah longsor dan menyerap emisi karbon untuk mengurangi dampak pemanasan global, juga berpotensi untuk pengembangan ekowisata bambu “Racah Mulang” di Desa Balida Kecamatan Paringin. , Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.

Program unggulan Adaro lainnya adalah program Keraton Kalulut, yaitu budidaya lebah kalulut yang terintegrasi dengan kebun jambu kristal. Program ini menghasilkan produk madu kalulut dengan proses produksi yang lebih efisien dan dampak lingkungan yang berkurang.

Sejalan dengan pencapaian PROPER Emas ini, Adaro berkomitmen untuk mendorong transformasi bisnis Inisiatif hijau jangka pendek, menengah dan panjang untuk membangun bisnis yang lebih berkelanjutan.
(lanjutan/lanjutan)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button