Berita Wisata

Eksotisme Pantura Flores Bikin Turis Jatuh Cinta – FloresPos Net

PANTAI UTARA (Pantura) Flores. Bukan hanya nama. Pantura Flores dalam beberapa tahun terakhir telah berubah menjadi nama dan tanda nomen adalah pertanda (Nama adalah tanda).

Sejak pesisir Flores terkena dampak pembangunan seperti pembangunan jalan, listrik, akses air dan jaringan listrik, serta berbagai pembangunan lainnya, menjadi pertanda yang menjanjikan untuk masa kini dan masa depan bagi penduduk wilayah tersebut. , khususnya, dan area di sepanjang rute, pada umumnya.

Dalam konteks nama dan tanda tersebut, beberapa desa dan/atau kota kecil di Pantura seperti Satarteu, Tumbak, Waso, Ronting, Maki, Dampek, Nangalirang, Cembak, Bawe, Wae Togong, Nanga Baras, Pota, Tompong, Translok lokasi, Buntal, Beke, Riung, Mbay, Maukaro, Maurole, Kota Baru, Magepan, dan sejumlah desa/kelurahan lainnya yang dihiasi dengan berbagai pemandangan indah dan wisata alam menarik yang memberikan nilai tambah bagi siapa saja untuk menikmati keindahan itu diberikan ke jalan pantai utara yang menjanjikan masa depan, sekarang dan di masa depan.

Para pengunjung berpose bersama dengan latar belakang keindahan panorama eksotik di pantai utara Flores, tepatnya di Beke, Kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Gambar diambil pada Sabtu 9 Juli 2022. Foto oleh Festo Abulat

Kenapa tidak. Sentuhan pemandangan alam yang indah seperti panorama persawahan yang luas, hamparan tanjung dan teluk pasir putih, pemandangan alam yang menghijau ditumbuhi berbagai tanaman pertanian dan perkebunan seperti jagung, kacang hijau, bawang putih, kelapa, kemiri, jambu mete, coklat, cengkeh, kopi dan berbagai tanaman saudagar lainnya semakin menghibur para pengunjung atau petualang Pantura Flores.

Suasana hiburan seperti ini dialami oleh para jurnalis Flores PosNetsaat berkeliling Pantai Utara bersama keluarganya antara lain Rosalia Nartin, Robertus Masdun, Dominikus Alfesto, Veronika Leriska, Hans Mantur dan Alfa Arifin untuk day out pada Sabtu 9 Juli 2022.

Petualangan keluarga menggunakan mobil van yang dikemudikan Paman Melki bersama asisten Diki memberikan suasana perjalanan yang sangat menyenangkan dan menarik. Mobil pick-up yang dihias dan dilengkapi dengan perlengkapan tidur seperti matras dan bantal memberikan kita kesempatan yang sangat nyaman untuk menikmati segala keindahan panorama alam yang disuguhkan kepada kita di sepanjang jalan.

Tur Pantura Flores bertajuk “Liputan Eksklusif Pantura Flores: Dari Keluarga, Oleh Keluarga untuk Mondial” akhirnya memberi kami rasa lebih. Tur ini sangat unik karena kecepatan perjalanan sepenuhnya diatur oleh jurnalis Flores PosNet termasuk istirahat sejenak untuk sekedar menikmati keindahan alam atau berfoto di beberapa destinasi wisata alam lain yang eksotik dan menarik.

Beberapa pemandangan alam yang sempat kami singgahi dan foto-foto antara lain persawahan Nanga Baras, kecamatan Sambi Rampas; tempat satwa langka komodo atau dalam bahasa setempat disebut rugu di Watu Pajung, Desa Nanga Mbaur, Kecamatan Sambi Rampas; pemandangan alam nanga lok yang sangat indah desa golo lijung kecamatan elar dengan liuk tanjung dan teluk yang dikelilingi oleh berbagai tanaman menambah kemegahan pemandangan hijau sejauh mata memandang.

Pemandangan alam Nanga Lok sangat indah. Tempat ini berada di atas ketinggian dengan sentuhan laut, teluk, tanjung dan daratan yang terbentuk secara alami sehingga menimbulkan keindahan yang sulit digambarkan dengan kata-kata.

Salah satu panorama alam paling eksotis ada di pesisir utara Flores, tepatnya di Beke, kecamatan Riung, Kabupaten Ngada. Gambar diambil pada Sabtu 9 Juli 2022. Foto oleh Walburgus Abulat

Suasana keindahan semakin terasa ketika dari kawasan ini Anda bisa melihat hamparan Bukit Katholik atau Bukit Salib. Keberadaan salib ini lebih memberikan sentuhan kepada pengunjung yang beragama Katolik sehingga beberapa pengunjung secara spontan menunjukkan penyerahan total pada kehendak Tuhan. Suasana spiritual inilah yang membuat bukit ini disebut juga Bukit Katholik.

Menurut Kepala Desa Golo Lijun Yovita, nama bukit Katholik ini disematkan pada bukit tersebut karena konon saat penggalian jalan ini, alat berat yang dikerahkan saat itu rusak berat. “Namun berkat doa seorang pendeta yang bernama Pdt. Zakarias B., SVD, alat berat tersebut dapat bekerja kembali sehingga berhasil membelah bukit dimana jalan pantura ini dapat diakses hingga saat ini. Anugrah waktu itu, Nanga Lok juga disebut bukit Katholik,” kata Lurah Yovita.

Ya, keindahan kawasan ini seperti melengkapi keindahan objek wisata eksotis lainnya di pesisir Flores, seperti keindahan Watu Pajung, Desa Nanga Mbaur, Kecamatan Sambi Rampas – tempat persebaran hewan langka. jenis “komodo” yang oleh penduduk setempat disebut Rugu, berlandaskan tujuh belas pulau di Riung, Kabupaten Ngada, keindahan hamparan sawah Nanga Baras dan berbagai tanaman pokok lainnya di sepanjang pantai utara, seperti bawang merah, kelapa, jambu mete, kopi dan berbagai barang lainnya.

Kisah petualangan eksotis kami di Pantura akhirnya mencapai kesempurnaan dengan memasuki wilayah Kabupaten Sikka dengan berbagai objek wisata yang luar biasa, termasuk seribu langkah Tanjung Magepanda, dan salib megah yang didirikan di sana dan pemandangan indah teluk Maumere dengan beberapa pulau yang memancarkan hijau. berseberangan seperti Pulau Besar, Pulau Pangabatang, Pulau Babi, Pulau Kera, Pulau Pemana dan beberapa objek wisata indah lainnya.

Ya, sebuah kisah petualangan yang membuat wisatawan jatuh cinta dengan pesisir utara Flores. Pantura yang sangat eksotik. Berbagai objek wisata di jalur pantura yang indah ini diharapkan dapat ditata dan dikelola dengan baik oleh pemerintah sehingga objek wisata yang ada tidak hanya membawa keceriaan bagi para peziarah tetapi juga dapat menghasilkan rupiah bagi daerah dan kebaikan.- cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Yuk, berwisata ke eksotisme Pantura de Flores dan kawasan wisata yang menyimpan janji masa kini dan masa depan Nusa Bunga tercinta. Tuhan melindungi Anda.*

Penulis: Walburgus Abulat / Penerbit: Wentho Eliando

Baca: 12

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button