Berita Wisata

Jadikan arung jeram sebagai objek wisata unggulan di Manggarai Timur

Ini adalah satu-satunya perjalanan arung jeram di Pulau Flores.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO — Arung Jeram merupakan salah satu jenis wisata air yang menarik minat banyak orang. Tempat wisata ini tidak hanya berada di Pulau Jawa saja, melainkan juga di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya di kabupaten baru di Nusa Tenggara Timur yaitu Kabupaten Manggarai Timur.

“Ini satu-satunya rafting di Pulau Flores,” kata Kepala Desa Golo Loni Yohanes Okalung memperkenalkan objek wisata ini kepada wisatawan yang setiap saat datang ke desa wisata tersebut.

Atraksi rafting ini dibawakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Golo Loni, Kabupaten Manggarai Timur. Potensi tersebut digali setelah melihat letak desa yang sangat strategis yaitu berada di jalan Trans Flores Ruteng-Borong dan berbatasan langsung dengan kawasan hutan konservasi.

Kegiatan arung jeram ini memanfaatkan potensi Wae Cold River yang terbagi menjadi dua segmen. Ruas pertama berada di kawasan konservasi hutan sepanjang 500 meter. Sedangkan segmen kedua berada di kawasan agrowisata persawahan sepanjang dua kilometer.

Wisatawan yang berkunjung bebas memilih segmen yang mereka sukai untuk mencoba atraksi arung jeram ini.

Pemerintah desa tidak abai dalam pengelolaan objek wisata ini. Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08:00 WITA hingga 17:00 WITA, kecuali pada cuaca buruk tutup.

Pemerintah desa GoloLoni juga telah menetapkan peraturan untuk desa tersebut, antara lain menetapkan biaya masuk dan menikmati arung jeram sebesar Rp90.000 per orang. Tarif tersebut sudah termasuk berbagai fasilitas, antara lain layanan foto dan video, snack berupa kopi atau teh, ubi dan pisang, serta kesempatan menikmati atraksi hingga puas.

Pemerintah Desa Golo Loni melalui Karang Taruna Pengelola Wisata juga menjamin keamanan dan kenyamanan objek wisata ini. Di lokasi rafting, terdapat ruang ganti dan petugas yang siap membantu wisatawan. Fasilitas keselamatan untuk arung jeram juga lengkap, mulai dari helm hingga jaket pelampung hingga alas kaki.

Yohanes Okalung menjelaskan, atraksi arung jeram merupakan pilihan wisata yang populer di kalangan wisatawan domestik, mancanegara, maupun lokal. Dari 2.000 kunjungan di tahun 2022, sebagian besar wisatawan memilih mencoba tempat wisata yang menggunakan ban bekas berukuran sedang.

Selain arung jeram, tiga jenis potensi wisata juga dikembangkan oleh dan untuk masyarakat, yaitu spot foto Golo Depet, agrowisata persawahan dan pemancingan tambak. Spotfoto berada tak jauh dari jalan Trans Flores dan menawarkan pemandangan sawah yang indah. Untuk masuk ke tempat ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 10.000 per orang.

Selain itu, ada agrowisata di sawah yang tidak dipungut biaya, namun pengunjung bisa membeli makanan dan minuman sambil menikmati pemandangan sawah dan berfoto.

Lalu ada kolam pemancingan dengan harga sewa joran Rp 25.000 per joran. Nantinya ikan nila super tersebut bisa dibawa pulang oleh pengunjung dengan harga Rp 75.000 per kg. Pengunjung juga bisa makan siang di tempat ini.

Perlindungan lingkungan

Yohanes Okalung mengatakan, atraksi wisata arung jeram di desa wisata Golo Loni bukan sekadar aktivitas wisata, namun alam telah memberikan potensi luar biasa yang bisa dinikmati masyarakat termasuk pengunjung.

Oleh karena itu masyarakat berkewajiban untuk melindungi alam. Untuk itu, pemerintah desa mewajibkan wisatawan yang hobi arung jeram menanam bambu di sepanjang Wae Cold River untuk menjaga ekosistem yang ada.

Bambu merupakan tanaman konservasi lingkungan untuk melindungi ekosistem perairan. Dengan sistem perakaran bambu yang sangat rapat, akar menyebar ke segala arah sehingga tanah yang menjadi rumpun bambu menjadi stabil dan tidak mudah tererosi. Bambu dipilih untuk ditanam karena memiliki kemampuan menyimpan air tanah yang baik.

Turis dari Jerman, Australia, Singapura, Amerika, dan Filipina juga menanam bambu di lokasi tersebut. Bahkan, wisatawan asal Jerman akan kembali lagi ke tempat ini untuk melihat pertumbuhan bambu yang mereka tanam.

Yohanes berkomitmen untuk menjaga alam dan mengajak pengunjung untuk melakukan hal yang sama. Dengan melestarikan ekosistem yang ada, aliran air tetap terjaga, mereka juga bisa berteduh di bawah pohon nantinya. Saat ini, lebih dari 1.000 bambu telah ditanam di sana.

Berdasarkan komunitas

Desa Golo Loni telah ditetapkan sebagai desa wisata dengan keputusan bupati Manggarai Timur sejak tahun 2020. Desa wisata Pokdarwis ini juga telah mendapatkan surat keputusan dari Kementerian Hukum dan HAM serta akta notaris yang memungkinkan untuk secara hukum mengelola berbagai paket wisata yang dijual kepada wisatawan.

Masyarakat setempat memandang arung jeram sebagai daya tarik wisata unggulan yang menjadi pintu masuk pengelolaan wisata masyarakat. Artinya, seluruh potensi yang ada di masyarakat dimanfaatkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pariwisata.

Untuk memperpanjang lama tinggal di desa wisata, pemerintah desa mengoperasikan pondok wisata atau homestay menggunakan rumah warga. Di desa wisata ini terdapat 10 unit homestay dengan tarif mulai dari Rp250.000 hingga Rp300.000 per malam per kamar. Dengan tarif tersebut, wisatawan bisa menikmati keindahan desa setempat.

Dari 10 unit homestay tersebut, banyak wisatawan mancanegara yang menginap. Rumah warga dijadikan pondok wisata agar aliran uang lancar. Artinya, bukan hanya sebagian orang yang diuntungkan dari pariwisata.

Tak hanya sebatas pengelola pondok wisata, pihak desa juga memperbolehkan anggota rombongan perempuan untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi wisatawan yang ingin menikmati atraksi arung jeram dan jenis wisata lainnya di tempat ini. Menu yang ditawarkan pun disesuaikan dengan kearifan lokal masyarakat setempat, seperti olahan ikan air tawar dan ayam bakar.

“Jadi semua makanan diambil dari sini, jadi uang mengalir ke sini, bukan ke luar,” kata Yohanes Okalung.

Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur selalu menitikberatkan pengembangan sektor pariwisata dengan melibatkan masyarakat secara berkelanjutan.

Melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manggarai Timur, pemerintah setempat melakukan berbagai upaya untuk mengimplementasikan konsep wisata masyarakat di desa tersebut. Peningkatan kapasitas SDM secara bertahap dan berkesinambungan dilakukan mulai dari pelatihan pengelolaan desa wisata, pengelolaan penginapan wisata, digitalisasi brand image, pelatihan pemasaran dan pelatihan menjadi pramuwisata.

Selain itu, Badan Pengelola Labuan Bajo Flores juga memasukkan desa wisata Golo Loni dalam peta jalur wisata dan aktif mempromosikannya di media sosial.

Dengan kerjasama ini, diharapkan terjadi percepatan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif serta pariwisata berkelanjutan di daerah. Pariwisata dapat menjadi sumber pendapatan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, sekaligus memicu atau merangsang berkembangnya pusat-pusat ekonomi baru.

sumber: Antara

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button