Berita Wisata

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut kawasan konservasi di Indonesia semakin ramai pengunjung

ditetapkan berdasarkan hasil analisis daya dukung kawasan konservasi untuk menjaga aspek kelestarian alam

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Konservasi (KLHK) menyebut pengunjung kawasan konservasi terus meningkat, dengan angka mencapai 5,29 juta orang pada 2022.

Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan jumlahnya 5,1 juta wisatawan domestik dan 189.000 wisatawan mancanegara.

“Kondisi ini lebih tinggi atau hampir dua kali lipat dibanding data tahun 2021, dimana kunjungan wisatawan domestik 2,9 juta dan wisatawan mancanegara 12.000,” kata Siti Nurbaya dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Senin.

Nilai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari pungutan masuk objek wisata alam tercatat sebesar Rp 96,7 miliar pada tahun 2022. Jumlah tersebut lebih tinggi dari pencapaian PNBP 2021 yang tidak hanya sebesar Rp 34,2 miliar.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memprediksi jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan konservasi akan meningkat di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan perkembangan objek wisata alam, penerapan teknologi informasi sebagai penunjang pemasaran dan promosi, serta kemudahan pelayanan melalui sistem tiket elektronik.

Baca juga: KLHK amankan penjual bagian hewan dilindungi di kota Bekasi

Baca juga: KLHK dorong industrialisasi pengelolaan sampah

“Sistem ini juga sebagai upaya penerapan pembatasan pengunjung atau kuota pengunjung yang ditetapkan berdasarkan hasil analisis daya dukung kawasan konservasi untuk menjaga aspek kelestarian alam,” kata Siti.

Wisata alam di kawasan konservasi tidak hanya memberikan pemasukan bagi negara melalui PNBP, tetapi juga memberikan multiplier effect bagi masyarakat.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, lanjut Siti, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi telah menyerap tenaga kerja sedikitnya 4.000 orang. Mereka terdaftar sebagai pekerja berlisensi untuk melakukan bisnis di kawasan konservasi.

Menurutnya, kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga telah membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sebagai penyedia jasa makanan, pemandu wisata, dan penjual cinderamata.

Pada Desember 2022, masyarakat yang terlibat dalam kegiatan tersebut meningkat lebih dari 100% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sepanjang periode tahun 2021 dan 2022 di Taman Nasional Rinjani terjadi peningkatan pelaku wisata alam yaitu operator tur yang berbisnis dari 70 orang menjadi 109 orang, pemandu dari 794 orang menjadi 3.907 orang, pengantar barang dari 1.841 orang menjadi 11.577 orang.

Nilai manfaat dari kegiatan wisata alam di kawasan konservasi juga memiliki dampak ekonomi, contohnya wisata alam di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) di Jawa Barat.

Berdasarkan hasil survei Oktober 2021, saat PPKM Tingkat IV berlangsung, secara umum nilai manfaat TNGGP di bidang pariwisata memberikan potensi omzet sekitar Rp173.000 per orang per hari dan pendapatan bersih sekitar Rp134. . ribu per orang per hari. Nilai ini dihitung untuk semua jenis kegiatan wisata alam.

Pada Juli 2022, kegiatan wisata alam di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, mampu menghasilkan pendapatan Rp471 juta bagi masyarakat Tunak Besopok yang terlibat dalam kegiatan wisata.

Nilai tersebut dihitung untuk jenis kegiatan yang menyediakan makanan dan minuman, pemandu wisata, dan penjual cinderamata yang dilakukan oleh komunitas Tanak Besopok.

Ciri-ciri kawasan konservasi yang unik dan khas dari segi bentang alam dan ekosistem, keanekaragaman hayati, serta kehidupan sosial budaya dan kearifan lokal masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan konservasi merupakan objek dan daya tarik bagi masyarakat untuk mengunjungi dan melakukan kegiatan wisata alam. .

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan Indonesia memiliki 2.612 objek dan daya tarik wisata alam berupa pemandangan alam, air terjun, gua, laut atau pantai, danau, dan pegunungan.

Sedangkan kegiatan wisata alam yang dapat dilakukan antara lain berkemah, menyelam, snorkelingmendaki, panjat tebing, menikmati keindahan alam, mengamati satwa liar, menjelajahi gua.

Baca Juga: KLHK Perkuat Kolaborasi Pecahkan Isu Sampah dari Hulu Hingga Hilir

Baca Juga: KLHK Perkuat Kolaborasi Pecahkan Isu Sampah dari Hulu Hingga Hilir

Baca Juga: Escape Route Gunung Kerinci Diluncurkan Melalui Taman Nasional Kerinci-Seblat

Reporter : Sugiharto Purnama
Penerbit: Agus Salim
HAK CIPTA © ANTARA 2023

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button