Berita Wisata

Penguatan Kelompok Sadar Wisata Jember merupakan kunci pengembangan pariwisata

Jember (Beritajatim.com) – Penguatan dan optimalisasi peran Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) merupakan bagian dari strategi pengembangan pariwisata Kabupaten Jember, Jawa Timur tahun ini. Desa yang belum memiliki Pokdarwis akan dibentuk.

“Semua bisa pokdarwis. Kita tingkatkan pariwisata di tiap daerah. Untuk destinasi yang dikelola swasta, kita bantu promosikan eksistensinya. Kita akan berikan informasi lebih detail,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember, Harry Agustriono, tulis Kamis (19/1/2023).

Menurut Harry, informasi tersebut akan dimasukkan ke dalam aplikasi Jember Kota Pintar (J-Kopi). “Kami berusaha membuat atraksi tambahan, seperti seni budaya bergerak,” ujarnya. Setiap desa dapat menyelenggarakan kegiatan di RTH (Ruang Terbuka Hijau) dengan mengundang komunitas seni budaya, sehingga dapat menarik wisatawan lokal.

Jika setiap desa dan kecamatan memiliki tujuan wisata atau kegiatan seni budaya sesuai dengan karakternya masing-masing, setidaknya dapat membangkitkan minat warga desa lainnya untuk datang dan berkunjung dan bersaksi. Dengan demikian perputaran uang masih terjadi antar lingkungan dan desa. “Jadi tidak hanya di alun-alun kota Jember saja,” kata Harry.

“Saya yakin semua desa punya potensi. Tidak semuanya didasarkan pada alam. Tapi ada keanehan. Misalnya komunitas pengrajin keri Desa Empu di Kalisat. Bisa jadi pendidikan yang kita manfaatkan untuk menjadi daerah yang tidak ada di tempat lain, sehingga desa itu bisa di branding,” kata Harry.

Harry ingin semua orang termotivasi untuk menemukan potensi di desanya masing-masing yang bisa dimanfaatkan dalam pariwisata. “Desa kita kebanyakan desa pertanian. Lebih fokus ke sana (perkebunan dan sawah). Lupa bahwa alam itu indah dan punya potensi. Itu yang mendorong kita,” ujarnya.

“Budaya di sana sudah berkembang dan masyarakat bisa melihat nyaman, bisa menjadi bagian dari pariwisata, seperti di kawasan Semboro, ada desa yang toleransi beragamanya kuat. Orang yang datang ke sana bisa melihat betapa rukunnya kehidupan bermasyarakat. ,” kata Harry.

Harry melibatkan mahasiswa dalam pembentukan Pokdarwis. “Kami membawa beberapa anak mahasiswa yang sedang kuliah kerja nyata atau magang di Disparda ke lapangan untuk memetakan potensi alam dan sosial budaya, serta untuk berinteraksi dengan masyarakat. Mereka mencatat,” ujarnya. .

berlumpurSalah satu penampilan para peserta Jember Fashion Carnival 2022.

Selama ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan menyelenggarakan Jember Moment Nusantara sendiri. “Tapi persiapannya masih tentatif. Kalau Jember Fashion Carnival dan Festival Kota Rokok Indonesia Jember Agustus, mungkin sebelum atau sesudahnya bisa ada acara,” kata Harry.

Tiga organisasi pemangku kepentingan pariwisata, yaitu HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), Asita (Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia) dan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) diharapkan dapat mendukung promosi kegiatan di Jember. Tourist Office siap menerima komentar mereka

“Kita punya pusat penelitian kakao dan kopi, museum tembakau, cerutu yang bisa menjadi daya tarik. Bagaimana wisatawan bisa lebih lama tinggal di Jember,” kata Harry. [wir/suf]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button