Berita Wisata

Obyek wisata Curug Dengdeng Tasikmalaya, air terjun patung alam

Curug Dengdeng Tasikmalaya merupakan objek wisata air terjun yang memiliki keindahan alam dengan bentuknya yang persis seperti patung. Mirip dengan Curug Cileutak yang memiliki pesona layaknya Air Terjun. Namun, Curug Dengdeng memiliki area yang lebih luas dan terdapat lesehan sunda dengan menu masakan yang lengkap.

Lokasinya di Desa Cirerese, Desa Tawang, Kecamatan Pancatengah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Jika Anda mengambil rute dari pusat kota Tasikmalaya, Anda akan menempuh perjalanan sekitar 2 jam.

Baca juga : Curug Cileutak Tasikmalaya, mirip Air Terjun Niagara

Sebagai pemandu, menuju ke arah Desa Cikawung Gading, lalu masuk ke kawasan Desa Caringin. Maka Anda akan menemukan indikasi Curug Dengdeng Tasikmalaya. Berikut beberapa poin menarik yang perlu diketahui sebelum berkunjung.

Pesona Obyek wisata Curug Dengdeng Tasikmalaya

Nama “dengdeng” berasal dari bahasa Sunda yang berarti “mengukir”. Memang karena jika dilihat dari jauh, bentuk air terjun ini mirip dengan patung dengan ketinggian yang sama di kedua sisinya. Oleh karena itu banyak wisatawan yang memberikan julukan Air Terjun Jawa Barat.

Ada masakan sunda Lesehan

Untuk masuk ke objek wisata Curug Dengdeng Tasikmalaya, pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp 5.000 per orang. Rute menuju tempat parkir bisa ditempuh dengan mobil atau motor, meski medannya cukup terjal. Sebagian besar pengunjung lebih memilih datang dengan sepeda motor sehingga mudah melewati jalan yang sempit.

Di dekat air terjun terdapat lesehan atau rumah makan tradisional dengan menu yang cukup lengkap. Pengunjung bisa memesan nasi liwet, ikan bakar, mendoan, sambal dan lalapan. Saat pesanan tiba, pengunjung bisa menikmati hidangan dengan pemandangan air terjun.

Baca juga : Air Terjun Dengdeng di Tasikmalaya memiliki spot foto yang Instagramable

Mitos dan Sejarah Curug Dengdeng

Menurut cerita sejarah, umat Islam percaya bahwa Nabi Daud pernah singgah di Air Terjun Dengdeng untuk berwudhu sebelum mengumandangkan adzan. Karena suara nyanyiannya yang sangat merdu, alam di sekitar air terjun menjadi lebih indah dari sebelumnya.

Oleh karena itu, warga sekitar juga percaya jika seseorang mandi atau berendam di air terjun tingkat pertama maka suaranya akan semakin merdu.

Apalagi ada juga yang mengatakan kalau stunt level tertinggi adalah dimana dua pangeran sedang bertarung.

Kedua pangeran yang dimaksud adalah Jaya Laksana dan Jaya Nalangsa. Mereka berjuang sampai salah satu dari mereka mati dan dimakamkan di air terjun tingkat terendah. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button