Berita Wisata

Taman wisata ini sempat ramai dikunjungi wisatawan, beginilah keadaannya saat ini

NEGARA – Salah satu Tempat Wisata Buatan (DTW) Banjar Peburan, Desa Banyubiru, hancur dan tidak digunakan lagi. Taman wisata yang dibuat oleh kelompok sadar wisata Desa Banyubiru (Pokdarwis) itu kini terbengkalai akibat dampak pandemi Covid-19.


Taman wisata buah terbengkalai pada 2023. (FOTO M. BASIR/RADAR BALI)

DTW yang dikonsep sebagai taman bermain yang tertata dengan taman bunga, telah menjadi daya tarik wisata lokal. Namun karena adanya pandemi Covid-19, maka ditutup sementara. Karena lama tidak dipakai, akhirnya tutup selamanya.

Saat ini keadaan Taman Wisata Pefruit tidak terawat. Bangunan kabin kayu kecil, lapuk dan saat ini sudah tidak ada lagi. Taman yang dulunya dipenuhi bunga berwarna-warni, kini tergantikan oleh tumbuhan liar.

Kepala Desa Banyubiru Komang Yuhartono mengatakan Taman Wisata Buah memang dibangun oleh Pokdarwis. Karena pandemi Covid-19, tempat ini ditutup sementara. Kunjungan juga minim karena ada pembatasan aktivitas masyarakat. “Akibat dampak pandemi, sering tutup dan kunjungan sedikit,” ujarnya.

Selain karena pandemi Covid-19, kunjungan ke taman pelabuhan terhambat oleh akses jalan yang terputus total akibat abrasi. “Abrasi juga berdampak pada minimnya kunjungan,” jelasnya. Saat ini, taman wisata Buah-buahan sulit ditutup dan tidak terawat. Namun kedepannya akan dikelola kembali dengan dibangunnya warung lesehan ikan bakar oleh perusahaan milik desa Banyubiru (Bumdes). (rendah)

NEGARA – Salah satu Tempat Wisata Buatan (DTW) Banjar Peburan, Desa Banyubiru, hancur dan tidak digunakan lagi. Taman wisata yang dibuat oleh kelompok sadar wisata Desa Banyubiru (Pokdarwis) itu kini terbengkalai akibat dampak pandemi Covid-19.


Taman wisata buah terbengkalai pada 2023. (FOTO M. BASIR/RADAR BALI)

DTW yang dikonsep sebagai taman bermain yang tertata dengan taman bunga, telah menjadi daya tarik wisata lokal. Namun karena adanya pandemi Covid-19, maka ditutup sementara. Karena lama tidak dipakai, akhirnya tutup selamanya.

Saat ini keadaan Taman Wisata Pefruit tidak terawat. Bangunan kabin kayu kecil, lapuk dan saat ini sudah tidak ada lagi. Taman yang dulunya dipenuhi bunga berwarna-warni, kini tergantikan oleh tumbuhan liar.

Kepala Desa Banyubiru Komang Yuhartono mengatakan Taman Wisata Buah memang dibangun oleh Pokdarwis. Karena pandemi Covid-19, tempat ini ditutup sementara. Kunjungan juga minim karena ada pembatasan aktivitas masyarakat. “Akibat dampak pandemi, sering tutup dan kunjungan sedikit,” ujarnya.

Selain karena pandemi Covid-19, kunjungan ke taman pelabuhan terhambat oleh akses jalan yang terputus total akibat abrasi. “Abrasi juga berdampak pada minimnya kunjungan,” jelasnya. Saat ini, taman wisata Buah-buahan sulit ditutup dan tidak terawat. Namun kedepannya akan dikelola kembali dengan dibangunnya warung lesehan ikan bakar oleh perusahaan milik desa Banyubiru (Bumdes). (rendah)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button