Berita Wisata

Tempat wisata pantai air panas di Kawaliwu Larantuka, berwisata sambil terapi kesehatan

Laporan wartawan TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen

TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA– Kerikil pantai dan tumpukan batu hitam membentang ratusan meter di sepanjang bibir pantai Air Panas Kawaliwu, Desa Sinar Hading, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, salah satu objek wisata Kawaliwu’ Flores Timur, Minggu 22 Januari 2022.

Sejuknya hembusan angin di resor tepi pantai ini menggelitik tubuh belasan pengunjung yang duduk di celah-celah bebatuan. Beberapa anak masih menikmati mandi ditemani oleh orang tuanya.

Tak jauh dari sana, terlihat dua perempuan mengangkat ponsel lalu mengarahkan kamera ke arah samudra biru di sebuah tempat wisata di ujung lengkung Pulau Flores. Keduanya tersenyum bahagia, bidikan diambil sesuai selera masing-masing.

“Saya baru dua kali berlayar ke sini. Saya tidak tahu namanya, tapi kami biasa menyebutnya pantai air hangat,” kata Susan Epivania Wanda (25), warga Desa Balela di Kota Larantuka.

Baca juga: Pantai Pintar Asia, tempat wisata yang direkomendasikan untuk liburan akhir tahun di Maumere

Sore itu, Susan mengajak sepupunya, Oktavia Lodan Aran (28), menjelajahi destinasi wisata di utara. Keduanya sempat singgah di tempat wisata Pantai Kawaliwu, namun banyak sampah dan bangunan lopo yang sudah rusak.

Karena dekat dengan pemandian air panas, Susan dan Oktavia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sejauh kurang lebih satu mil. Selain jalan-jalan, mereka juga berencana untuk terapi, karena banyak yang mengatakan bahwa sumber air panas alami dapat melancarkan peredaran darah, menyembuhkan asam urat dan varises.

Sebagai agen kesehatan, terapi air panas alami dipercaya mampu menyegarkan tubuh, meregangkan otot yang tegang dan membuat tubuh menjadi lebih rileks.

“Air lautnya tidak hangat, tapi genangan air terbentuk di antara kerikil-kerikil ini. Akhir pekan seperti ini juga bagus untuk berwisata ke sini, dengan pikiran yang sehat dan kita bisa mendapatkan manfaat dari terapi alami,” kata Susan.

Baca Juga: Mantan Wakil Bupati dan Peternak Minta Pemda Flores Timur Bentuk Tim Penanganan ASF

Ada lusinan lubang kecil yang digali dengan tangan. Genangan air di atas pergelangan kaki orang dewasa digunakan sebagai tempat berendam kaki. Ada juga lubang sepanjang dua meter yang digunakan pengunjung untuk berbaring.

Susan dan Oktavia duduk terlentang, tangan mereka memegangi kerikil pantai. Menurutnya, pemandangan alam yang masih asli dan kesejukan angin pantai membuat semua orang betah.

“Kalau lama-lama direndam, kaki jadi merah. Tapi nggak apa-apa, karena suhunya nggak terlalu tinggi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, sumber air panas tersebut tidak jauh dari jantung kota Larantuka. Jaraknya sekitar 16 kilometer didukung oleh jalan campuran yang mempersingkat waktu tempuh. Apalagi sepanjang jalan disuguhkan pepohonan hijau dan suasana desa yang tenang.

Untuk memasuki lokasi tempat wisata, pengunjung tidak perlu repot merogoh kocek. Biaya yang diminta adalah untuk menjaga kebersihan pantai, salah satunya adalah tidak meninggalkan sampah setelah berkunjung.

Berita TRIBUNFLORES.COM Cari tahu selengkapnya berita Google

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button