Berita Wisata

Bupati perkenalkan kelompok pengelola SWOT ke Bengkayang untuk gali potensi daerah — Suarapemredkalbar.com

Bengkayang, SP Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis ikut aktif dalam pertemuan tersebut dengan pidato yang santai namun bermakna, bersama Kementerian Perdagangan RI dan Komjen RI di Sarawak, Malaysia. Kegiatan “Meningkatkan Perdagangan Lintas Indonesia-Sarawak di Malaysia” itu diikuti Pemda Bengkayang secara daring, di aula utama Kantor Bea Cukai Jagoi Babang, kemarin sore.

Dalam kegiatan tersebut, 36 peserta dari berbagai instansi dan pimpinan PLBN se-Indonesia khususnya wilayah Kalimantan Barat mengikuti Zoom Meeting, termasuk Kabupaten Bengkayang.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Darwis menyampaikan bahwa dengan luas wilayah 5.396,3 kilometer persegi dan jumlah penduduk sebanyak 290.943.000 jiwa, Kabupaten Bengkayang memiliki potensi yang cukup besar di berbagai sektor.

Bupati Darwis juga menyampaikan, khusus untuk wilayah perbatasan, Kabupaten Bengkayang dapat dibagi menjadi empat kelompok pengelola SWOT, antara lain. Diantaranya, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.

“Kekuatan disini artinya kita memiliki letak geografis yang strategis. Kemudian kita memiliki potensi di sektor wisata sumber daya alam (wisata alam, wisata bahari, pertanian, perkebunan, kain tenun, lada, jagung, jahe, buah, sayuran,” jelasnya. .

“Kemudian hal lainnya adalah kita memiliki budaya tengah yang hampir sama yaitu bersekutu. Dan kita juga memiliki masyarakat perbatasan yang memiliki pengalaman di bidang eksportir”, tambahnya.

Kemudian untuk ancaman, kata dia, Bumi Sebalo berpotensi meningkatkan impor barang dan penyelundupan manusia dari Sarawak-Malaysia (globalisasi). Kemudian regulasi kegiatan usaha menjadi legal (NIB, angka pengenal importir (API dan lain-lain), termasuk Kabupaten Bengkayang memiliki daya saing standar produk yang ketat.

Terkait kelemahan, kata Darwis, aksesibilitas berupa sarana dan prasarana (jaringan fisik dan internet) masih terbatas dan menjadi kendala tersendiri hingga saat ini. Kemudian potensi sumber daya alam yang belum terkelola secara maksimal (standarisasi dan konsistensi produk).

“Sehingga bisa menimbulkan culture shock. Dan kita belum punya website atau media,” ujarnya.

Terkait peluang, kata Bupati Darwis, hal itu terkait erat dengan keterbukaan informasi dan digitalisasi. Keberadaan PLBN Jagoi Babang. Selain untuk meningkatkan laju pertumbuhan sektor perdagangan. (nar)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button