Berita Wisata

Jalur Pendakian Ekstrim Curug Meber Tasikmalaya

Curug Meber Tasikmalaya merupakan objek wisata tersembunyi dengan jalur trekking yang menantang. Karena sedikit orang yang mengetahuinya, wisatawan bisa mendapatkan spot foto anti tradisional jika berkunjung ke tempat ini.

Lokasi Curug Meber berada di Desa Sukaharja, Kecamatan Sariwangi, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi air terjun Meber berdekatan dengan air terjun Cinila, sehingga wisatawan bisa mengunjungi dua air terjun sekaligus.

Namun perlu diingat bahwa jalur trekking menuju kawasan air terjun cukup ekstrim karena harus melewati tebing terjal dengan kedalaman hingga 100 meter.

Kondisi jalur trekking ini memicu adrenalin dan sangat menguras tenaga. Oleh karena itu, simak informasi berikut ini sebelum ke Curug Meber Tasikmalaya.

Pesona Curug Meber Tasikmalaya

Untuk mengakses kawasan air terjun, wisatawan perlu menempuh perjalanan sekitar 1 jam dari pusat kota Tasik.

Tempat parkirnya sendiri masih menggunakan lahan milik warga, dimana wisatawan bisa menitipkan kendaraannya. Namun menurut laporan, tempat ini hanya buka setiap hari Sabtu dan Minggu.

Baca juga : Curug Cimedang Tasikmalaya, Air terjun di mulut goa

Objek Wisata Curug Meber

Keadaan Curug Meber Tasikmalaya masih sangat asri, belum dikembangkan sebagai tempat wisata modern, sehingga warung makan hanya ada satu.

Kolam di bawah air terjun hanya sedalam satu kaki di musim kemarau. Namun, kedalamannya bisa mencapai 1,5 meter saat musim hujan.

Curug Meber bisa menjadi alternatif tempat berlibur bagi wisatawan yang bosan dengan Curug Ciparay. Namun, Curug Cinila yang letaknya tak jauh dari Curug Meber ini masih sepi pengunjung akibat misteri yang beredar.

Baca juga : Taman wisata Curug Cikoja Tasikmalaya, cocok untuk rekreasi keluarga

Mitos Curug Cinila Tua

Menurut warga sekitar yang datang ke Curug Cinila untuk berburu atau mencari kayu, mereka sering melihat sosok perempuan tua yang sedang memberi makan ikan di sebuah kolam. Terkadang juga terdapat macan kumbang atau macan tutul di sekitar air terjun.

Hingga kini, warga sekitar masih menghormati mitos tersebut. Oleh karena itu, setiap wisatawan disarankan untuk segera meninggalkan kawasan air terjun saat memasuki pukul 13.00.

Mengingat jalur trekking yang ekstrim, wisatawan tentunya harus mempertimbangkan waktu untuk bisa pulang pada sore hari. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button