Berita Wisata

Pemkab Bekasi berupaya mencari solusi mengatasi abrasi di Pantai Muaragembong

SUBANG BERITA – Pemerintah Kabupaten Bekasi di Jawa Barat sedang mencari solusi strategis untuk mengatasi masalah abrasi di perairan Kabupaten Muaragembong melalui forum diskusi yang sistematis dan terfokus yang diprakarsai oleh penelitian dan pengembangan daerah.

“Kegiatan FGD (focus group discussion) ini menindaklanjuti hasil kajian abrasi pantai di Muaragembong tahun TA 2022,” kata Asisten Daerah III Kabupaten Bekasi Jaoharul, Jumat Alam kepada Cikarang, seperti dilansir ANTARA.

Ia menjelaskan, abrasi merupakan bencana yang disebabkan oleh kondisi alam dan ulah manusia. Mengutip Tiratmodjo (1999), abrasi mengancam kondisi pantai dan dapat menyebabkan mundurnya garis pantai, merusak tambak dan sawah, serta bangunan yang berbatasan langsung dengan laut.

“Pantai Muaragembong merupakan kawasan pesisir yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga rentan terhadap abrasi dan perubahan penggunaan lahan, dari mangrove menjadi tambak,” kata Jaoharul.

Berdasarkan hasil observasi dari program Digital Shoreline Analysis System (DSAS) dari tahun 1988 hingga 2022, telah terjadi perubahan garis pantai di 13 wilayah lokasi pengamatan. Delapan zona mengalami abrasi seluas 2.463,3 hektare dan lima zona mengalami tambahan 317,9 hektare.

“Dengan luasnya kawasan pesisir Pantai Muaragembong yang hilang akibat abrasi, perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis dan kebijakan teknis maupun nonteknis oleh pemerintah pusat, provinsi, dan Kabupaten Bekasi,” tandasnya.

Kepala Bidang Perekonomian dan Pembangunan Balitbanda Kabupaten Bekasi Indra Wahyudi mengatakan tujuan forum diskusi ini untuk membahas masalah abrasi yang terus terjadi di Muaragembong serta mencari solusi permanen untuk mengelola kawasan paling utara pulau Jawa itu.

“Abrasi Muaragembong sudah berlangsung lama, jika dibiarkan, tanah akan terus tergerus. Selama ini ribuan hektare lahan di sana terkena abrasi,” ujarnya.

Dia mengatakan, abrasi akan mengancam pemukiman dan sektor mata pencaharian warga setempat jika terus berlanjut. Ekosistem juga terancam, termasuk hutan mangrove dan lutung jawa yang merupakan habitat aslinya.

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button