Berita Wisata

Inovasi Mangga dalam Wisata Alam Membawa Berkah Bagi Warga Desa Sukaslamet

Jakarta, CNNIndonesia

Lahan sawah tadah hujan yang mencapai 750 hektar telah memberkati Desa Sukaslamet, Indramayu, Jawa Barat dengan produksi padi hingga 3.000 ton per panen besar.

Kampung yang terletak di kecamatan Kroya ini berdiri sejak tahun 1930 oleh warga Jenggot Cirebon, kampung yang cukup terkenal dalam literatur sejarah Sunda.

Awalnya desa ini hanya dihuni oleh 35 kepala keluarga yang berasal dari kota Cirebon dan pesisir Indramayu. Namun dalam perjalanannya, desa di Jawa Barat ini dihuni oleh 4.320 kepala keluarga. Ketekunan masyarakat dalam bidang pertanian dan pengembangan padi menjadikan desa Sukaslamet sebagai lumbung padi di Jawa Barat.

IKLAN

Gulir untuk melanjutkan konten

“Ridho Allah SWT dan cara masyarakat menjaga alam menjadi pedoman dalam kehidupan masyarakat desa ini,” kata Kepala Desa Sukaslamet Rajudin awal pekan ini di bulan Januari 2023.

Inovasi dan kekuatan UMKM di desa Sukaslamet membuat desa yang dikepalai Rajudin ini masuk dalam 15 besar desa pemenang program BRILian Village 2022. Namun evaluasi tidak hanya diukur dari inovasi budidaya padi di desa tersebut. , sektor perkebunan di Desa Sukaslamet juga patut dipertimbangkan.

Luas tanam mangga desa Sukaslamet mencapai luas 500 hektar. Menjadikan produk mangga sebagai penopang ekonomi kerakyatan setelah segmen buah yang sama di Indramayu merambah pasar ekspor.

Inovasi mangga yang dikembangkan desa ini dilakukan oleh Rajudin dan warga dengan menghadirkan produk baru yaitu snack mangga. Rajudin mengatakan, produksi jajanan mangga mulai dari keripik hingga manisan ditangani langsung oleh ibu-ibu Desa Sukaslamet.

“Alhamdulillah, dia menghidupi ribuan anak di desa ini, sementara bapak-bapak menunggu panen padi,” kata Rajudin.

Desa Sukaslamet juga layak diminati sebagai destinasi wisata dan budaya yang patut dilirik oleh para pelancong domestik maupun mancanegara.

Desa ini menawarkan wisata alam dan budaya yaitu DAM dan Tari Topeng. Menjaga warisan seni budaya tanpa menghilangkan nilai kearifan lokal, desa Sukaslamet terus melestarikan karya pembuatan topeng dan tari topeng Kelana.

Dalam suatu kesempatan, warga Kabupaten Indramayu memecahkan rekor Muri untuk kategori penari topeng terbanyak yang diikuti 6.001 penari topeng.

Mal ini juga dikondisikan dengan total 32 ruko yang terus dikembangkan untuk digitalisasi pasar. Kestabilan ekonomi kecil dan menengah tidak terlepas dari peran aktif BUMDes Sukaslamet dalam mendukung inklusi keuangan.

Stakeholder BUMDes aktif sebagai agen Brilink. Keberadaan BUMDes Brilink di desa Sukaslamet mempermudah akses masyarakat desa terhadap layanan perbankan seperti Kasir Strawberry, Brimo dan Qris BRI.

BUMDes Cilalanang Sukaslamet juga memfasilitasi pembangunan lumbung padi untuk membeli penggilingan beras guna memproduksi beras kemasan.

BUMDes Cilalanang Sukaslamet juga mendukung UMKM yang ada di desa wisata tersebut, antara lain dengan membangun gubuk serta warung makan dan minum di kawasan Bendungan Cilalanang Sukaslamet.

Selain itu, BUMDes Cilalanang Sukaslamet mendukung peningkatan penjualan Ruko Pasar dengan membantu memasarkan produk UMKM masyarakat desa Sukaslamet.

(osc)

[Gambas:Video CNN]

Source: news.google.com

Related Articles

Back to top button