Tiket & Atraksi LAWANG SEWU Februari 2023

Harga Tiket Masuk Lawang Sewu: Rp 10.000 – Rp 30.000. Jam buka: 08.00 – 17.00 WIB. Nomor Telepon : 0243542015. Alamat / Lokasi : Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 50132.

Lawang Sewu adalah salah satu Fitur tamasya kota Semarang. Dibangun pada tahun 1904, bangunan terdaftar dengan arsitektur khas Belanda ini berusia lebih dari 100 tahun. Gedung yang juga digunakan sebagai markas Perusahaan Kereta Api Hindia Belanda.

Setelah kemerdekaan, kemudian dijadikan Kantor Pelayanan Perkeretaapian Indonesia dan kini dikelola oleh PT KAI. Berfungsi sebagai sarana wisata sejak tahun 2005, Lawang Sewu telah menarik minat wisatawan. Jumlah pengunjung pada tahun 2018 mencapai ratusan ribu orang.

Biaya masuk ke Lawang Sewu

Pengunjung yang berwisata ke gedung bergaya Belanda ini akan dikenakan tiket masuk. Tarif masuk kawasan ini cukup murah.

Baca: Tiket Masuk Goa Kreo Semarang dan 7 Atraksi Utama

Waktu pembukaan Lawang Sewu

Wisatawan bisa mampir ke sini setiap hari. Tempat wisata ini buka dari pagi hingga sore hari.

Obyek wisata Lawang Sewu

Lawang Sewu terletak di Simpang Lima yang sangat strategis dan mudah diakses wisatawan.
Foto: Instagram/aldiiriz

Lawang Sewu yang terletak di Simpang Lima Semarang berdiri berdampingan dengan Gereja Katedral Belanda, Museum Mandala Bhakti, dan Rumah Perdamaian. Di tengah Wilhelminaplein (Taman Wilhelmina) tempat Tugu Muda berdiri.

Pembangunan dilakukan pada masa Hindia Belanda tahun 1904 sampai 1907 Het hoofdkantor van de Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (Kantor Pusat Administrasi Perkeretaapian – NIS). Arsiteknya adalah Prof. Jacob F. Klinkhamer (TH Delft) dan BJ Quendag.

Baca: Tiket Masuk Taman REKREASI MARINA Semarang & Top 4 Aktivitas

1. seribu pintu

Setiap pengunjung Lawang Sewu lebih memilih untuk berfoto dengan latar belakang deretan pintu yang seolah tak berujung. Foto: Instagram/ferizal90

Lawang Sewu memiliki 3 bangunan utama berbentuk huruf U. Namun bangunan utama ketiga ini tidak begitu besar sehingga lebih berbentuk huruf L. Dengan gaya arsitektur khas Belanda, bangunan ini memiliki daya tarik yang kuat. Siapapun yang berkunjung ke Jawa Tengah pasti menyempatkan diri untuk mampir dan berfoto dengan latar deretan pintu yang seolah tak berujung.

Kompleks bangunan ini dikenal masyarakat sebagai “Lawang Sewu” atau Pintu Seribu karena banyaknya pintu dan jendela. Jumlah pastinya sebenarnya hanya 928 pintu dan jendela. Banyaknya pintu dan jendela tidak lepas dari iklim tropis Indonesia untuk memperlancar sirkulasi udara.

2. Keunikan arsitektural

Keunikan arsitektur pada setiap bangunan Lawang Sewu. Foto: Instagram/frizki101

Dari segi arsitektural, keunikannya adalah bangunan ini dibangun tanpa menggunakan semen. Bangunan ini dibangun dengan bligor atau pese, istilah lokal untuk campuran pasir, kapur dan bata merah. Penggunaan Bligor menjadi penyebab tidak ditemukannya keretakan pada Lawang Sewu. Bligor membuat interior ruangan menjadi lebih sejuk.

Konstruksinya ironless untuk menghindari tekanan yang kuat. Untuk mengurangi tekanan, atap dilengkungkan membentuk setengah lingkaran setiap setengah meter. Konstruksi atap bata cenderung seperti struktur jembatan.

Hanya gedung B yang dibangun di Eropa paling lambat tahun 1916 karena Perang Dunia I menggunakan baja dan material lokal. Jika pengiriman barang dari Belanda lambat, akan diprioritaskan untuk menggunakan barang lokal. Batu bata, genteng, kaca bahkan genteng dibuat di Semarang dan sekitarnya.

Baca: Tiket Masuk KAMPUNG PELANGI Semarang & 5 Pesona Artistik

3. Diorama

Dua bangunan utama tersebut berisi diorama dan berbagai benda bersejarah tentang perkeretaapian Indonesia. Di sini pengunjung bisa melihat museum, galeri, serta peta dan foto kuno. Diorama ini menampilkan Semarang sebagai pusat kereta api terbesar di Indonesia dan jalur kereta api pertama Semarang – Temanggung.

Tujuan dari kantor perkeretaapian ini pada dasarnya adalah untuk mengangkut bahan mentah untuk diperdagangkan dengan Hindia Belanda. Kebutuhan ini berasal dari penanaman paksa (budaya) dari daerah perkebunan gula, kopi dan tembakau.

Showroom ini berada di lantai satu, sedangkan lantai dua digunakan sebagai kantor Divisi Arsitektur dan Peninggalan PT KAI.

4. Mosaik Kaca

Mosaik Kaca Penuh Filosofi adalah salah satu tempat yang menarik wisatawan di Lawang Sewu. Foto: Instagram/nyntiamonica

Salah satu spot foto yang paling diminati saat mengunjungi objek wisata ini adalah tembok kaca patri setinggi 9 meter. Mosaik kaca patri ini terletak di bangunan utama. Terbagi menjadi empat bidang besar, kaca mencerminkan eksploitasi besar-besaran hasil alam Indonesia.

Berjejer di bagian tengah bawah adalah Dewi Fortuna berbaju merah, roda bersayap, lambang kereta api, dan Dewi Sri. Panel di atas menunjukkan tanaman dan hewan yang mewakili nusantara sebagai hasil pertanian yang kaya. Selain itu, simbol kota perdagangan Batavia, Surabaya, dan Semarang.

Berbaris di sebelah kiri adalah simbol kota perdagangan Belanda di Amsterdam, Rotterdam, dan Den Haag. Dan panel kanan menampilkan ratu-ratu Belanda.

5. Penjara bawah tanah

Ruang bawah tanah yang merupakan ruang pembuangan pendingin pada zaman Belanda dan menjadi ruang penjara pada masa pendudukan Jepang.

Lawang Sewu juga dilengkapi dengan basement. Pengunjung hanya diperbolehkan memasuki ruang bawah tanah untuk mempelajari kecerdasan arsitektur kuno.

Ruang bawah tanah ini dulunya adalah penjara bagi para pejuang kemerdekaan. Hal ini kerap menyelimuti ruangan-ruangan bangunan ini dengan aura mistis. Fungsi sebenarnya dari ruangan adalah drainase, saluran air. Itu sebabnya ruang bawah tanah Lawang Sewu lembap, rendah, dan gelap.

Baca: Tiket Masuk Goa Kreo Semarang dan 7 Atraksi Utama

Lawang Sewu kontak dan lokasi

Bangunan tua bersejarah ini terletak di Jl. Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi 0243542015

Source: travelspromo.com