Berita Wisata

Janjang 40, spot foto dengan pemandangan kota dari jaman kolonial

Oleh: Putri Salsabila Eryadi*

Janjang Ampek Puluah Terletak Di Antara Perumahan dan Pertokoan.
Sumber: Kompasiana/Al Johan

Berkunjung ke kota Bukittinggi memang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, selama berwisata di kota ini, kita akan disuguhkan dengan berbagai jenis wisata yang akan memanjakan mata dan pikiran. Selain itu, bagi pengunjung yang suka berfoto dan mengabadikan momen keluarga, Kota Bukitinggi bisa menjadi tempat yang tepat. Ada banyak spot foto menarik saat berwisata di kota ini, di antaranya Janjang 40.

Janjang 40 terletak di pusat kota Bukittinggi, tepatnya di desa Benteng Pasar Atas, kecamatan Guguk Panjang, kota Bukittinggi. Terletak di lokasi yang strategis, Janjang 40 tidak sulit ditemukan bagi para pelancong yang baru pertama kali berkunjung.

Janjang 40 atau dalam dialek setempet disebut Janjang Ampek Puluah adalah tangga yang menghubungkan tiga pasar sekaligus di kota Bukittinggi yaitu Pasar Ateh, Pasar Bawah dan Pasar Banto. Janjang Ampek Puluah dibangun pada tahun 1908 oleh pemerintah kolonial untuk menghubungkan semua pasar yang ada di Bukittinggi saat itu. Ampek Puluah berfungsi sebagai pengaturan pasar. Jika Anda menghitung total semua tangga di Ampek Puluah adalah sekitar 100 langkah. Semakin tinggi kita menaiki tangga ini, semakin curam pula tangganya. Empat puluh langkah pertama adalah bagian yang paling curam, jadi panjang ini dikenal sebagai Janjang 40.

Janjang 40 memiliki 2 anak tangga yang dikelilingi tanaman hijau di tengahnya. Menaiki anak tangga, Anda akan disuguhi pemandangan gapura khas Minangkabau yang identik dengan bentuk rumah gadang. Saat sampai di 40 anak tangga terakhir, Anda bisa berfoto di tengah dengan latar belakang lengkung, tata letak tangga, dan kehijauan, yang membuat foto menjadi hidup.

Janjang 40 terletak di antara perumahan dan bisnis. Saat menuruni tangga, kita disuguhi pemandangan jalan, keramaian pasar, dan kendaraan yang berlalu lalang di sekitar Pasar Banto. Tidak jauh dari Janjang 40, terdapat sebuah surau dengan bentuk atap yang unik menyerupai kelopak bunga, surau ini diberi nama Surau Baitul Jalil, karena keunikannya, surau ini juga menjadi spot foto yang banyak dikunjungi orang melalui Janjang 40.

Qatrunnada Viranda, salah satu pengunjung Janjang 40 mengatakan, salah satu daya tarik pengunjung menjadikan tempat ini sebagai tempat selfie adalah bisa berfoto dari tangga yang memperlihatkan pemandangan belakang. suasana pasar dan bangunan sekitarnya. berbaur menjadi campuran. estetika.

“Di Janjang 40 kita bisa mengambil banyak foto pemandangan yang keren dan unik, tangga dan bangunan sekitarnya juga bisa dijadikan background foto yang estetis, jika kita mengambil foto Janjang 40 kita akan melihat pemandangan kota yang indah dengan penataannya. Pasar Bawah yang terhubung dengan Janjang 40 di Pasar Ateh,” kata Qatrunnada.

Mengunjungi Ampek Puluah sore hari adalah waktu yang tepat untuk mengambil foto yang bagus, apalagi saat cuaca cerah, dengan pemandangan kota yang ramai dan suasana langit senja akan membuat keindahan momen yang anda abadikan semakin sempurna.

*Penulis adalah mahasiswa Jurusan Sastra Inggris 2020, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas

Penerbit: Tiara Juwita

Source: www.gentaandalas.com

Related Articles

Back to top button