Berita Wisata

Pesantren Matsaratul Huda Promosikan Sholawat dan Tadabur Alami di Pantai Talang Siring Pamekasan

PAMEKASAN. Yayasan Pendidikan Pesantren Matsaratul Huda (YP3M) Panempan Pamekasan, menyelenggarakan tadabur alam, di Wisata Pantai Talang Siring, Desa Montok, Kec. larangan Pakistan. Selasa (27/9/2022).

Tadabur alam ini telah diikuti oleh seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan YP3M, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar Islam (SDI), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Madrasah Aliyah ( MA) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Ibtidaiyah Diniah Matsaratul Huda (MIDMA).

Kelompok alam tadabur dimulai dari halaman Pondok Pesantren Matsaratul Huda Jl. Miss Gg. Pesantren di Desa Panempan, Kec. Pamekasan, Kab. Pakistan.

Turut hadir para pengasuh, pengurus, pengurus yayasan, pembina perenungan, pengelola, guru, karyawan, siswa di semua jenjang pendidikan, serta alumni anggota Himpunan Santri Alimni Matsaratul Huda (HASMA).

Selain itu, perwakilan Camat, perwakilan kepolisian setempat dan Koramil, serta Kapolsek Montok Kec turut menyaksikan suksesnya kegiatan tadabur alam tersebut. Larangan.

Dalam tausiahnya, KH. Kholilurrahman yang pernah menjadi orang nomor satu di Kabupaten Pamekasan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan langkah awal dalam mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai yang ada dalam pound.

Menurutnya, jika selama ini ada yang mengatakan Wisata Alam Pantai Talang Siring disebut sarang maksiat, maka PP. Matsda sebagai pionir yang akan mengharumkan nama dengan kegiatan positif.

“Jika ada orang yang mengatakan bahwa Wisata Talang Siring adalah sarang maksiat, kami akan tunjukkan kepada masyarakat bahwa Talang Siring bukanlah sarang maksiat, tetapi sarang doa,” ujarnya saat tausiyah.

Oleh karena itu, Kiai Kholil, demikian panggilan akrabnya, juga menginginkan agar nilai-nilai pesantren diterapkan dalam kehidupan masyarakat secara bertahap.

“Secara bertahap kami ingin mensosialisasikan nilai-nilai pondok pesantren kepada masyarakat luar, meski belum lengkap,” ujarnya.

Saat ini, pesantren yang ia ikuti sedang meluncurkan program pembinaan bagi santri.

Salah satunya adalah Lembaga Pengembangan Kitab Kuning (LPKK), Lembaga Pengembangan Bahasa Asing (LPBA) dan Lembaga Pengembangan Tahfidzul Qur’an (LPTQ) dan beberapa program hebat lainnya.

Program ini dimulai agar para mahasiswa, setelah lulus, tidak akan terkejut dengan dunia di luar Poidsren.

“Tidak cukup santri dan santri belajar ilmu agama sendiri-sendiri, karena zaman sudah modern, jadi harus diselingi dengan ilmu umum, agar tidak ketinggalan zaman,” imbuhnya.

“Alumni matsda akan mudah beradaptasi dengan masyarakat umum, karena semua ilmu telah dipelajari di inpestren,” pungkasnya.

Source: pamekasanchannel.com

Related Articles

Back to top button