Tempat Wisata

√ Museum Fatahillah, menggali sejarah Jakarta tempo dulu

Berlibur ke Jakarta belum lengkap rasanya tanpa mengunjungi tempat wisata sejarah di Kota Tua Jakarta.

Di kota tua terdapat objek wisata yang sangat menarik yang layak untuk dikunjungi bagi anda yang ingin mempelajarinya lebih jauh Sejarah kota Jakarta.

Obyek wisata yang dimaksud tidak lain adalah Museum Fatahillah. Di sana kita belajar lebih banyak tentang sejarah Jakarta dari masa prasejarah hingga masa pasca kemerdekaan.

Museum Fatahillah Jakarta

Yuk simak penjelasan kami tentang sejarah, isi, gambar dan fungsi Museum Fatahillah di bawah ini Museum Sejarah Jakarta.

Sekilas tentang Museum Fatahillah

Sejarah Jakarta sangat menarik untuk ditelusuri dari masa ke masa.

Kita bisa menemukan dan mempelajari sejarah ibu kota negara Republik Indonesia ini di beberapa tempat di Jakarta, salah satunya di kawasan wisata kota tua.

Namun khusus untuk sejarah Jakarta saat dijajah penjajah Belanda, semuanya menjadi jelas dan jelas saat kita berkunjung ke Museum Fatahillah di kota tua Jakarta Barat.

Museum ini menyimpan ribuan peninggalan sejarah kota Jakarta, mulai dari masa prasejarah, masa kejayaan Sunda Kelapa, masa kolonial, hingga pasca kemerdekaan.

Benda-benda bersejarah disajikan kepada kami di museum 3 lantai dan kami bahkan dapat melihat penjara bawah tanah yang pengap dan mengerikan secara langsung.

Dimana penjara ini dulunya digunakan untuk memenjarakan para pejuang bangsa seperti Cut Nyak Dien dan Pangeran Diponegoro.

Sejarah Museum Fatahillah

Museum Fatahillah Jakarta Baratmelalui instagram.com/shafnaak

Museum Fatahillah diresmikan pada tahun 1710.

Gubernur Jenderal Abraham Van Riebeeck mendedikasikannya dan awalnya berfungsi sebagai City Hall atau Balai Kota townhouse.

Pembangunan museum ini sendiri dimulai sejak era Gubernur Jenderal Jan Piterszoon Coen, tepatnya tahun 1620.

Sebelum diresmikan, gedung museum mengalami beberapa kali pemugaran.

Penyebabnya adalah kondisi tanah di Jakarta yang tidak stabil, sehingga beberapa kali gedung museum roboh dan membentur tanah.

Setelah diresmikan, gedung museum beberapa kali berganti fungsi.

Bangunan Museum Fatahillah awalnya tidak hanya berfungsi sebagai Balai Kota, tetapi juga sebagai Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kantor Dai Nippon, dan Kantor Pusat KODIM 0503 Jakarta Barat.

Barulah pada tahun 1968 museum yang juga dikenal sebagai Museum Sejarah Jakarta ini diserahkan kepada pemerintah daerah DKI.

Ali Sadikin yang saat itu menjabat Gubernur Jakarta membuka museum ini pada 30 Maret 1974 dan menjadikannya sebagai Museum Sejarah Jakarta.

Mitos dan Rahasia Museum Fatahillah

Museum Mitos-Fatahillahmelalui instagram.com/jakarta_daily

Museum Fatahillah yang dulunya berfungsi sebagai balai kota dan penjara bawah tanah, masih menyisakan misteri dan pengalaman angker hingga saat ini.

Menurut penduduk setempat dan turis, suara-suara aneh sering terdengar di sekitar alun-alun dan area penjara bawah tanah, dan penampakan hantu terdengar.

Menurut cerita rakyat setempat, hantu berwujud anak-anak berwajah seram, serta pria dan wanita berpakaian Belanda sering terlihat di tempat ini.

Sesekali tangisan dan teriakan minta tolong juga terdengar dari arah alun-alun dan dari area dungeon.

Terlepas dari benar atau tidaknya cerita tersebut, kisah-kisah mistis tersebut sepenuhnya dibenarkan karena museum ini juga digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagai tempat pemenjaraan bahkan tempat pembantaian keji.

Sekitar 500 orang Tionghoa yang tidak mematuhi pemerintah Hindia Belanda dieksekusi di tempat ini.

Juga di museum ini sekitar 500 orang dikurung di ruang bawah tanah yang pengap, gelap, dan sering banjir.

Jadi dengan melihat Cerita seperti itu, cerita atau mitos angker tentang Museum Fatahillah sepertinya sangat mungkin.

Baca juga: Liburan di Museum Harimau Jakarta

Isi Museum Fatahillah

Museum Kota Tua Fatahillahmelalui instagram.com/sebastianadhinugraha

Museum Sejarah Jakarta yang lebih dikenal dengan Museum Fatahillah ini mengoleksi sekitar 23.500 benda bersejarah, baik yang masih ada dalam bentuk aslinya maupun yang hanya ada dalam bentuk replika.

Benda-benda bersejarah ini sebenarnya berasal Museum Oud Batavia atau Museum Kota Tua Jakarta yang saat ini menjadi Museum Wayang.

Benda bersejarah yang sangat menarik dan sangat penting bagi kita adalah peninggalan kerajaan Tarumanegara berupa prasasti Ciaruteun.

Selain itu, kita juga bisa melihat patung dewa Hermes, Miriam, Jagur, lukisan Gubernur Jenderal VOC, alat pertukaran prasejarah dan sel tempat Pangeran Diponegoro dan Untung Suropati disekap.

Museum ini juga menyimpan beberapa koleksi benda dari abad ke-17 hingga ke-19, termasuk tembikar, furnitur antik, dan keramik.

Menariknya, koleksi benda-benda bersejarah tersebut dihadirkan di ruangan yang berbeda.

Penataan koleksi dan tata letak ruangannya juga didesain sangat artistik, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai tempat menggali informasi sejarah, tetapi juga menimbulkan kesan menghibur.

Ruang pameran di museum ini adalah Ruang Tarumanegara, Ruang Prasejarah Jakarta, Ruang Fatahillah, Ruang Jayakarta, Ruang MH Thamrin dan Ruang Sultan Agung.

Dalam kurun waktu tertentu, jumlah koleksi yang dipamerkan di museum dibatasi hanya 500 buah.

Sisanya disimpan di ruang penyimpanan khusus untuk melindunginya dari kemungkinan kerusakan atau pencurian.

Namun, pengelola juga secara berkala memperbarui objek yang dipamerkan dengan memutarnya.

Bahkan jika kita sering mengunjungi museum ini, kita pasti akan menemukan koleksi yang berbeda dari yang sebelumnya di setiap kunjungannya.

Museum Sejarah Jakartamelalui instagram.com/essabieq

Baca juga: Lihat koleksi vintage di Museum Angkut Jawa Timur

Bangunan Museum Fatahillah terdiri dari tiga lantai. Di setiap lantai kami menemukan koleksi benda bersejarah yang berbeda.

Di lantai satu kita temukan beberapa peninggalan VOC seperti patung, tembikar dan lemari.

Selain itu, di lantai satu kita disuguhkan beberapa benda berupa gerabah, prasasti dan juga temuan arkeolog kuno.

Masih di lantai satu, kita juga bisa melihat peninggalan budaya Betawi yang berasal dari Batavia, termasuk dapur-dapur tua di rumah-rumah Betawi.

Di lantai dua kita kemudian disuguhkan beberapa peninggalan kolonial Belanda.

Ada beberapa lukisan, tempat tidur, dan jendela besar yang menghadap ke alun-alun.

Yang bikin merinding, mantan pejabat pemerintah Hindia Belanda itu menyaksikan pembantaian atau eksekusi tahanan yang dieksekusi di alun-alun dari lantai dua.

Dari sinilah para pejabat Belanda mengeluarkan instruksi dan perintah untuk mengeksekusi para tawanan.

Lalu, di area basement Museum Fatahillah, kami menemukan beberapa ruangan yang kami sebut ruang bawah tanah di atas.

Ada sekitar lima rutan yang cukup sempit dan pengap, dan kondisinya sangat memprihatinkan.

Hingga kini, beberapa pendulum besi yang konon pernah digunakan untuk membelenggu narapidana masih bisa dilihat di ruang tahanan.

Alamat Museum Fatahillah

Lokasi Museum Fatahillah berlokasi di Jalan Taman Fatahillah Nomor 1, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon: 0216929101.

Lokasinya cukup strategis dan mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum seperti kereta api jalur komuter.

Untuk mencapai tempat wisata ini, disarankan menggunakan transportasi umum. Pasalnya, jika menggunakan kendaraan pribadi, sangat berisiko terjebak kemacetan di jalan.

jarak Kota tua Jakarta Inilah kompleks tempat museum ini berada, hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari pusat kota Jakarta.

Jaraknya kini hanya sekitar 400 meter dari stasiun kereta api Jakarta Kota dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki.

Rute menuju Museum Fatahillah

Untuk rute menuju tempat wisata sejarah di Jakarta ini sangatlah mudah.

Apapun jenis transportasi yang Anda gunakan, rutenya sangat mudah ditemukan dengan melihat peta lokasi Museum Fatahillah di bawah ini:

Jam buka Museum Fatahillah

Konten Museum Fatahillahmelalui instagram.com/lilysau

Museum buka setiap hari kecuali hari Senin. Jam operasional dimulai dari pukul 08.00 hingga 17.00.

Hari jam operasi
Selasa Minggu 08.00 – 17.00 WIB

Untuk waktu berkunjung, sebaiknya datang pada hari kerja jika ingin menjelajahi area museum dengan lebih santai.

Karena pada hari libur, tempat wisata ini biasanya sangat ramai dikunjungi wisatawan dari Jakarta dan kota lainnya.

Tiket masuk Museum Fatahillah

Kabar baiknya, kita tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk melihat dan mempelajari sejarah kota Jakarta di museum ini.

Untuk masuk ke sana kita tinggal menyiapkan biaya membeli tiket masuk Rp. 5000 untuk dewasa dan Rp 2000 untuk anak-anak.

jenis tiket Harga
tiket masuk Rp 5000 (dewasa) – Rp 2000 (anak-anak)

Perabot

Museum Gambar-Fatahillahmelalui instagram.com/yanesthi

Tempat wisata populer di Jakarta Juga dilengkapi dengan fasilitas umum yang memadai.

Fasilitas yang dapat kita gunakan secara gratis di sekitar Museum Fatahillah antara lain tempat parkir, toilet, tempat ibadah, tempat duduk, noda Foto, penjual makanan dan toko suvenir kota tua yang khas.

Baca juga: Rekreasi Keluarga di Taman Suropati Jakarta

Tempat wisata di daerah

Masih ada beberapa lagi tak jauh dari lokasi Museum Fatahillah Tempat wisata di Jakarta tak kalah menarik untuk dikunjungi.

Bagi Anda yang masih ingin melanjutkan rekreasi di Jakarta, silakan kunjungi tempat-tempat wisata seperti Museum Boneka, Museum Bank Indonesia, Museum Seni Rupa dan Keramik Bali, Museum Seni Sulap Jakarta dan Museum Bank Mandiri.

Selain itu ada juga tempat wisata paling populer di jakarta seperti Jembatan Kota Intan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pecinan Glodok dan Laut Dunia Ancol Ini hanya berjarak 1 kilometer dari kota tua Jakarta.

Video Museum Fatahillah

Untuk melengkapi artikel ini dan memberikan gambaran lebih jelas tentang Museum Sejarah Jakarta, silahkan saksikan video wisata Museum Fatahillah berikut ini:

Sedang mencari tempat wisata yang tepat untuk anak-anak? Mencoba untuk KidZania Jakarta

Oleh karena itu review dari Museum Fatahillah di Kota Tua Jakarta, yang saat ini menjadi salah satu tempat wisata sejarah paling populer di Jakarta. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan anda sebelum berlibur kesana.

Source: wisatabagus.com

Related Articles

Back to top button