Museum Muhammadiyah Biaya masuk: Bebas. Jam buka: 09:00 – 16:00 WIB. Nomor telepon: 081287871912 / 081287871912. Alamat/Lokasi: Tamanan, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, 55191
Museum Muhammadiyah Yogyakarta adalah museum sejarah yang penuh dengan informasi pendidikan. Selain itu, museum ini terkenal sarat dengan nuansa Islami. Terutama berkaitan dengan Muhammadiyah yang dikenal di Indonesia sebagai organisasi Islam reformis. Di sini pengunjung bisa belajar lebih banyak tentang Muhammadiyah.
Saat memasuki aula museum, pengunjung ditemani oleh pemandu yang ramah. Bangunan museum bertingkat dan menampung berbagai macam koleksi. Mulai dari dokumen dan foto hingga bukti-bukti awal berdirinya Muhammadiyah. Tempatnya luas, nyaman dan akan memberikan kesan tersendiri bagi pengunjung.
Tiket Masuk Museum Muhammadiyah#
Masuk ke museum benar-benar gratis, jadi pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Pengunjung dapat memesan tiket secara online di website resmi museum.muhammadiyah.or.id. Pilihan tiket ada 2 yaitu tiket single dan tiket group group. Sedangkan pemesanan tiket harus dilakukan minimal 3 hari sebelum kunjungan.
Baca: Tiket dan Aktivitas Museum Ullen Sentalu
Jam Buka Museum Muhammadiyah#
Museum ini hanya bisa dikunjungi pada hari kerja. Buka dari pagi hingga sore waktu setempat. Museum tutup pada hari Minggu dan hari libur nasional. Perlu diketahui bahwa jam berkunjung museum dapat berubah sewaktu-waktu tergantung situasi dan kondisi.
| jam buka | |
| Senin Sabtu | 09.00-16.00 WIB |
| Hari Minggu dan Hari Libur | Tertutup |
Aturan Saat Berkunjung#
Pengunjung yang telah mendaftar secara online akan menerima konfirmasi melalui email. Selain itu, pengunjung harus mematuhi peraturan yang ada di dalam museum. Pengunjung yang membawa tas yang melebihi kapasitas harus mendaftarkannya di konter.
Pengunjung tidak diperbolehkan menyentuh barang-barang yang dipajang di museum. Selain itu, penggunaan alat bantu fotografi eksternal seperti tongkat selfie, tripod dan sejenisnya tidak diperbolehkan. Pengunjung juga harus mengikuti protokol kesehatan dan keselamatan.
Daya tarik#
Koleksi di museum ini sangat menarik. Foto: Google MPAS/Aqil Amiril
Museum ini memadukan tema klasik dengan tampilan yang sangat modern. Semua koleksi telah dipikirkan hingga detail terakhir dalam hal penempatan dan filosofi. Berkunjung ke museum ini semakin seru jika Anda berwisata bersama rombongan. Sebaliknya, bagi non-Muslim, tidak ada salahnya belajar sejarah di museum ini.
Bangunan museum yang megah#
Dari luar bangunan ini terlihat megah. Foto: Google Maps/Handi “Handiprata”
Keunikan terlihat jelas saat melihat tampak depan bangunan museum ini. Fasad atau fasad bangunan memperoleh dekorasi oranye. Dilihat dari atas, ternyata tinggi bangunan tersebut membentuk mozaik Islami. Ada juga taman yang luas dan lapang di bagian depan gedung.
Bangunan ini terdiri dari 4 lantai dengan fasilitas lift dan tangga biasa. Ada juga dua jenis tangga yaitu tangga biasa dan tangga miring. Saat Anda masuk, Anda akan melihat area yang sangat kaya dan artistik. Tempatnya bersih dan lebih didominasi warna putih.
Baca: Jogja National Museum of Contemporary Art Tourism
Wisata museum#
Berbagai koleksi di museum. Foto: Google Maps/Azzar Budiyanto
Sistem pameran di museum ini adalah sistem satu arah. Jadi, setelah wisatawan mencapai zona tertentu, mereka tidak boleh kembali ke zona sebelumnya. Karena harus sesuai dengan zona sekuensial pengelola. Pengunjung diperbolehkan mengambil foto atau video, namun tidak diperbolehkan menggunakan lampu petir.
Museum ini menceritakan kisah Muhammadiyah dari awal hingga saat ini. Pengunjung bisa berbagi sekilas tentang pendiri Muhammadiyah beserta foto-fotonya. Ada juga lukisan yang sangat rinci, dokumen sejarah, dan kitab suci Islam. Setiap kelompok berkeliling museum dapat memiliki waktu sekitar satu jam.
Baca: Biaya Masuk dan Aktivitas MUSEUM KERETA API AMBARAWA
Teknologi AR di Museum Muhammadiyah#
Pengunjung dapat melihat koleksi secara digital melalui aplikasi Museum Muhammadiyah. Foto: Google Maps/Maulinda Akhiriyan
Museum ini memperkenalkan pengunjung pada masa lalu Muhammadiyah. Namun dengan cara yang unik, yaitu dengan menggunakan teknologi AR (Augmented Reality) yang canggih. Pengelola memastikan barcode AR ada di setiap objek museum yang bisa dipindai. Hal ini memungkinkan pengunjung untuk menjelajahi museum secara digital.
Caranya adalah dengan mengunduh aplikasi dan menjalankan aplikasi Museum Muhammadiyah di ponsel apa saja. Maka itu harus diaktifkan Bluetooth agar handphone pengunjung terhubung dengan sensor. Pastikan juga handphone terkoneksi dengan internet atau bisa menggunakan WiFi museum. Nantinya, pengunjung museum akan melihat konten digital tiga dimensi, audio, dan informasi.
Panduan Persahabatan#
Meski pengunjung baru pertama kali mengunjungi museum ini, mereka tidak akan bingung. Karena akan ada guide yang akan menjelaskan setiap isi ruangan. Setiap lantai memiliki panduannya sendiri.
Museum Muhammadiyah terletak di kawasan yang sama dengan kampus UAD (Universitas Ahmad Dahlan). Banyak juga mahasiswa UAD yang menjadi pemandu bagi pengunjung. Pelayanannya sangat ramah dan bisa memberikan jawaban detail atas pertanyaan dari pengunjung.
Dekat Masjid UAD#
Lokasi museum ini berada di sebelah timur Masjid Islamic Center UAD. Setelah mengunjungi museum, pengunjung dapat mampir ke masjid untuk berdoa. Kajian rutin Minggu pagi untuk umum juga sering diadakan. Selain itu, ada pengajian WIB dari Senin hingga Sabtu pukul 18.00.
Perabot#
Museum Muhammadiyah memiliki WiFi, lift, dan full AC. Ada banyak tempat parkir, toilet dan tempat sampah. Pengunjung yang mengunjungi kita akan merasa nyaman.
Lokasi Museum Muhammadiyah#
Museum Muhammadiyah terletak di Tamanan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191. Jarak dari pusat kota Yogyakarta ke Museum Muhammadiyah adalah 8,3 km. Jika Anda datang dengan kendaraan, perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit.
Source: travelspromo.com
